Pentingnya Menjaga Lisan
Khutbah Pertama
الحمد لله الذي جعل اللسان نعمة عظيمة، به يُذكر الله وتُقام الحجة، وقد يكون سبباً للهلاك إن لم يُضبط ويُحفظ. نحمده سبحانه وتعالى ونستعينه ونستغفره، ونعوذ بالله من شرور أنفسنا ومن سيئات أعمالنا. وأشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له، وأشهد أن محمداً عبده ورسوله، صلى الله عليه وعلى آله وصحبه أجمعين.
Ma’asyiral muslimin rahimakumullah,
Marilah kita tingkatkan ketakwaan kepada Allah ﷻ dengan menjalankan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya. Ketakwaan akan menuntun kita untuk menjaga seluruh anggota tubuh, terutama lisan, karena darinya banyak kebaikan dan keburukan muncul.
Jamaah Jum’at yang dimuliakan Allah,
Khutbah kita hari ini berjudul “Pentingnya Menjaga Lisan.”
Lisan adalah anggota tubuh yang kecil, namun dampaknya sangat besar. Dengan lisan, seseorang bisa masuk surga, dan dengannya pula seseorang bisa terjerumus ke dalam neraka. Allah ﷻ berfirman:
مَا يَلْفِظُ مِنْ قَوْلٍ إِلَّا لَدَيْهِ رَقِيبٌ عَتِيدٌ
“Tidak ada suatu ucapan pun yang diucapkannya melainkan ada di sisinya malaikat pengawas yang selalu siap mencatat.” (Qaf: 18)
Ayat ini mengingatkan kita bahwa setiap ucapan akan dicatat dan dimintai pertanggungjawaban di hadapan Allah ﷻ.
Lisan dan Keselamatan Seorang Muslim
Rasulullah ﷺ bersabda dalam hadits shahih riwayat Abu Hurairah رضي الله عنه:
مَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ فَلْيَقُلْ خَيْرًا أَوْ لِيَصْمُتْ
“Barang siapa beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah ia berkata baik atau diam.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Hadits ini menjadi kaidah agung dalam menjaga lisan. Jika tidak mampu berkata baik, maka diam adalah keselamatan.
Bahaya Lisan yang Tidak Dijaga
Banyak dosa besar bersumber dari lisan, seperti dusta, ghibah, namimah, fitnah, dan ucapan yang menyakiti hati orang lain. Allah ﷻ berfirman:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا يَسْخَرْ قَوْمٌ مِنْ قَوْمٍ عَسَىٰ أَنْ يَكُونُوا خَيْرًا مِنْهُمْ وَلَا نِسَاءٌ مِنْ نِسَاءٍ عَسَىٰ أَنْ يَكُنَّ خَيْرًا مِنْهُنَّ وَلَا تَلْمِزُوا أَنْفُسَكُمْ وَلَا تَنَابَزُوا بِالْأَلْقَابِ
“Wahai orang-orang yang beriman, janganlah suatu kaum mengolok-olok kaum yang lain, boleh jadi mereka lebih baik daripada mereka. Dan jangan pula saling mencela dan memanggil dengan gelar-gelar yang buruk.” (Al-Hujurat: 11)
Rasulullah ﷺ juga bersabda dalam hadits shahih riwayat Mu’adz bin Jabal رضي الله عنه, ketika beliau memegang lisannya dan bersabda:
كُفَّ عَلَيْكَ هَذَا قَالَ مُعَاذٌ: وَإِنَّا لَمُؤَاخَذُونَ بِمَا نَتَكَلَّمُ بِهِ؟ قَالَ: ثَكِلَتْكَ أُمُّكَ يَا مُعَاذُ، وَهَلْ يَكُبُّ النَّاسَ فِي النَّارِ عَلَى وُجُوهِهِمْ إِلَّا حَصَائِدُ أَلْسِنَتِهِمْ
“Tahanlah ini.” Mu’adz bertanya, “Apakah kita akan dimintai pertanggungjawaban atas apa yang kita ucapkan?” Beliau ﷺ menjawab, “Celaka engkau wahai Mu’adz, tidaklah manusia diseret ke neraka dengan wajah mereka kecuali karena hasil lisan mereka.” (HR. Tirmidzi, shahih menurut Al-Albani)
Menjaga Lisan adalah Akhlak Mulia
Seorang Muslim yang baik adalah yang lisannya membawa ketenangan dan keselamatan bagi orang lain. Rasulullah ﷺ bersabda dalam hadits shahih riwayat Abdullah bin Umar رضي الله عنهما:
الْمُسْلِمُ مَنْ سَلِمَ الْمُسْلِمُونَ مِنْ لِسَانِهِ وَيَدِهِ
“Seorang Muslim adalah yang kaum Muslimin selamat dari lisan dan tangannya.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Penutup Khutbah Pertama
Ma’asyiral muslimin,
Marilah kita latih diri untuk menjaga lisan: berkata jujur, lembut, dan bermanfaat. Hindari ucapan sia-sia dan menyakiti orang lain. Karena keselamatan iman sangat bergantung pada bagaimana kita menjaga lisan.
أقول قولي هذا وأستغفر الله لي ولكم ولسائر المسلمين من كل ذنب وخطيئة، فاستغفروه إنه هو الغفور الرحيم.
Khutbah Kedua
الحمد لله رب العالمين، والعاقبة للمتقين، ولا عدوان إلا على الظالمين. وأشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له، وأشهد أن محمداً عبده ورسوله، صلى الله عليه وعلى آله وصحبه أجمعين.
Jamaah Jum’at rahimakumullah,
Menjaga lisan adalah jalan menuju keselamatan dan kedamaian hidup. Lisan yang dijaga akan mendatangkan cinta Allah ﷻ dan kecintaan manusia.
Marilah kita memohon kepada Allah ﷻ agar diberi kemampuan untuk menjaga lisan dan memperbaiki ucapan kita.
اللهم طهر ألسنتنا من الكذب والغيبة والنميمة، واجعل كلامنا ذكراً وطاعة، ووفقنا لحسن الخلق، واغفر لنا ولوالدينا ولجميع المسلمين والمسلمات.
عباد الله،
إِنَّ اللَّهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْإِحْسَانِ وَإِيتَاءِ ذِي الْقُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالْبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُونَ
“Sesungguhnya Allah menyuruh berlaku adil, berbuat kebajikan, memberi kepada kaum kerabat, dan Allah melarang dari perbuatan keji, kemungkaran dan permusuhan. Dia memberi pengajaran kepadamu agar kamu dapat mengambil pelajaran.” (An-Nahl: 90)
فاذكروا الله العظيم يذكركم واشكروه على نعمه يزدكم، ولذكر الله أكبر، والله يعلم ما تصنعون.
Penulis : Ustadz Kurnia Lirahmat, B.A., Lc
![]() |
|


