Islam dan Peradaban Dunia
Islam telah mewarnai peradaban dunia sejak kemunculannya dengan risalah dan syariat yang dibawa oleh para Nabi dan Rasul, terlebih lagi dengan risalah yang dibawa oleh Nabi Muhammad Shalallahu ‘Alaihi Wasallam yang kemudian identic dengan ajaran Islam itu sendiri walaupun pada hakikatnya seluruh Nabi dan Rasul membawa risalah yang sama yaitu kalimat tauhid “Laa Ilaha Illallah”, hanya pada syari’atnya saja yang memiliki kekhasan dan memiliki perbedaan satu sama lain, akan tetapi hakikatnya sama yaitu penghambaan diri kepada Allah Subhanahu wata’ala dan menjauhi penyembahan kepada Thagut.
وَلَقَدۡ بَعَثۡنَا فِي كُلِّ أُمَّةٖ رَّسُولًا أَنِ ٱعۡبُدُواْ ٱللَّهَ وَٱجۡتَنِبُواْ ٱلطَّٰغُوتَۖ فَمِنۡهُم مَّنۡ هَدَى ٱللَّهُ وَمِنۡهُم مَّنۡ حَقَّتۡ عَلَيۡهِ ٱلضَّلَٰلَةُۚ فَسِيرُواْ فِي ٱلۡأَرۡضِ فَٱنظُرُواْ كَيۡفَ كَانَ عَٰقِبَةُ ٱلۡمُكَذِّبِينَ
Dan sungguhnya Kami telah mengutus rasul pada tiap-tiap umat (untuk menyerukan): “Sembahlah Allah (saja), dan jauhilah Thaghut itu”, maka di antara umat itu ada orang-orang yang diberi petunjuk oleh Allah dan ada pula di antaranya orang-orang yang telah pasti kesesatan baginya. Maka berjalanlah kamu dimuka bumi dan perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang mendustakan (rasul-rasul). (QS An-Nahl : 36)
Oleh sebab itu, sejak diutusnya Nabi Muhammad Shalallahu ‘Alaihi Wasallam dan tersebarnya ajaran Islam ke seluruh penjuru dunia, maka peradaban Islam adalah sebuah peradaban yang menjadikan Al-Qur’an dan As-Sunnah sebagai asas dan landasan bagi tercapainya kemajuan hidup manusia.
Peradaban Islam adalah peradaban yang bersumber dari wahyu Allah dan memiliki karakter khusus sesuai dengan wataknya yang menjadi pembuka jalan bagi dunia untuk peradaban manusia terbaik sepanjang sejarah.
Berbagai peradaban telah dirasakan oleh manusia sebelum diutusnya Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wasallam, mulai dari peradaban Mesir kuno, Babylonia, India, China, Mesopotamia hingga peradaban Yunani , akan tetapi semua peradaban ini banyak dipenuhi oleh perkara yang tidak sesuai dengan fitrah manusia, dimana kezhaliman, nafsu dan syahwat manusia diperturutkan. Oleh sebab itu Islam hadir dengan ajarannya yang sempurna dan mengajarkan bahwa menetapi fitrah adalah sebuah kewajiban yang tidak boleh dilanggar.
Sungguh banyak ilmuwan muslim yang mempersembahkan karya-karya ilmiahnya untuk kemajuan manusia. Berbagai disiplin keilmuan yang sebelumnya tidak dikenal oleh kalangan cendikiawan sebelum Islam, muncul bak jamur di musim hujan.
Hebatnya, para cendikiawan muslim ini bukan hanya terlahir dari tanah Arab, namun mereka terlahir di berbagai wilayah yang dibebaskan oleh pasukan Islam dan menyatakan tunduk dan bersedia menjadi wilayah Islam. Dunia Islam menjadi impian barat ketika itu. Bahkan di kota-kota yang ditundukan oleh kaum muslimin menjadi pusat peradaban dunia sehingga para penuntut ilmu dari barat pun berdatangan dan menimba ilmu di pusat-pusat Pendidikan, seperti Baghdad, Cordova, Iskandariah Bukhara, Kufah dan Bashrah, dan kota Islam lainnya.
Peradaban Islam menekankan ketundukan hanya kepada Allah dan menjunjung tinggi akhlak yang mulia, inilah yang tidak ditemukan pada peradaban-peradaban yang lain, yang hanya bersandar kepada materi, syahwat dan egois yang tinggi.
Terlebih lagi dengan kemajuan teknologi saat ini diiringi disertai dengan kemunduran akhlak dan nilai luhur kemanusiaan. Inilah peradaban manusia zaman sekarang, yang sangat jauh berbeda dengan apa yang pernah dicapai oleh peradaban Islam pada abad pertengahan.
Oleh sebab itu sudah menjadi suatu kewajiban bagi kaum muslimin untuk bisa kembali mewarnai dunia dengan peradaban yang luhur dan menjunjung tinggi nilai-nilai tauhid dan kemanusiaan, agar ummat ini kembali bangkit dan bisa memberikan sumbangsih bagi kemajuan hidup manusia.
Penulis : Ustadz Kurnia Lirahmat (Ketua Yayasan Amal Mata Hati)