Wudhu Nabi
Wudhu Nabi
Allah memerintahkan manusia sebagai makhluk yang diberi taklif untuk melaksanakan sholat (dalam istilah syara’nya iqomati al-shalah) dan dengan memperhatikan perkara-perkaranya yaitu, ikhlas al-niyyah dan ittibaa al-Rasul. Ikhlas niyyah adalah, lurus maksud hanya untuk dan kepada allah, dan ittiba’ al-rasul adalah mengikuti apa yang dijelaskan oleh Beliau.
Termasuk dalam sholat kita harus memperhatikan pengarahan Rosul. Dengan tujuan agar diterima segala amaliah kita dan tidak sia-sia tanpa pahala. Dan masalahnya hari ini, kita beribadah dan yang dijadikan panutan adalah manusianya, dan tidak tertarik untuk menelaah sumbernya, sehingga akan kita temukana kian kemari amaliah kita semakin menjauh dari persis dengan Nabi.
Wudhu adalah syarat sah shalat diterima atau tidak nya. Wudhunya baik maka kemungkinan selamatnya sholat pun besar, namun apabila sebaliknya, maka jangankan shalatnya, wudhunya saja pun sudah rusuh dan terburu-buru.
Agar kita bisa selamat dalam shalat, mari kita telaah satu hadis dari nabi tentang wudhu yang diterima dari usman;
عَنْ عُثْمَانَ بْنِ عَفَّانَ ، دَعَا بِإِنَاءٍ فَأَفْرَغَ عَلَى كَفَّيْهِ ثَلَاثَ مِرَارٍ فَغَسَلَهُمَا، ثُمَّ أَدْخَلَ يَمِينَهُ فِي الْإِنَاءِ، فَمَضْمَضَ وَاسْتَنْشَقَ ثُمَّ غَسَلَ وَجْهَهُ ثَلَاثًا، وَيَدَيْهِ إِلَى الْمِرْفَقَيْنِ ثَلَاثَ مِرَارٍ، ثُمَّ مَسَحَ بِرَأْسِهِ، ثُمَّ غَسَلَ رِجْلَيْهِ ثَلَاثَ مِرَارٍ إِلَى الْكَعْبَيْنِ، ثُمَّ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ : مَنْ تَوَضَّأَ نَحْوَ وُضُوئِي هَذَا ثُمَّ صَلَّى رَكْعَتَيْنِ لَا يُحَدِّثُ فِيهِمَا نَفْسَهُ غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ. (أخرجه البخاري في: ٤ كتاب الوضوء: ٢٤ باب الوضوء ثلاثا ثلاثا)
Dari Utsman bin Affan ra. Beliau minta untuk diambilkan bejana (berisi air). Lalu dia menuangkan pada telapak tangannya tiga kali lalu mencuci kedua tangannya, kemudian memasukan tangan kanannya pada bejana, maka berkumur-kumur dan memasukkan air ke dalam hidung, kemudian membasuh wajahnya tiga kali, lalu membasuh kedua tangan hingga siku tiga kali, kemudian mengusap kepala, kemudian membasuh kedua kakinya tiga kali hingga kedua mata kaki. Setelah itu ia berkata: “Rasulullah saw bersabda barangsiapa berwudhu seperti wudhuku ini, kemudian dia shalat dua rakaat dan tidak berbicara diantara keduanya, maka diampuni dosanya dari yang telah lalu.
Runtutan kaifiyyah wudhu
- Menuangkan pada telapak tangannya tiga kali dan mencucinya, agar tangannya bersih terlebih dahulu
- Mengambil air dengan tangan kanan untuk berkumur dan memasuan sebagiannya pada hidung untuk membersihkannya
- Mencuci waajahnya tiga kali
- Mencuci tangan sampai siu tiga kali
- Membasuh kepalanya
- Mencui dua kainya sampai mata kaki tiga kali.
Dan terakhir, usman berkata, bahwa wudhu rosul itu seperti yang dicontohkan oleh usman.
Wallohu a’lam bish shawab.
Penulis: Ustadz Nur Falah (Staff Pengajar Pesantren MAQI)