Amalan Sunnah di Hari Jum’at
Amalan Sunnah di Hari Jum’at
Hari Jum’at adalah hari yang istimewa dalam Islam. Ia disebut sebagai sayyidul ayyam (penghulu hari), karena memiliki banyak keutamaan dan keistimewaan dibanding hari-hari lainnya. Oleh karena itu, Rasulullah SAW menganjurkan umat Islam untuk memperbanyak amal saleh pada hari tersebut, termasuk menjalankan berbagai amalan sunnah. Berikut adalah beberapa amalan sunnah di hari Jum’at beserta dalilnya:
- Mandi Jum’at (Ghusl Jum’ah)
Salah satu sunnah yang sangat dianjurkan adalah mandi sebelum berangkat ke masjid untuk salat Jum’at. Rasulullah SAW bersabda:
وَعَنْ أَبِي سَعِيْدٍ الخُدْرِي – رَضِيَ اللهُ عَنْهُ – : أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ – صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ – ، قَالَ : (( غُسْلُ يَوْمِ الجُمُعَةِ وَاجِبٌ عَلَى كُلِّ مُحْتَلِمٍ )) مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ.
Dari Abu Sa’di Al-Khudri radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Mandi pada hari Jumat hukumnya wajib bagi setiap yang sudah berusia baligh.” (Muttafaqun ‘alaih. HR. Bukhari, no. 770 dan Muslim, no. 846)
Mayoritas ulama menafsirkan kata “wajib” dalam hadits ini sebagai sangat dianjurkan (sunnah muakkadah), bukan wajib dalam arti hukum fiqih.
- Membaca Surah Al-Kahfi
Membaca surah Al-Kahfi pada hari Jum’at merupakan sunnah yang memiliki keutamaan besar. Rasulullah SAW bersabda:
مَنْ قَرَأَ سُورَةَ الْكَهْفِ فِى يَوْمِ الْجُمُعَةِ أَضَاءَ لَهُ مِنَ النُّورِ مَا بَيْنَ الْجُمُعَتَيْنِ
“Barangsiapa yang membaca surat Al Kahfi pada hari Jum’at, dia akan disinari cahaya di antara dua Jum’at.” (HR. An Nasa’i dan Baihaqi. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shohih sebagaimana dalam Shohihul Jami’ no. 6470)
- Memperbanyak Shalawat kepada Nabi SAW
Hari Jum’at adalah waktu yang dianjurkan untuk memperbanyak shalawat kepada Rasulullah SAW. Rasulullah SAW bersabda:
أكثرُوا مِنَ الصَّلاةِ علِي يومِ الجُمُعةِ ؛ فإنَّهُ مَشْهودٌ تَشْهَدُهُ الملائكةُ ، وإِنَّ أحدًا لَنْ يصلِّيَ عليَّ ؛ إلَّا عُرِضَتْ عليَّ صلاتُهُ حتى يَفْرُغَ مِنْها
“Perbanyaklah bersalawat kepadaku pada hari Jumat, karena hari itu disaksikan oleh para malaikat. Tidak ada seorang pun yang bersalawat kepadaku melainkan salawatnya akan diperlihatkan kepadaku sampai ia selesai.”
- Memperbanyak Doa dan Dzikir
Hari Jum’at terdapat waktu mustajab di mana doa tidak akan ditolak oleh Allah. Rasulullah SAW bersabda:
فِيهِ سَاعَةٌ لاَ يُوَافِقُهَا عَبْدٌ مُسْلِمٌ ، وَهْوَ قَائِمٌ يُصَلِّى ، يَسْأَلُ اللَّهَ تَعَالَى شَيْئًا إِلاَّ أَعْطَاهُ إِيَّاهُ
Dari Abu Hurairah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menyebutkan tentang hari Jum’at, lantas beliau bersabda, “Di hari Jum’at terdapat suatu waktu yang tidaklah seorang hamba muslim yang ia berdiri melaksanakan shalat lantas ia memanjatkan suatu do’a pada Allah bertepatan dengan waktu tersebut melainkan Allah akan memberi apa yang ia minta.”
Banyak ulama mengatakan waktu tersebut adalah antara waktu asar hingga maghrib.
- Bersiwak dan Memakai Wewangian
Menjaga kebersihan diri dan penampilan, termasuk bersiwak dan memakai wewangian saat berangkat ke masjid untuk Jum’atan, juga merupakan sunnah. Rasulullah SAW bersabda:
“Barang siapa mandi pada hari Jum’at, bersiwak, memakai pakaian terbaik yang dimilikinya, lalu memakai wewangian, kemudian pergi ke masjid dan tidak memisahkan dua orang (duduk dengan sopan), lalu salat sesuai kemampuan, dan diam saat imam berkhotbah, maka akan diampuni dosanya antara Jum’at itu dengan Jum’at berikutnya.” (HR. Ahmad dan Bukhari)
Penulis : Syahidan Mukri (Staff Pengurus Pesantren MAQI)