Keutamaan Wudhu (bagian II)
Keutamaan Wudhu
(bagian II)
أنَّ رَسولَ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عليه وسلَّمَ أتَى المَقْبُرَةَ، فقالَ: السَّلامُ علَيْكُم دارَ قَوْمٍ مُؤْمِنِينَ، وإنَّا إنْ شاءَ اللَّهُ بكُمْ لاحِقُونَ، ودِدْتُ أنَّا قدْ رَأَيْنا إخْوانَنا قالوا: أوَلَسْنا إخْوانَكَ؟ يا رَسولَ اللهِ، قالَ: أنتُمْ أصْحابِي وإخْوانُنا الَّذِينَ لَمْ يَأْتُوا بَعْدُ فقالوا: كيفَ تَعْرِفُ مَن لَمْ يَأْتِ بَعْدُ مِن أُمَّتِكَ؟ يا رَسولَ اللهِ، فقالَ: أرَأَيْتَ لو أنَّ رَجُلًا له خَيْلٌ غُرٌّ مُحَجَّلَةٌ بيْنَ ظَهْرَيْ خَيْلٍ دُهْمٍ بُهْمٍ ألا يَعْرِفُ خَيْلَهُ؟ قالوا: بَلَى يا رَسولَ اللهِ، قالَ: فإنَّهُمْ يَأْتُونَ غُرًّا مُحَجَّلِينَ مِنَ الوُضُوءِ، وأنا فَرَطُهُمْ علَى الحَوْضِ ألا لَيُذادَنَّ رِجالٌ عن حَوْضِي كما يُذادُ البَعِيرُ الضَّالُّ أُنادِيهِمْ ألا هَلُمَّ فيُقالُ: إنَّهُمْ قدْ بَدَّلُوا بَعْدَكَ فأقُولُ سُحْقًا سُحْقًا. وفي رواية: فَلَيُذادَنَّ رِجالٌ عن حَوْضِي
Bahwa rasulullah saw pernah mendatangi pekuburan lalu beliau mengucapkan “semoga keselamatan tercurah kepada kalian wahai kaum mukminin penghuni pekuburan ini, in syaa Allah kami akan menyusul kalian”. Aku ingin kita melihat saudara-saudara kita. Mereka bertanya,”bukannkah kami ini adalah saudara-saudaramu wahai Rasulullah”? beliau bersabda “kalian adalah sahabt-sahabatku, sedangkan saudara-saudara kita adalah orang-orang yang masih belum dating”. Mereka bertanya “bagaimana anda mengenali anda mengenali orang-orang yang belum datang dari umatmu yaa Rasulallah?” beliau menjawab “bertahukan kepadaku, seandainya ada seseorang yang memiliki seekor kuda yang putih wajah dan keempat kakinya yang ada di tengah-tengah kawanan kuda yang hitam pekat, bukankah dia mengenali kudanya?” mereka menjawab “benar Ya Rasulullah”. Beliau bersabda “sesungguhnya mereka akan datang dalam keadaan wajah, tangan dan kaki putih bersinar karena wudhu, dan aku akan mendahului mereka tiba di telaga [ Muslim]
Dalam keterangan tersebut dinyatakan bahwa orang yang senantiasa menjaga wudhu maka aka ada perbedaan antara dirinya dengan yang selainnya pada hari kiamat yaitu bagaikan kuda yang berwajah putih dan keempat kakinya sehingga dengan keutamaan tersebut dia akan dikenali oleh Rasulullah dan minum di telaga haud bersama Rasulullah, yang mana dikatakan dalam sebuah hadits, siapa saja yang meminum air telaga haud maka orang tersebut tidak akan merasakan kehausan lagi.
Bahkan siapa saja yang menyempurnakan wudhunya lalu kemudian membaca doa Syahadat maka dia diperbolehkan untuk masuk kedalam surge mana saja yang dia kehendaki
مَنْ تَوَضَّأَ فَأَحْسَنَ الْوُضُوْءَ ثُمَّ قَالَ : أَشْهَدُ أَنْ لَّا إِلَه َ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ . إِ لَّا فُتِحَتْ لَهُ أَبْوَابُ الْجَنَّةِ الثَّمَانِيَةُ، يَدْخُلُ مِنْ أَيِّهَا شاءَ
Tidak ada seorangpun di antara kalian yang berwudhu dengan bersungguh-sungguh atau menyempurnakan wudunya kemudian berdoa ‘saya bersaksi bahwa tiada ada tuhan kecuali Allah dan saya bersaksi bahwa muhammad adalah hamba dan utusannya’ kecuali dibukakan baginya delapan pintu surga, dia boleh masuk dari pintu mana saja dai suka [Muslim]
Penulis : Ustadz Wildan Risalat (Staff Pengajar Pesantren MAQI)