Al-Quran

Dzikir Hari Juma’at

Dzikir kepada Allah artinya mengingat Allah dan hal itu dapat dilakukan dengan hati, lisan dan anggota badan. Dzikir dengan hati adalah dengan tafakkur, yaitu seseorang memikirkan, merenungkan tentang nama-nama Allah, shifat-shifatNya, hukum-hukumNya, perbuatanNya dan tanda-tanda Nya.

Adapun dzikir dengan lisan maka sudah jelas, mencakup setiap kata yang dapat mendekatkan diri kepada Allah ‘Azza wa Jalla. Diantaranya kalimat tahlil (Laa ilaaha Illallah), tashbih (Subhanallah), takbir (Allahu akbar), membaca Al Qur’an, mengajak pada kebaikan dan mencegah kemungkaran, membaca hadits Nabi dan berbagai cabang ilmu syar’i lainnya.

Adapun dzikir dengan perbuatan adalah dzikir kepada Allah dengan berbagai perbuatan anggota badan, yaitu setiap perbuatan yang mendekatkan diri kepada Allah semisal berdiri untuk melaksanakan sholat, rukuk, sujud, dan selainnya. Namun secara umum (urf) di masyarakat bahwa dzikir kepada Allah maksudnya adalah ucapan tashbih (Subhanallah), tahmid (Alhamdulillah) dan tahlil (Laa ilaaha illallah).

Allah ta’ala berfirman :

يااَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا نُوْدِيَ لِلصَّلٰوةِ مِنْ يَّوْمِ الْجُمُعَةِ فَاسْعَوْا اِلٰى ذِكْرِ اللّٰهِ وَذَرُوا الْبَيْعَۗ ذٰلِكُمْ خَيْرٌ لَّكُمْ اِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُوْنَ

Artinya : “Wahai orang-orang yang beriman! Apabila telah diseru untuk melaksanakan sholat pada hari Jumat, maka segeralah kamu mengingat Allah dan tinggalkanlah jual beli. Yang demikian itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui”.

Maka setiap kesempatan seorang hamba yang kosong dari dzikir kepada Allah merupakan sesuatu yang dapat mengancamnya. Kerugiannya lebih besar dibandingkan kenikmatan yang didapatkan dari lalai berdzikir kepada Allah. Penyesalannya akan semakin terasa besar ketika kelak bertemu dengan Allah pada hari kiamat. Dan hari jum’at adalah hari yang disunnahkan bagi kaum muslim untuk memperbanyak dzikir yaitu sholawat, baca surat al-kahfi dan sholat jum’at.

Mari sibukkan waktu kita dengan berdzikir kepada Allah baik dalam artian luas maupun sempit.. Ini jauh lebih bermanfaat bagi kita dari pada kita diam dan hanya menghabiskan hari tanpa dzkiri kepadanya.

Penulis : Ustadz Faisal Alhabsyi (Bidang Kurikulum dan Akademik Pesantren MAQI)

Facebook Comments

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.