Keburukan Dibalas Keburukan
Keburukan Dibalas Keburukan
Ada satu kisah hikmah yang bisa kita ambil pelajaran darinya.
dikisahkan, pada satu hari ada seorang anak fakir yang sedang duduk di tepi jalan, sambil memakan sepotong roti yang digenggamnya dengan tangan. Ditempat yang sama dia melihat seekor anjing, berjarak kurang dari dua puluh meter dan terlihat sangat kelaparan. Anak itu kemudian menjulurkan tangannya yang terdapat roti di genggamannya. Anjing itu pun berlari menghampiri dengan penuh harap, setidaknya dapat memakan sebagian roti dari anak tersebut. Anjing itu pun perlahan mendekat dan akhirnya sampai di hadapan sang anak. Tak pikir panjang anak itu mengambil tongkat disampingnya dengan tangan kiri, lalu memukulkannya dengan keras, tepat diatas kepala anjing itu. Dalam keadaan kaget dan kesakitan, anjing itu berlari sambil menggonngong.
Dan ternyata seorang pemuda melihat kejadian tersebut dari balik jendela rumahyang tak jauh dari tempat kejadian, kemudian pemuda itu bergegas keluar dengan menyembunyikan tongkat dibalik punggungnya dan membuka pintu seraya menyeru anak tadi, ” hey.. nak, kamu mau ini ?” sambil menunjukan beberapa lembar uang yang ia ambil dari saku. Anak itu berlari menghampiri dengan senang. Sepersekian detik ketika anak itu hendak mengambil uang, pemuda tadi mengeluarkan tongkat dari balik punggunngnya, lalu kemudian memukulkan tepat pada jari-jari anak tadi yang sedang menjulurkan tangannya.
Anak itu kaget sambil menarik tangannya, lalu berkata ” kenapa kau pukul tanganku , sedang aku belum mengambil uang darimu ?”
Pemuda itu menimpali ” lalu, kenapa kamu memukul anjing tadi, sementara dia belum memakan rotimu.
Ini adalah kisah yang memberikan gambaran pada kita, bahawa hukum alam menyatakan demikian. Artinya keburukan dibalas keburukan, begitu pun sebalinya.
Alloh berfirman dalam Q.s Al-baqoroh ayat 85
ثُمَّ أَنتُمْ هَٰٓؤُلَآءِ تَقْتُلُونَ أَنفُسَكُمْ وَتُخْرِجُونَ فَرِيقًا مِّنكُم مِّن دِيَٰرِهِمْ تَظَٰهَرُونَ عَلَيْهِم بِٱلْإِثْمِ وَٱلْعُدْوَٰنِ وَإِن يَأْتُوكُمْ أُسَٰرَىٰ تُفَٰدُوهُمْ وَهُوَ مُحَرَّمٌ عَلَيْكُمْ إِخْرَاجُهُمْ ۚ أَفَتُؤْمِنُونَ بِبَعْضِ ٱلْكِتَٰبِ وَتَكْفُرُونَ بِبَعْضٍ ۚ فَمَا جَزَآءُ مَن يَفْعَلُ ذَٰلِكَ مِنكُمْ إِلَّا خِزْىٌ فِى ٱلْحَيَوٰةِ ٱلدُّنْيَا ۖ وَيَوْمَ ٱلْقِيَٰمَةِ يُرَدُّونَ إِلَىٰٓ أَشَدِّ ٱلْعَذَابِ ۗ وَمَا ٱللَّهُ بِغَٰفِلٍ عَمَّا تَعْمَلُونَ
(Al Baqarah 2:85) : Kemudian kamu (Bani Israil) membunuh dirimu (saudaramu sebangsa) dan mengusir segolongan daripada kamu dari kampung halamannya, kamu bantu membantu terhadap mereka dengan membuat dosa dan permusuhan; tetapi jika mereka datang kepadamu sebagai tawanan, kamu tebus mereka, padahal mengusir mereka itu (juga) terlarang bagimu. Apakah kamu beriman kepada sebahagian Al Kitab (Taurat) dan ingkar terhadap sebahagian yang lain? Tiadalah balasan bagi orang yang berbuat demikian daripadamu, melainkan kenistaan dalam kehidupan dunia, dan pada hari kiamat mereka dikembalikan kepada siksa yang sangat berat. Allah tidak lengah dari apa yang kamu perbuat.
Dalm ayat ini kata kuncinya adalah “ فَمَا جَزَآءُ “ (maka tidak ada balasan…). Balasan yang disebutkan di ayat ini adalah kenistaan dalam kehidupan dunia dan siksa di akhirat. Kita perhatikan ungkapan sebelum kata fa maa jazaa, maka kita dapati bahwaa orang bani isroil mengkufuri dan menolak sebagian ayat- ayat Alloh. Maka jelaslah bahwa keburukan senantiasa hadir dari sebab keburukan yang dilakukan.
Wa jazaau sayyiatin sayyiatun mitsluhaa. (balasan keburukan adalah keburukan yang serupa).
Wallohu a’lam bish showaab.
Penulis: Ustadz Nur Falah (Staff Pengajar Pesantren MAQI)