Keutamaan Lailatul Qadar
Keutamaan Lailatul Qadar
Di antara malam-malam pada bulan ramadan terdapat satu malam yang memiliki keutamaan dibandingkan dengan malam lainnya. Lebih dari itu Allah swt mengatakan dan menetapkan bahwa malam tersebut lebih baik dari seribu bulan, dan malam tersbut dikenal sebagai malam lailatul qadar
لَيْلَةُ الْقَدْرِ خَيْرٌ مِّنْ اَلْفِ شَهْرٍ
Lailatul qadar itu lebih baik daripada seribu bulan
Pada malam lailatul qadar, Rasulullah saw menganjurkan agar memperbanyak amal ibadah dan mengerjakan amal sholeh dalam rangka berusaha agar mendapatkan keutamaan malam lailatul qadar karena pada malam tersebut terdapat pengampunan dosa. Satu di antara amalnya adalah mengerjakan shalat tarawih
مَنْ قَامَ لَيْلَةَ الْقَدْرِ إِيْمَاناً وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَاتَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
Barang siapa melakukan shalat di malam lailatul qadar atas dasar iman dan berharap pahala dari Allah swt maka diampuni dosanya yang telah lalu [Bukhari dan Muslim]
Malam lailatu qadar tidak dapat diketahui tanggal berapa datangnya namun Nabi saw memberikan isyaratnya
أَنَّ رِجَالًا مِنْ أَصْحَابِ النَّبِيِّ -صلّى الله عليه و سلّم- أُرُوْا لَيْلَةَ الْقَدْرِ فِي الْمَنَامِ فِي السَّبْعِ الْأَوَاخِرِ فَقَالَ رَسُوْلُ اللهِ: أَرَى رُؤْياَكُمْ قَدْ تَوَاطَأَتْ فِي السَّبْعِ الْأَوَاخِرِ فَمَنْ كَانَ مُتَحَرِّيْهَا فَلْيَتَحَرَّهَا فِي السَّبْعِ الْأَوَاخِرِ
Bahwa beberapa sahabat Nabi saw melihat malam lailatul qadar dalam mimpi di tujuh malam terakhir maka Rasulullah saw bersabda “saya melihat mimpi kalian sepakat di tujuh malam terakhir, karena itu barangsiapa mencarinya maka hendaknya dia mencari di tujuh malam terkahir [Bukhari dan Muslim]
Dalam riwayat Bukhari, ‘Aisyah r.a menspesifikan lagi yaitu pada malam ganjil di sepuluh alam terakhir
تَحَرَّوْا لَيْلَةَ الْقَدْرِ فِي الْوِتْرِ مِنَ الْعَشْرِ الْأَوَاخِرِ مِنْ رَمَضَانَ
Carilah malam lailatul qadar di malam ganjil dari sepuluh malam terakhir bulan ramadan [Bukhari].
Penulis : Ustadz Wildan Risalat (Mudir Pesantren MAQI)