Rumus Menuntut Ilmu (Belajar) Agar Cepat Paham
Ilmu adalah cahaya, yang akan menerangi kita di dunia dan di akhirat. Tanpa ilmu hidup terasa gelap, terasa sempit, dan kita merasa terpinggirkan dari pergaulan. Ilmu pengetahuan adalah simbol kejayaan umat, dan bukti tingginya sebuah peradaban. Dengan ilmu, seseorang atau kelompok masyarakat dapat membangun kejayaan dan mengukir sejarah kemajuan. Sejak dulu hingga sekarang, bangsa yang maju adalah mereka yang menguasai ilmu pengetahuan. Mereka disegani oleh bangsa-bangsa lain. Bahkan menjadi kiblat bagi bangsa yang lemah. Bangsa yang maju, dengan segala kemampuannya akan mampu menguasai dunia dan menjadi negara adidaya. Tidak sedikit, bangsa yang lemah dikuasai dan dijajah oleh mereka yang menguasai ilmu pengetahuan.
Allah Ta’ala berfirman :
يَرْفَعِ ٱللَّهُ ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ مِنكُمْ وَٱلَّذِينَ أُوتُوا۟ ٱلْعِلْمَ دَرَجَٰتٍ
“Allah mengangkat derajat orang – orang yang beriman di antara kalian dan orang-orang yang berilmu diangkat beberapa derajat” (al-mujadalah: 11)
Agama Islam juga mengajarkan kita bahwa mencari ilmu adalah jalan menuju surga, dengan izin Allah Swt. dalam sebuah hadis shahih dinyatakan:
مَنْ سَلَكَ طَرِيقًا يَلْتَمِسُ فِيهِ عِلْمًا، سَهَّلَ اللَّهُ لَهُ طَرِيقًا إِلَى الْجَنَّةِ
“Barangsiapa yang menempuh jalan untuk menuntut ilmu, Allah Swt. akan memudahkan baginya jalan menuju surga.”
Sedangkan takwa menurut Tafsir Ibnu Katsir, arti dasar dari “takwa” adalah menaati Allah SWT dan tidak bermaksiat kepada-Nya. Senantiasa mengingat Allah SWT serta bersyukur kepada-Nya tanpa ada pengingkaran (kufr) di dalamnya. Umar bin Khattab bertanya kepada Ubay bin Ka’ab mengenai takwa. Ubay bertanya, “Pernahkah kamu berjalan di jalan yang penuh dengan duri?” Umar menjawab, “Ya.” Ubay bertanya lagi, “Apa yang engkau lakukan?” Umar menjawab, “Aku menggulung lengan bajuku dan berusaha (melintasinya).” Ubay berkata, “Inilah (makna) takwa, melindungi seseorang dari dosa dalam perjalanan kehidupan yang berbahaya sehingga ia mampu melewati jalan itu tanpa terkena dosa.
Taqwa merupakan tingkatan tertinggi dalam berislam. Dengan ketaqwaan, Allah akan memberikan kebaikan yang banyak bagi seorang hamba dalam urusan dunia maupun akhiratnya. Allah ta’ala berfirman,
يَاأَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِنْ تَتَّقُوا اللَّهَ يَجْعَلْ لَكُمْ فُرْقَانًا وَيُكَفِّرْ عَنكُمْ سَيِّئَاتِكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ وَاللَّهُ ذُو الْفَضْلِ الْعَظِيمِ
Wahai orang-orang yang beriman, jika kalian bertaqwa, Allah akan menjadikan pada kalian pembeda antara yang haq dan yang bathil, dan Allah akan menghapuskan kejelekan kalian, dan Allah akan mengampunkan kalian. Sungguh keutamaan Allah sangat hebat (Q.S. Al Anfal: 29)
Sayang, tidak semua orang bersemangat meraih predikat orang yang bertaqwa. Mereka kurang dalam ilmu sehingga tidak meraih predikat taqwa. Dengan kurangnya ketaqwaan, ilmu pun tidak bertambah.
Allah ta’ala sudah menggambarkan dalam ayat lain bahwa bagi mereka yang ingin memahami agama ini dengan baik, maka wajib bagi mereka untuk bertaqwa. Allah ta’ala berfirman,
وَاتَّقُوا اللهَ وَيُعَلِّمُكُمُ الله
Bertaqwalah kepada Allah, dan Allah akan mengajarimu (Q.S. Albaqarah: 282)
Maka dari ayat ini Allah mengajarkan kita rumus ampuh dalam menuntut ilmu agar cepat paham yaitu tingkatkan takwa maka allah yang akan menanamkan ilmu itu padamu.
Penulis : Ustadz Faisal Alhabsyi (Bidang Kurikulum dan Akademik Pesantren MAQI)