Karya Ilmiah

AKU MENTORING KINI DAN NANTI

ARTIKEL

AKU MENTORING KINI DAN NANTI

 

 

 

 

 

 

 

Riska Putri Aprilia

42004045

 

 

Disusun untuk memenuhi tugas sekolah mentor

 

 

SEKOLAH TINGGI EKONOMI ISLAM

 

 

Pendahuluan

Mentoring adalah proses belajar mengajar yang berorientasi ada pembentukan kepribadian islam yang di dalamnya ada proses belajar menggajar yang berorientasi pada pembentukan karakter dan kepribadian islam.

Secara umum, kegiatan pendidikan dan pembinaan yang di lakukan dengan pendekatan saling nasehat menasehati yang di dalamnya terdapat rasa saling mempercayai satu sama lain antara mentor (penasehat utama) dan mentee (peserta mentoring), dibentuk dengan pengajian kelompok kecil yang di lakukan rutin setiap pekannya. Tiap kelompok pengajian terdiri 3-15 orang.

Tujuan dari mentoring ini sangat banyak, namun yang terpenting adalah saling nasehat-menasehati dalam kebaikan dan mengingatkan dalam keburukan sesuai dengan tuntunan Allah SWT. Sesuai dengan firman Allah :

“Demi masa, Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian. Kecuali orangorang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan saling mengingatkan supaya mentaati kebenaran dan menetapi kesabaran.”

Pembahasan

A. Pengertian Mentoring

Mentoring berasal dari kata mythology Yunani, kata mentor berarti berperan sebagai adviser, role model, consellor tutor dan atau guru. Mentoring merupakan proses pembelajaran, dimana mentor mampu membuat mentee (peserta mentoring) yang tadinya tergantung menjadi mandiri. Mentoring adalah bantuan secara tersembunyi ―offline help” dari mentor ke mentee untuk transfer pengetahuan, pemikiran dalam kerja secara signifikan. Mentoring adalah suatu hubungan antara 2 orang yang memberikan kesempatan untuk berdiskusi yang menghasilkan refleksi, melakukan kegiatan / tugas dan pembelajaran untuk keduanya yang didasarkan kepada dukungan, kritik membangun, keterbukaan, kepercayaan, penghargaan dan keinginan untuk belajar dan berbagi. Mentoring yaitu hubungan yang saling menguntungkan dari seseorang yang mempunyai pengalaman lebih kepada individu yang kurang berpengalaman untuk mengidentifikasi dan meraih tujuan bersama.

Agar mentoring berjalan dengan baik, diperlukan kemampuan dalam hal komunikasi antarpribadi, antarkelompok, dan komunikasi massa. Mentoring juga merupakan perilaku-perilaku atau proses yang dipolakan dengan mana seseorang bertindak sebagai penasehat kepada orang lain. Dalam pendidikan mentoring merupakan sarana yang didalamnya terdapat kegiatan pembelajaran. Selain itu, mentoring juga diartikan sarana bagi seseorang yang ingin belajar untuk menjadi lebih dewasa, dimana didalam proses mencapai kedewasaan tersebut, diperlukan adanya bimbingan/arahan dari seorang yang disebut mentor. Program mentoring lebih banyak mendatangkan keuntungan bagi mentee dalam proses belajar. Mentoring tidak hanya memberikan manfaat kepada mentee tetapi mentor juga merasakan manfaatnya.

Mentoring bertujuan memberikan dukungan kepada individu sehingga mampu mengatasi masalah yang dihadapi dengan cara menguatkan dan mengembangkan mekanisme baru yang lebih baik untuk mempertahankan kontrol diri dan mengembalikan keseimbangan yang adaptif, sehingga mampu mencari tingkat kemandirian yang lebih tinggi serta mampu mengambil keputusan secara otonom.

