Sirah

Ka’bah dan Sejarahnya

Arab adalah negeri, dimana Nabi Muhammad SAW kecil dilahirkan. Sebagaimana kita ketahui, bahwa dizaman dahulu, sebagaimana di ungkap para sejarawan, bahwa Adnaniah adalah satu, diantara dua nama, yang menjadi asal muasal orang arab pada hari ini. Dan quraisy, adalah kabilah keturunan yang paling mashur, dan sejarahnya mengungkap bahwa, suku quraish bertempat di Mekkah dan baitul harom. Dan di kota Mekkah inilah, Nabi Ibrahim AS dan anaknya yaitu Nabi Imail, yang memebangun baitul harom tersebut. Yang  kemudian mereka menyeru manusia, untuk menunaikan haji atas perintah Allah subhanahu wataala dengan firmannya (yang ibrahim sebagai orang yang di ajak bicara), dalam Al-Quran surat al-hajj : 27

وَاَذِّنْ فِى النَّاسِ بِالْحَجِّ يَأْتُوْكَ رِجَالًا وَّعَلٰى كُلِّ ضَامِرٍ يَّأْتِيْنَ مِنْ كُلِّ فَجٍّ عَمِيْقٍ ۙ ٢٧

(Wahai Ibrahim, serulah manusia untuk (mengerjakan) haji, niscaya mereka akan datang kepadamu dengan berjalan kaki dan mengendarai unta kurus yang datang dari segenap penjuru yang jauh.

Dan dengan hal itu pula, maka mekkah menjadi tujuan berbagai bangsa dari seluruh penjuru jazirah arab, yang bertujuan untuk melaksanakan haji ataupun berdagang.

Dan dari keturunan ismail AS, yaitu adnan, dan kepadanya di sandarkan (dinisbatkan) kabilah adnaniah,orang yang paling mulia dari kabilah ini adalah Qushoy bin kilab, dan dia adalah kakek ke-4 Nabi Muhammad saw. Dan urusan mekkah dan Baitul harom sejak tahun 440 masehi ada pada tanggung jawab Qushoy bin kilab. Diantaranya: pertama, Shiqoyah (memberi minum orang orang pada hari hari haji), kedua Rifadah (memberi makan fakir pada hari haji), ke-tiga Hijabah (menjaga kunci kunci kabah), ke-empat alliwa (bendera yang orang quraisy berperang di baawahnya), ke-lima, Darunnadwah (tempat dimana para cendikia quraisy bermusyawarah dalam urusan urusan mereka yang penting). Dan dari hal itu, nampak jelas bahwa pada diri Qushoy bin kilab terkumpul pekerjaan pekerjaan penting di mekkah almukarromah. Hal itu pula yang menjadi isyarat bahwa Dia memiliki kedudukan penting pada kaumnya.

Dan setelah itu maka kekuasaan atas Sikoyah, Rifadah, Hijabah, Liwa, dan Darunnadwah di bagi-bagi kepada 10 orang dari orang-orang mulia quraisy. Yang mana hal itu terjadi pada zaman abdul mutolib bin hasyim, beliau adalah kakek ke-1 nabi Muhammad saw.

Kemudian, keadaan peribadahan yang berkembang pada saat nabi Muhammad dilahirkan pada akhir abad ke 6 masehi, adalah mereka penyembah berhala. Yang mayoritas penduduk jazirah arab beribadah kepadanya, dan menganggap patung-patung memiliki kekuasaan, bahkan dituhankan, termasuk dikota makkah dan sekitarnya.

Dan apabila kita menerawang kebelakang, dari sejarah kota makkah, maka akan kita temukan, bahwa, disana pernah ada agama yang hanif yang dibawa oleh nabi Ibrohim dan anaknya yaitu nabi ismail. Agama yang dibawa kedua nabi ini pernah berkuasa. Yang misi utamanya adalah pengesaan terhadap Alloh SWT.

Dan dengan seiring berjalannya waktu, sehingga diantara para pengikut agama yang benar itu, mulai melenceng, bahkan mengubah ajaran dari ajaran nabi ibrahim.

Dan menurut catatan sejarah, orang yamng pertama kali membawa patung itu, bernama Amr bin luhay al-khuzai, pada sekitar 300 tahun sebelum masehi. Patung-patung itu mulai diletakan disekitar ka’bah untuk disembah.

Orang arab pada waktu itu, sangat mengagungkan ka’bah. Dan dipandang sebagai sesuatu yang suci. Hal itu bisa terlihat dari kelakuan mereka, apabila akan bepergian, selalu membawa batu dari batu harom (menunjukan pengagungan mereka terhadap ka’bah). Dan apabila mereka berhenti disatu tempat, mereka akan menyimpan batu tersebut dan kemudian bertowaf mengelilingi batu tersebut, seolah sedang thowaf dika’bah.

Tulisan ini, kami ambil dari kitab silsilah ta’lim al-lughoh al-arobiyyah.

Oleh : Ustadz Panji Suntara (Staff Pengajar Pesantren MAQI)

Facebook Comments

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.