Masuk Surga dengan Akhlak Mulia
Akhlak dalam bahasa Arab berasal dari kata khuluk yang berarti tingkah laku, perangai, atau tabiat. Secara terminologi, akhlak adalah tingkah laku seseorang yang didorong oleh sesuatu keinginan secara mendasar untuk melakukan suatu perbuatan.
menurut Imam Al Ghazali, akhlak merupakan tingkah laku yang melekat pada diri seseorang yang dapat memicu perbuatan baik tanpa mempertimbangkan pikiran terlebih dahulu.
Dalam Al-Qur’an Kata akhlak telah disebutkan dalam (QS.Shad:46) :
إنَّا أَخْلَصْنَاهُمْ بِخَالِصَةٍ ذِكْرَى الدَّار
Artinya:
“Sesungguhnya Kami telah mensucikan mereka dengan (menganugerahkan kepada mereka) akhlak yang tinggi yaitu selalu mengingatkan (manusia) kepada negeri akhirat.” (QS Shad : 46).
Dari ayat ini Al-Imam Al Ghazali menjelaskan bahwa akhlak adalah salah satu sifat yang tertanam di dalam jiwa manusia yang dapat menimbulkan suatu perbuatan yang mudah dilakukan tanpa adanya pertimbangan pemikiran lagi.
Perlu kita ingat bahwa amalan yang paling banyak memasukkan ke surga adalah akhlak mulia. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallambersabda,
أَكْثَرُ مَا يُدْخِلُ اَلْجَنَّةَ تَقْوى اَللَّهِ وَحُسْنُ اَلْخُلُقِ
“Yang paling banyak memasukkan ke surga adalah takwa kepada Allah dan akhlak yang mulia”
dari hadist ini kita dapat memahami bahwa aklak yang baik adalah amalan yang bersifat terus menerus dan amalan yang mengambil waktu kita di dunia. Artinya apabila kita menjaga akhlak kita selama 24 jam maka kita sedang melakukan amal sholeh selama 24 jam.
Akhlak mulia merupakan cerminan keimanan seseorang. Bukan hanya ilmunya, karena seseorang diberi ganjaran karena amal bukan karena ilmu.
kata Pimpinan Majelis Taklim dan Dzikir Baitul Muhibbin, Habib Abdurrahman Asad Al-Habsyi saat menyampaikan pesan hikmahnya “Bisa jadi seorang ilmunya terlihat tinggi, tetapi akhlaknya jelek, maka akhlaknya itulah cerminan imannya,”
Menurut Habib Abdurrahman Asad Al-Habsyi yang juga ketua umum yayasan Syekh Ali Jaber mengatakan, ada tiga poin akhlak mulia yang dijelaskan ulama, Hasan Al-Bashri menjelaskan,
كف الأذى ؛ وبذل الندى ؛ وطلاقة الوجه
“Pertama tidak menganggu, kedua suka menolong dan, ketiga berwajah ceria/optimis.”
Semoga kita di mudahkan oleh Allah ta’ala untuk memaksa diri yang angkuh ini untuk mengamalkan keindahan – keindahan islam yaitu akhlak yang mulia.
Penulis : Ustadz Faisal Alhabsyi (Bidang Kurikulum dan Akademik Pesantren MAQI)