Khutbah Jumat

Fitnah Terbesar di Zaman Sekarang

 

 

هَادِيَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ بَلَّغَ الرِّسَالَةَ وَأَدَّى الأَمَانَةَ وَنَصَحَ الأُمَّةَ؛ فَصَلَوَاتُ اللهِ وَسَلَامُهُ عَلَيْهِ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ .
أَمَّا بَعْدُ مَعَاشِرَ المُؤْمِنِيْنَ: اِتَّقُوْا اللهَ تَعَالَى؛ فَإِنَّ مَنِ اتَّقَى اللهَ وَقَاهُ وَأَرْشَدَهُ إِلَى خَيْرٍ أُمُوْرٍ دِيْنِهِ وَدُنْيَاهُ .

Hadirin kaum Muslimin jamaah salat Jumat yang di Muliakan Allah

Allah Subhanahu Wa ta’ala menciptakan seluruh makhluk yang ada di bumi dan di langit beserta isi-isinya satu sama lainnya saling berpasangan, sebagaimana laki-laki,  Allah berikan pasangannya berupa perempuan, ada matahari dan ada pula bulan, ada hitam dan ada pula putih.

Tidaklah Allah ciptakan itu semua melainkan ada hikmah besar dibalik penciptaan-Nya, dan tidak ada hikmah yang terbesar yang patut kita ketahui selain beribadah kepada Allah,

وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْاِنْسَ اِلَّا لِيَعْبُدُوْنِ

Yang artinya:”Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah kepada-Ku”.(Ad Dzariyat (51):56)

Sidang Jum’at rahimakumullah.

Diantara anugerah Allah SWT kepada manusia selain berupa pasangannya didunia Allah jadikan anak, harta, tahta dan wanita dan dunia seluruhnya sebagai suatu kecintaan yang fitrah dalam diri manusia, namun walaupun hal-hal demikian tentu bukanlah suatu prioritas yang harus kita cari didunia ini, kita mesti hidup didunia ini sesuai dengan ketentuan-ketentuan syariat yang ada.

Di dalam Al Qur’an Allah berfirman,

زُيِّنَ لِلنَّاسِ حُبُّ الشَّهَوَاتِ مِنَ النِّسَاءِ وَالْبَنِينَ وَالْقَنَاطِيرِ الْمُقَنْطَرَةِ مِنَ الذَّهَبِ وَالْفِضَّةِ وَالْخَيْلِ الْمُسَوَّمَةِ وَالْأَنْعَامِ وَالْحَرْثِ ذَلِكَ مَتَاعُ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَاللَّهُ عِنْدَهُ حُسْنُ الْمَآب

Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak, dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik (surga).” (QS. Ali ‘Imran: 14)

Ayat ini memberikan penerangan kepada kita bahwa mencintai wanita dan dunia merupakan fitrah manusia. Seorang laki-laki tidaklah dilarang untuk mencintai wanita selama perjalanan cintanya tidak melanggar syariat.

Begitu pula seorang manusia tidak dilarang untuk mencintai dunia selama rasa cintanya tidak menjerumuskan dirinya masuk kedalam lubang maksiat. Namun sadarkah kita, bahwa di balik keindahan itu semua adalah fitnah (ujian) untuk manusia?.

Dan ada satu hal yang patut kita ketahui, bahwa  di antara fitnah-fitnah tersebut yang paling besar dan paling dahsyat adalah fitnah wanita. Oleh karena itu Allah SWT menyebutkannya  pada urutan yang pertama sebelum menyebut anak-anak, harta, kendaraan, dst.

Seorang ulama yang sudah pasti kita kenal, Imam Ibnu Hajar mengatakan, “Allah menyebukant wanita dalam urutan yang paling pertama sebelum menyebut yang lainnya. Ini menjadi sebuah dalil bahwa fitnah wanita adalah induk dari segala fitnah.”