Mentoring dikenal juga dengan istilah halaqah (lingkaran), yaitu istilah yang berhubungan dengan dunia pendidikan atau pengajaran dalam Islam. Istilah ini juga digambarkan sebagai sekelompok kecil muskim berjumlah 3-12 orang yang mengkaji ajaran Islam secara rutin. Sedangkan progrqam-programnya berasal dari Al-Qur’a dan Sunnah Rasulullah SAW. yang diatur sesuai dengan jadwal yang sudah dikaji sebelumnya. Halaqah bisa menjadi sebuah alternatif sistem pendidikan Islam yang cukup efektif dalam membentuk kepribadian Islami dan kecerdasan spiritual pada seorang muslim. Hal ini terlihat dari hasil pembinaannya yang berhasil membentuk sekian banyak muslim yang bersungguh-sungguh mengamalkan ajaran Islam.

B. Tujuan Mentoring

Pada intinya tujuan adalah segala sesuatu yang diharapkan dari suatu kegiatan yang dilaksanakan yakni tujuan mentoring secara garis besar adalah untuk membentuk insan muslim yang mempunyai kepribadian dan gaya hidup yang islami.

Tujuan dari pelaksanaan program mentoring adalah :

  • Membentuk kepribadian Islami, yakni dengan mewujudkan berbagai aspek yang dapat membangun kepribadian yang islami seutuhnya, meliputi: Aspek ideologi, ibadah, wawasan/ pengetahuan, moralitas/akhlakul karimah, aktualisasi diri dan lainlain
  • Mengukuhkan makna ukhuwah dalam diri anggota, karena ia adalah ukhuwah karena Allah, karena Islam dan karena semangat saling berwasiat dalam kebenaran dan kesabaran
  • Melatih diri untuk mengemukakan pendapat secara bebas sehingga dengan sadar mau mendengar pendapat orang lain dengan lapang dada dan pikiran yang terbuka
  • Memberdayakan setiap anggota agar mampu mentarbiyah dirinya sendiri
  • Agar mampu bekerjasama antar anggota mentoring untuk memecahkan berbagai problematika dan kendala yang menghadang aktifitas Islam.

C.  Manajemen program

Kegiatan mentoring tidak hanya dilakukan dalam bentuk ceramah dan penyampaian materi saja, akan tetapi boleh dengan kegiatan-kegiatan lainnya yang bermanfaat dan efektif dalam rangka meningkatkan kualitas ilmu dan wawasan keilmuwan siswa juga, kegiatannya juga bisa dilakukan di kelas, ataupun di luar sekolah. Dalam menyusun program, mentor perlu melakukan langkah-langkah sebagai berikut:

  • Melibatkan seluruh anggota mentoring untuk membuat program.
  • Memilih program sesuai kebutuhan dan kekinian.
  • Program tersebut memiliki nilai kreativitas.  Manajemen bentuk kegiatan mentoring

Kegiatan mentoring pada umumnya dilaksanakan diluar ruangan terdiri dari 4 kali pertemuan perbulan, dilakukan 1 kali pertemuan perpekan. Metode yang digunakan antara lain:

  • Tilawatil Qur’an
  • Ceramah, penjelasan materi oleh mentor
  • Diskusi, membahas fenomenal aktual yang terjadi dimasyarakat
  • Tanya jawab, membahas masalah-masalah yang dialami mentee
  • Game, permainan Islami dan penuh hikmah yang dapat diambil ibrahnya

 

  1. Metode Mentoring mentoring juga membutuhkan suatu metode yang baik dalam menyampaikan pesan dakwahnya, sehingga peserta mentoring dapat menerima materi yang disampaikan oleh mentor, hal ini sebagaimana termaktub dalam Surah An-Nahl Ayat 125 :

Artinya: “Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk.”

