Maf’ul bih
من وقع عليه فعل الفاعل Maf’ul bih adalah sesuatu yang terkena pekerjaan (objek). Pembagiannya sebagaimana dalam tabel: Maf’ul
Baca Selengkapnyaمن وقع عليه فعل الفاعل Maf’ul bih adalah sesuatu yang terkena pekerjaan (objek). Pembagiannya sebagaimana dalam tabel: Maf’ul
Baca SelengkapnyaBadal secara bahasa adalah Misalnya kita mengatakan kepada orang yang kehilangan sesuatu: أَبْدَلَكَ اللهُ خَيْرًا مِنْهُ semoga Allah mengganti untuknmu
Baca SelengkapnyaNa’at di sebut juga sebagai sifat. Na’at (sifat) mengikuti man’ut (yang disifati) dari beberapa aspek, yaitu: I’rob (rofa, nashob, jarr,
Baca SelengkapnyaTaukid ( التَّوْكِيْدُ ) هو التابع المقوي لمتبوعه Taukid adalah kalimah yang termasuk tabi’, yang menguatkan makna matbu’ nya. Taukid
Baca SelengkapnyaHuruf-huruf ataf ada sepuluh jenis yaitu: المثال الترجمة حرف العطف جَاءَ زَيْدٌ وَ عَلِيٌّ Dan وَ خَرَجَ المُعَلِّمُ ثُمَّ المُتَعَلِّمُوْنَ
Baca SelengkapnyaKana dan akhwat nya ( كَانَ وَ أَخَوَاتُهَا ) Fi’il–fi’il Kana dan akhwat nya adalah termasuk ‘amil-‘amil yang masuk pada
Baca SelengkapnyaJika fi’il syarat atau jawab syarat nya menggunakan fi’il madhi, maka fi’il madhi tersebut menempati tempat jazm (في محل جزم
Baca Selengkapnya( الخَبَرُ الجُمْلَةِ الشَّرْطِيَّةِ ) Contoh i’rob pada isim syarat : مَنْ يَتَوَكَّلْ عَلَى اللهِ يَنْجَحْ فِى الدَّارَيْنِ Barang siapa
Baca Selengkapnya1. Mubtada ( المبتدأ ) Dalam sebuah jumlah mufidah kalimat sempurna, ada yang di mulai dengan fi’il, maka jumlah ini
Baca SelengkapnyaDhamir al-fashli (ضمير الفصل) merupakan dhamir yang menengahi antara mubtada dan khabarnya. Ulama Bashrah menamakan fashl sebab ia memisahkan antara
Baca Selengkapnya