Sirah

Larangan Mencela Shahabat Radhiyallahu Anhum

Shahabat memiliki kedudukan yang sangat mulia, terlebih karena mereka telah berkhidmat untuk Islam dan mengisahkan perjuangan Islam dari generasi ke generasi. Maka sebagai seorang muslim senantiasa menjaga kehormatan dan kemuliaan mereka.

Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam bersabda:

لَا تَسُبُّوْا أَصْحَابِي، فَلَوْ أَنَّ أَحَدَكُمْ أَنْفَقَ مِثْلَ أُحُدٍ ذَهَبًا، مَا بَلَغَ مُدَّ أَحَدِهِمْ وَلَا نَصِيْفَهُ

“Janganlah kalian mencela shahabatku, jikalah seorang diantara kalian menginfakkan sebesar gunung Uhud berupa emas, tidaklah akan sampai takaran (mud) darinya dan tidak pula sampai setengahnya.” (H.R Bukhori dan Muslim)

Dan beliau pun berkata :

“إِذا ذُكِرَ أَصْحَابِي فَأَمْسِكُوْا، وَإِذَا ذُكِرَ النُّجُوْمُ فَأَمْسِكُوْا، وَإِذَا ذُكِرَ القَدَرُ فَأَمْسِكُوْا”

“Jikalah disebut shahabat-shahabatku, maka tahanlah. Dan jika disebut bintang-bintang , maka tahanlah. Dan jika disebut takdir, maka tahanlah.” (H.R Thabrani)

Sehingga Imam Dzahabi berpendapat : “Sesungguhnya para Shahabat itu dikenal karena upaya mentadabburi keadaan mereka, perjalanan mereka, dan jejak -jejak mereka selama hayat Rasulullah SAW. Juga setelah kematian beliau (Rasulullah) pun dikenal dari bersegeranya akan keimanan, perjuangan jihad melawan kaum kafir, menyebarkan agama, menegakkan Syiar Islam, menjunjung tinggi Kalimat Allah dan Rasul-Nya, dan mengajarkan Kewajiban Islam serta sunnah-sunnahnya. Kalaulah bukan mereka, tidaklah sampai pada kita asal dan cabang dari Agama. Juga tidaklah kita akan mengetahui kewajiban dan sunnah sunnah beragama, serta tidaklah kita akan tahu sesuatu berupa hadits-hadits dan kisah mereka”.

Maka barangsiapa yang mencela atau menjelekkan mereka, maka sesungguhnya Ia telah keluar dari agama, dan telah lepas dari agamanya kaum Muslimin. Karena mencela itu tidaklah terjadi kecuali dari keyakinan yang buruk. Serta memendam rasa hasad tehadap mereka (shahabat). Juga ia ingkar akan penyebutan Allah dalam Kitab-Nya, baik berupa pujian atas mereka maupun keutamaan dan kedudukan mereka.

Oleh karenanya bersegeralah kita melangkah, dan menilik lembaran yang datang dari Abad terbaik mereka. Agar kita mengenal kisah dan jejaknya. Dan kita merasakan hidup ditengah-tengah sejarah mereka. Karena shahabat Nabi adalah orang-orang yang beriman, yang Allah jaga karenanya bumi ini.

Penulis : Ustadz M. Ramdhan El-Hakim, Lc, MA (Staff pengajar Pesantren MAQI)

Facebook Comments

Pesantren MAQI

Lembaga Bahasa Arab dan Studi Islam

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Advertisment ad adsense adlogger