Fiqih

Hukum Menunaikan Zakat Fitrah tapi Tidak Sholat dan Tidak Puasa

Allah ta’ala berfirman :

خُذْ مِنْ أَمْوَالِهِمْ صَدَقَةً تُطَهِّرُهُمْ وَتُزَكِّيهِمْ بِهَا

“Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat tersebut engkau membersihkan dan mensucikan mereka.” (QS. At-Taubah: 103)

وَأَقِيمُوا الصَّلَاةَ وَآتُوا الزَّكَاةَ وَارْكَعُوا مَعَ الرَّاكِعِينَ

“Dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan ruku’lah bersama dengan orang-orang yang ruku.” (QS. Al-Baqarah: 43)

Dalam hadis sohih  (sohih bukhori juz 2 halaman 130 no. 1503 dan sohih muslim juz 2 halaman 677 no.12 dari bab / no.984 keseluruhan) disebutkan (lafadz bukhori) :

حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ مُحَمَّدِ بْنِ السَّكَنِ، حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ جَهْضَمٍ، حَدَّثَنَا إِسْمَاعِيلُ بْنُ جَعْفَرٍ، عَنْ عُمَرَ بْنِ نَافِعٍ، عَنْ أَبِيهِ، عَنِ ابْنِ عُمَرَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا، قَالَ: «فَرَضَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ زَكَاةَ الفِطْرِ صَاعًا مِنْ تَمْرٍ، أَوْ صَاعًا مِنْ شَعِيرٍ عَلَى العَبْدِ وَالحُرِّ، وَالذَّكَرِ وَالأُنْثَى، وَالصَّغِيرِ وَالكَبِيرِ مِنَ المُسْلِمِينَ، وَأَمَرَ بِهَا أَنْ تُؤَدَّى قَبْلَ خُرُوجِ النَّاسِ إِلَى الصَّلاَةِ»

Berkata kepada kami yahya bin buhammad bin as-Sakan, berkata pada kami Muhammad bin jahdhom, berkata pada kami ismaa’il bin ja’far, dari umar bin nafi’ dari bapaknya, dari ibnu umar radhiallahu anhuma berkata (rasulullahi shalallahu alaihi wasallam mewajibkan zakat fitrah satu soo’ (4 mud ) dari kurma, atau satu soo’ gandum bagi hamba sahaya dan merdeka, laki-laki dan perempuan, anak-anak atau orang tua dari kaum muslim dan Nabi shalallahu alaihi wasallam memerintahkan untuk mengeluarkannya sebelum manusia keluar untuk sholat id )

Berdasarkan ayat-ayat dan hadis kita dapat ini kita telah jelas bahwa  :

  1. Zakat hukumnya wajib dan zakat terbagi menjadi 2 :
    Zakat mal
    2. Zakat fitrah
  2. Syarat sah zakat fitrah :
    Satu soo’ dari bahan pokok
    2.  Seluruh kaum muslimin tanpa syarat
    3. Di keluarkan sebelum keluar sholat id
  3. Mukallaf (yang berhak/diwajibkan) mengeluarkan zakat fitrah :
    Seluruh muslimin tanpa batas usia dan kedudukan tertentu

Setelah mengetahui hukum, syarat sah zakat fitrah dan mukallaf dalam zakat fitrah maka dapat di simpulkan bahwa hukum zakat fitrahnya orang yang tidak solat dan tidak puasa tetap sah namun dia berdosa besar (murtakibul kaba’ir) karna dia dia telah meninggalkan 2 ibadah yang sangat asas/urgen dalam islam yakni sholat dan shaum bahkan bisa mengeluarkannya dalam millah (murtad) apabila dia meninggalkannya karna mengingkari wajibnya kedua ibadah tersebut.
dalam hadis shohih di sebutkan :

عَنِ ابْنِ عُمَرَ، رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ” بُنِيَ الإِسْلاَمُ عَلَى خَمْسٍ: شَهَادَةِ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ اللَّهِ، وَإِقَامِ الصَّلاَةِ، وَإِيتَاءِ الزَّكَاةِ، وَالحَجِّ، وَصَوْمِ رَمَضَانَ “

Dari ibnu umar R.A berkata : Rasulullahi Shalallahu Alaihi Wasallam bersabda : islam dibangun atas lima asas : bersyahadat tiada sesembahan selain Allah dan Muhammad adalah utusan Allah, mendirikan sholat, menunaikan zakat, berhaji dan puasa Ramadhan.

Penulis : Ustadz Faisal Alhabsyi (Bidang Kurikulum dan Akademik Pesantren MAQI)

Facebook Comments

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.