Ilmu Hadits

Keutamaan Ilmu Hadits dan Ahlinya

Keutamaan ilmu hadits dan ahlinya telah banyak disebutkan dalam hadits Rosulullah saw. di antaranya sebagai berikut:

Hadits pertama:

عَنِ ابْنِ مَسْعُوْدٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ : أَوْلَى النَّاسِ بِيْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ أَكْثَرُهُمْ عَلَيَّ صَلَاةً. رَوَاهُ التِّرْمِذِيُّ وَحَسَّنَهُ

Artinya: Dari Ibnu Mas’ud ra. bahwasanya Rosulullah saw. pernah bersabda : “Orang yang paling dekat denganku pada hari kiamat adalah orang yang paling banyak sholawat kepadaku.” (HR. At Tirmizi dan beliau menghasankannya).

Ini merupakan prestasi yang mulia yang diksususkan bagi para perowi hadits karena tidak ada ulama yang banyak bersholawat kepada Rosulullah saw. kecuali mereka. Mereka senantiasa melanggengkan sholawat dan membaca salam kepada Rosulullah saw. di dalam pelajaran-pelajaran, majlis-masjlis dan pada forum diskusi mereka. Bagaimana tidak setiap dikatakan oleh pembaca hadits “qola Rosulullah” maka orang yang sedang membacakan hadits dan orang yang mendengarnya akan membaca sholawat pula kepadanya.

Hadits kedua:

نَضَّرَ اللهُ امْرِأً سَمِعَ مِنَّا شَيْئًا فَبَلَّغَهُ كَمَا سَمِعَ فَرُبَّ مُبَلَّغٌ أَوْعَى مِنْ سَامِعٍ. رَوَاهُ التِّرْمِذِيُّ وَقَالَ : حَسَنٌ صَحِيْحٌ.

Artinya: Semoga Allah mencerahkan wajah seorang yang mendengar sebuah hadits dari kami, kemudian menyampaikannya sebagaimana ia dengar, maka bisa jadi orang yang disampaikan hadits kepadanya lebih paham dari pada orang yang mendengar dari Rosulullah saw. (HR. Tirmizi dan beliau berkata : Hasan Shohih)

Begitulah Nabi saw. dalam hadits di atas tidak mendo’akan yang lain dari pada umatnya tapi beliau mengkhususkan doa tersebut buat mereka para pendengar hadits. Kenapa Beliau mendo’akan seperti itu? Karena nanti pada hari kebangkitan wajah-wajah orang-orang mukmin itu berseri-seri atau bercahaya. Golongan yang gembira dan berwajah ceria inilah mereka calon penghuni surga. Yaitu mereka yang berwajah cerah yang mengharap perjumpaan dengan Tuhannya. Beda dengan orang-orang kafir yang berwajah gelap muram tidak ada kegembiraan diwajahnya karena ia ketakutan, sedih dan yakin akan ditimpa malapetaka yang dahsyat.

Hadits ketiga:

 

قَالَ صَلٰى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : يَحْمِلُ هَذَا اْلعِلْمَ مِنْ كُلِّ خَلَفٍ عُدُوْلُهُ، يُنْفُوْنَ عَنْهُ تَحْرِيْفَ الغَالِّيْنَ وَانْتِحَالَ الْمُبْطِلِيْنَ وَتَأْوِيْلَ الجَاهِلِيْنَ . رَوَاهُ البَيْهَقِيُّ فِي الْمَدْخَلِ وَذَكَرَ الْقَسْطَلَانِيُّ أَنَّهُ يَصِيْرُ بِطُرُقِهِ حَسَنًا .

Artinya: “Ilmu (Agama) ini akan dibawa oleh orang-orang terpercaya dari setiap generasi. Mereka akan meluruskan penyimpangan orang-orang yang melampaui batas, pemalsu orang-orang bathil dan takwil orang-orang bodoh. (HR. Al Baihaqi dan disebutkan juga oleh al Qostholani bahwa beliau menghasankannya karena dengan sebab semua jalan periwayatannya yang lain).

Dalam hadits ini dijelaskan keadilan atau terpercayanya para ahli hadits di mana Rosulullah menyebutkan orang-orang yang akan membawa agama ini adalah orang-orang yang terpercaya dari setiap generasi. Maka dari tiga hadits di atas jelaslah ilmu hadits dan para ahli hadits atau pencinta hadits mendapatkan kemuliaan di sisi Allah swt. dan rosul-Nya. Semoga kita termasuk ke dalam golongan tersebut.

Penulis: Ustadz Sihabudin, S.Ag

Facebook Comments

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Advertisment ad adsense adlogger