Tsaqafah

5 Langkah Untuk Menghindari Cinta Palsu

Cinta adalah fitrah yang lahir di dalam hati setiap insan, yang disalurkan kepada seseorang, suatu benda maupun suatu kegiatan tertentu dan lain sebagainya. Dan cinta itu sendiri datang dari hidayah atau petunjuk dan bisa juga berupa bisikan setan, dan hal tersebut merupakan sebuah  fakta yang ada.

Ciri-ciri cinta yang datang dari hidayah adalah ketika seseorang mengimplementasikan setiap aturan atau tuntunan Allah dalam Al Qur’an dan anjuran Rasulullah dalam haditsnya dengan penuh iman dan ikhlas serta tunduk dan sabar atas semua konsekuensinya.

Adapun ciri-ciri cinta yang datang dari bisikan setan merupakan cinta yang  membawa seseorang menuju kehancuran pada harta, jiwa, kehormatan, keturunan dan yang terutama adalah agama. Fakta bahwa semakin banyaknya orang-orang yang mengabaikan nilai-nilai agama dan menggadaikan kehormatannya adalah bukti nyata telah banyaknya manusia yang jatuh kedalam “Cinta Palsu” ini.

Cara-cara spesifik dalam menghindari ”Cinta Palsu” ini dapat kita temukan dalam beberapa ayat Al Qur’an hadits Nabi, 5 langkah diantaranya yaitu:

  1. Menahan dan Menghentikan Pandangan dari Yang Bukan Mahram

Fakta bahwa manusia lebih cenderung menggunakan indra penglihatannya dari pada indra lainnya menunjukkan bahwa pandangan merupakan faktor awal seseorang jatuh kedalam cinta palsu, sebagaimana yang Allah tegaskan didalam Al Qur’an Surat An Nur (24):17

(“Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman, “Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat.”)

  1. Dzikrullah

Yaitu mengingat Allah, karena barang siapa yang selalu mengingat Allah akan mudah baginya untuk mendapatkan hidayah petunjuk dan termasuk kedalam golongan orang-orang yaang beruntung,

(Apabila Sholat telah dilaksanakan, maka bertebaranlah kamu di bumi; dan carilah karunia Allah dan perbanyaklah mengingat Allah agar kamu beruntung.”(Qs. Al Jumu’ah:10)

  1. Dzikrul Maut

Yaitu mengingat kematian, Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

Perbanyaklah Kalian mengingat pemutus kelezatan(Kematian)” (HR. An Nasai).

  1. Shoum atau Puasa

Puasa merupakan perisai dan sarana pendukung bagi seseorang agar lebih terjaga dari bisikan setan, karena aplikasi didalam puasa seseorang tidak saja menjaga dirinya dari makan minum dan hubungan intim bagi pasangan suami istri, melainkan menjauhi pula setiap perbuatan dan perkataan yang dapat membatalkannya. Sebagaimana sabda Nabi  Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam,

Puasa adalah perisai” (HR. Bukhari dan Muslim).

  1. Nikah

Pernikahan adalah sebuah ikatan kuat yang di syariatkan demi terjalinnya sebuah hubungan antara lelaki dan wanita dengan cinta dan kasih sayang. Dengan demikian seseorang akan lebih terjaga dirinya dari bisikan setan yang menggoda. Sebagaimana yang telah Allah sabdakan perihal keutamaan yang ada pada hikmah pernikahan,

“Dan diantara tanda-tanda kekuasaanNya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikanNya diantaramu cinta dan kasih sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berpikir.” [QS. Ar. Ruum (30):21].

Penulis : Ustadz A. Muslim Nurdin, S.Pd (Mudir Pesantren MAQI)

Facebook Comments

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Advertisment ad adsense adlogger