Al-Quran

Menahan Rasa Sedih

 

“ hati apa bila tidak pernah ada rasa sedih didalamnya maka dia akan rusak, sebagaimana rumah yang tidak berpenghuni pun akan rusak dengan sendirinya”(Malik bin Dinar).

Sedih adalah ungkapan yang datang ketika seseorang dilanda sebuah musibah, kehilangan hingga penyesalan, dll. Didalam hati setiap manusia rasa sedih adalah perangkat penting yang harus ada dalam hati itu sendiri, merupakan suatu hal yang tidak normal bagi seseorang yang tidak memiliki rasa sedih apa pun alasannya.

Bagi seorang muslim yang ta’at beribadah lahir dan batin, baik lisan maupun perbuatan akan selalu merasa sedih manakala ada suatu perbuatan ibadah yang sempat tertinggal, lupa hingga saat dimana amalan yang sangat besar ganjarannya  itu tertinggal maka dia senantiasa akan sedih hingga menangis berlinangan air mata.

Setiap permasalahan baik maupun buruk merupakan suatu ketentuan yang Allah gariskan pada kehidupan manusia, maka dari itu permasalahan rasa sedih dibahas dalam dienul islam dan tercantum dalam Al Qur’an dan hadits.di dalam Al Qur’an Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman :

وَلَا تَهِنُوْا وَلَا تَحْزَنُوْا وَاَنْتُمُ الْاَعْلَوْنَ اِنْ كُنْتُمْ مُّؤْمِنِيْنَ(139) اِنْ يَّمْسَسْكُمْ قَرْحٌ فَقَدْ مَسَّ الْقَوْمَ قَرْحٌ مِّثْلُهٗ ۗوَتِلْكَ الْاَيَّامُ نُدَاوِلُهَا بَيْنَ النَّاسِۚ وَلِيَعْلَمَ اللّٰهُ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَيَتَّخِذَ مِنْكُمْ شُهَدَاۤءَ ۗوَاللّٰهُ لَا يُحِبُّ الظّٰلِمِيْنَۙ(140)

 Dan janganlah kamu (merasa) lemah, dan jangan (pula) bersedih hati, sebab kamu paling tinggi (derajatnya), jika kamu orang beriman. Jika kamu (pada Perang Uhud) mendapat luka, maka mereka pun (pada Perang Badar) mendapat luka yang serupa. Dan masa (kejayaan dan kehancuran) itu, Kami pergilirkan di antara manusia (agar mereka mendapat pelajaran), dan agar Allah membedakan orang-orang yang beriman (dengan orang-orang kafir) dan agar sebagian kamu dijadikan-Nya (gugur sebagai) syuhada. Dan Allah tidak menyukai orang-orang zalim,(Ali Imran:139-140)

Ayat diatas adalah pelipur lara bagi orang-orang beriman yang mereka sedang dalam ujian atau pun cobaan, seberapa besar apapun masalah yang menimpanya janganlah merasa lemah dan bersedih hati, karena Allah selalu bersama mereka.

Pada ayat lain pun ditemukan larangan mengenai perasaan sedih.

“Dan janganlah kamu berduka cita (bersedih) terhadap mereka” (QS. An Nahl: 127).

“Janganlah kamu berduka cita (bersedih), sesungguhnya Allah beserta kita” (QS. At Taubah: 40)

Dalam suatu hadits, Nabi Muhammad SAW memerintahkan umatnya agar senantiasa menjauhi perbuatan yang dapat menimbulkan rasa sedih bagi orang lain . Beliau Saw bersabda:

“Jika kalian bertiga maka janganlah dua orang berbicara/berbisik bisik berduaan sementara yang ketiga tidak diajak, sampai kalian bercampur dengan manusia. Karena hal ini bisa membuat orang yang ketiga tadi bersedih” (HR. Bukhari no. 6290 dan Muslim no. 2184).

Begitu pula dengan para ulama mereka memberikan pendapat-pendapatnya terkait dengan rasa sedih, sebagai mana Imam Ibnul Qayyim Aljauzi jelaskan Dalam kitab Madarijus Salikin:

“Rahasianya adalah, karena kesedihan adalah keadaan yang tidak menyenangkan, tidak ada maslahat bagi hati. Suatu hal yang paling disenangi setan adalah, membuat sedih hati seorang hamba. Hingga menghentikan dari rutinitas amalnya dan menahan dari kebiasaan baiknya”.

Wallahu ta’ala A’lam

Penulis : Ustadz A. Muslim Nurdin, S.Pd (Mudir Pesantren MAQI)

 

Facebook Comments

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Advertisment ad adsense adlogger