Terdapat banyak metode mentoring yang digunakan, bersumber dari ayat-ayat Al-

Qur’an, antara lain sebagai berikut: metode hikmah, memberi nasehat/ceramah, dialog/diskusi, demonstrasi, pembiasaan, perumpamaan, eksperimen, dan keteladanan

  • Metode hikmah, memberi nasihat/ceramah, dan dialog/diskusi (Q.S An-Nahl: 125)
  • Metode demonstrasi (Q.S Al-Maidah: 31)
  • Metode pembiasaan (Q.S Al-Maidah: 90)
  • Metode perumpamaan (Q.S Al-Baqarah: 261)
  • Metode eksperimen (Q.S Ar-Rum: 50)
  • Metode keteladanan (Q.S Ash-Shaff: 2-3)
  1. Mentoring Untuk Kini dan Nanti

Mentoring merupakan salah satu metode dakwah yang Rasulullah SAW ajarkan pada zaman dulu. Hingga kini, mentoring banyak kita temukan di berbagai kalangan masyarakat, mahasiswa khususnya. Mentoring juga dikenal dengan nama liqo’ (pertemuan) atau halaqoh. Mentoring yang dilakukan tiap kelompoknya merupakan metode dakwah yang paling mudah diterima kalangan masyarakat setelah ta’lim atau kajian, karena sifatnya berlangsung dua arah. Waktu dan tempat juga lebih fleksibel, idealnya dilaksanakan seminggu sekali. Selain sebagai sarana pembinaan, banyak kampus- kampus negeri maupun yang menerapkannya dalam sistem pelajaran agama karena dirasa memiliki banyak keefektifan dalam penyampaian serta dalam pengamalan materi yang diberikan lebih mudah di follow up.

Namun didalam mentoring sendiri begitu banyak rintangan yang akan di hadapi, dari pihak mentor ataupun mentee nya, ini pasti akan terjadi, bahkan dari zaman Rasulullah sangat banyak rintangan-rintangan yang di lalui untuk memperjuangkannya. Untuk memperjuangkannya Rasulullah dan para sahabat sampai mengorbankan jiwa, raga, harta, dan keluarga, demi tetap berada dalam mentoring-mentoring islam ini. Berbeda di zaman tabi’in sampai dengan pengikut-pengikut beliau sekarang ini rintangan yang di hadapi tidak terlalu nyata dirasakan langsung oleh jiwa, raga, harta, ataupun keluarga. Tantangnya yang di hadapi bahkan datang hanya dari diri pribadi, bagaimana komitmen umat muslim di uji dengan keduniawian yang membuat muslim malas lagi datang untuk mentoring atau tidak memilik waktu dalam menuntut ilmu di dalam mentoring dan majelis majelis lainnya.

Rasulullah mencontohkan bagaimana kuatnya beliau dalam menyebarkan perintah Allah bagaimana pengorbanan beliau yang tetap sabar menerima caci maki orang kafir, dan Rasulullah tidak hanya memberikan pelajaran yang monoton kepada para sahabat tapi menggunakan banyak cara, dengan memberikan penjelasan, mengajarkan, menghafalkan, mencotohkan, dan bahkan meminta pertolongan orang lain dalam memberi pelajaran kepada para sahabatnya.

Maka dari itu dalam menyentuh hati-hati para mentee harus mencontoh Rasulullah dan di inovasikan dengan zaman sekarang atau bahkan di kembangkan dengan zaman kedepannya, tapi tetap dalam ranah kebaikan sesuai dengan syariat islam.

Mentoring sangat di butuhkan dari zaman dulu, kini bahkan kedepannya, karna mentoring adalah sarana yang di lakukan cecara konsisten untuk mencharger keimanan manusia yang fitrahnya naik turun dan harus terus di ingatkan agar tidak turun dengan drastis atau bahkan melakukan ibadah yang sangat banyak namun hanya sekali sekali.

Tapi perlu di pahami mentoring dulu, kini, dan nanti pun akan memiliki makna dan tujuan yang sama hanya saja dalam penyampaiaan didalam mentoring  yang harus disesuaikan dengan keadaan, umur, bahkan zaman, agar semakin banyak penyampaiaan dakwah itu tepat sasaran dan menjadi sarana hidayah bagi seluruh umat islam.