Ungkapan Imam Ibnu Hajar ini sesuai dengan dengan apa sabda Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam yang diriwayatkan dari Usamah Bin Zaid. Beliau bersabda, 

مَا تَرَكْتُ بَعْدِي فِتْنَةً أَضَرَّ عَلَى الرِّجَالِ مِنَ النِّسَاءِ

Aku tidak meninggalkan satu fitnah pun yang lebih membahayakan para lelaki selain fitnah wanita.” (HR. Bukhari: 5096 dan  Muslim: 2740)

Sidang Jum’at rahimakumullah.

Apabila kita cermati, Fitnah dari wanita akan kita jumpai terutama dalam hal pakaian. Tak dapat  kita pungkiri bahwa jika seorang wanita keluar dari rumahnya tanpa menjaga auratnya, maka syetan akan menjadikannya objek pandangan para lelaki. Namun dengan perkembangan zaman saat ini, dengan adanya gadget beserta aplikasi-aplikasinya dan berbagai program  yang sangat terancang, fitnah ini Tidak hanya satu laki-laki  saja yang tergoda tetapi puluhan, ratusan dan bahkan lebih. Hal itulah yang menyebabkan jatuhnya akhlak kaum lelaki, sehingga banyak diantara manusia yang  terperosok kedalam cabang-cabang dan pokok zina itu sendiri, wal ‘iyadzubillah.

Rasulullah Shalallaahu alaihi wasalam bersabda:

صِنْفَانِ مِنْ أَهْلِ النَّارِ لَمْ أَرَهُمَا؛ قَوْمٌ مَعَهُمْ سِيَاطٌ كَأَذْنَابِ الْبَقَرِ يَضْرِبُوْنَ بِهَا النَّاسَ، وَنِسَاءٌ كَاسِيَاتٌ عَارِيَاتٌ مُمِيْلاَتٌ مَائِلاَتٌ رُؤُوْسُهُنَّ كَأَسْنِمَةِ الْبُخْتِ الْمَائِلَةِ لاَ يَدْخُلْنَ الْجَنَّةَ وَلاَ يَجِدْنَ رِيْحَهَا، وَإِنَّ رِيْحَهَا لَتُوْجَدُ مِنْ مَسِيْرَةِ كَذَا وَكَذَا. رواه مسلم

“Dua manusia dari ahli Neraka yang belum ku lihat di zamanku, yaitu kaum yang membawa cemeti-cemeti seperti ekor sapi. Mereka memukul manusia dengannya. Dan wanita-wanita yang berpakaian tapi telanjang, berjalan berlenggak-lenggok kepala mereka seperti punuk unta yang condong., mereka tidak akan masuk Surga. Dan sesungguhnya bau Surga bisa tercium dari jarak yang sangat jauh” (HR.Muslim)

Walaupun wanita terkadang memiliki sifat yang kurang mulia, seperti kurang puas terhadap kondisi ekonomi dan sosial yang telah diusahakan suaminya, sering kali tidak bersabar dan mendesak suaminya untuk melanggar ketentuan syariat. Memang tidak semua wanita seperti itu, hanya wanita yang shalihahlah yang tidak melakukan seperti itu. Merekalah perhiasan dunia yang terbaik, Rasulullah Shalallaahu alaihi wasalam bersabda:

اَلدُّنْياَ مَتَاعٌ وَخَيْرُ مَتَاعِهَا الْمَرْأَةُ الصَّالِحَةُ. (رواه مسلم

“Dunia adalah perhiasan dan sebaik-baik perhiasan adalah wanita yang shalihah.” (HR. Muslim)

Maka bagi kita, haruslah berhati-hati dengan fitnah wanita dan wajib untuk mendidik istri, anak dan saudari-saudari kita agar menutup auratnya dan menjaga kehormatannya, sehingga dapat menjadi wanita yang shalihah.

بارك الله لي ولكم

Khutah Kedua.

Penulis : Ustadz A. Muslim Nurdin, S.Pd (Mudir Pesantren MAQI)

Facebook Comments

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Advertisment ad adsense adlogger