F. Manfaat Mentoring

Berikut manfaat mentor dan mentee :

1) Manfaat bagi mentor. Manfaat mentoring bagi mentor, antara lain:

  1. Dapat mengembangkan kemampuan hati, diri dan jiwa untuk berlomba berbuat kebaikan. Yakni dengan senantiasa menilai dan memperbaiki kualitas layanan, menjadi lebih bertakwa: lebih arif, lebih ramah, lebih kompeten, lebih kreatif; lebih berkhidmat dan lebih mampu menyampaikan ide/gagasan.
  2. Lebih yakin dan percaya diri. Bagin yang telah mampu melakukan program mentoring dengan benar, akan merasa lebih khuyu’ dalam menjalankan tugas, sehingga perkembangan murid semakin optimal.

2) Manfaat ke mentee. Mentoring mempunyai manfaat besar karena tujuannya adalah memperbaiki perkembangan murid atas petunjukpetunjuk Tuhan. Jika murid-murid tidak mendapat layanan pada bidang-bidang bimbingan dengan kualitas mentoring yang lebih baik, maka mereka tidak akan menguasai life skill (baik soft maupun hard skill).

Akhirnya, kesalahan / penyimpangan sikap dan perilaku akan terus berulang.

G. Kesimpulan

Mentoring berasal dari kata mythology Yunani, kata mentor berarti berperan sebagai adviser, role model, consellor tutor dan atau guru. Mentoring merupakan proses pembelajaran, dimana mentor mampu membuat mentee yang tadinya tergantung menjadi mandiri. Mentoring adalah bantuan secara tersembunyi ―offline help” dari mentor ke mentee untuk transfer pengetahuan, pemikiran dalam kerja secara signifikan. Mentoring adalah suatu hubungan antara 2 orang yang memberikan kesempatan untuk berdiskusi yang menghasilkan refleksi. Mentoring bertujuan memberikan dukungan kepada individu sehingga mampu mengatasi masalah yang dihadapi dengan cara menguatkan dan mengembangkan mekanisme baru yang lebih baik untuk mempertahankan kontrol diri dan mengembalikan keseimbangan yang adaptif, sehingga mampu mencari tingkat kemandirian yang lebih tinggi serta mampu mengambil keputusan secara otonom.

Mentoring sangat di butuhkan dari zaman dulu, kini bahkan kedepannya, karna mentoring adalah sarana yang di lakukan cecara konsisten untuk mencharger keimanan manusia yang fitrahnya naik turun dan harus terus di ingatkan agar tidak turun dengan drastis atau bahkan melakukan ibadah yang sangat banyak namun hanya sekali sekali. Mentoring merupakan salah satu metode dakwah yang Rasulullah SAW ajarkan pada zaman dulu. Hingga kini, mentoring banyak kita temukan di berbagai kalangan masyarakat, mahasiswa khususnya. Mentoring juga dikenal dengan nama liqo’ Manfaat ke mentee. Mentoring mempunyai manfaat besar karena tujuannya adalah memperbaiki hubungan hamba dan pencipta-Nya.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

DAFTAR PUSTAKA

  • Rohanna Desy Kurniawati, ―Penerapan Metode Mentoring Pendidikan Agama Islam

Terhadap Pembentukan Religiusitas Dimensi Ibadah Pada Siswa SMK Negeri 1 Panjatan

Kulon Progo Yogyakarta‖, (Skripsi S1 Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas

Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2015), h.15

  • Edi Harapan dan Syawani Ahmad, ―Komunikasi Antarpribadi: Perilaku Insani dalam

Organisasi Pendidikan‖, (Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2014), h.12

Tatang Romansah, ―Implementasi Kegiatan Mentoring Keagamaan dalam Pembinaan Karakter Islami‖, Jurnal Atthulab, Vol. II No.1 (2017): h. 66

Gilang Faisal Andrian, N. Kardinah, Ening Ningsih, ― Evaluasi Program Menttoring Agama

Islam dalam Meningkatkan Komitmen Beragama‖, Jurnal Psikologi Isalam dan Budaya,Vol.1 No.2 (Oktober 2018): h.86

Muhammad Sajirun, op.cit.,161-162

Gilang, ― Evaluasi Program Menttoring Agama Islam dalam Meningkatkan Komitmen Beragama‖, h. 86

Cindy Fitria Rahayu, 2015

Facebook Comments

Pesantren MAQI

Lembaga Bahasa Arab dan Studi Islam

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.