Etika Salam (1)
Dalam pergaulan sehari-hari, kita sering mendengar atau mengucapkan kalimat, “Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.” Ini adalah ucapan salam antara muslim satu dan lainnya ketika bertemu.
Di dalam Al Qur’an terdapat beberapa ayat yang menganjurkan mengucapkan salam, baik saat memasuki rumah orang lain mau pun bertemu sahabat di jalan. Bahkan Allah SWT melarang umat Islam masuk ke rumah orang lain sebelum mengucapkan salah.
Allah SWT berfirman di dalam Surat An-Nur ayat 27 yang artinya, “Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kalian memasuki rumah yang bukan rumah kalian sebelum meminta izin dan memberi salam kepada penghuninya. Maka dari itu hendaknya kita untuk selalu mengikuti adab salam yang telah diajarkan Nabi Muhammad SAW.
Dan inilah diantara adab-adab salam;
Firman Allah SWT:
- Menjawab salam dengan yang lebih baik
وَإِذَا حُيِّيتُم بِتَحِيَّةٖ فَحَيُّواْ بِأَحۡسَنَ مِنۡهَآ أَوۡ رُدُّوهَآۗ إِنَّ ٱللَّهَ كَانَ عَلَىٰ كُلِّ شَيۡءٍ حَسِيبًا
Dan apabila kamu dihormati dengan suatu (salam) penghormatan, maka balaslah penghormatan itu dengan yang lebih baik, atau balaslah (penghormatan itu, yang sepadan) dengannya. Sungguh, Allah memperhitungkan segala sesuatu. (QS. An-Nisa: 86)
.
- Tidak memasuki rumah orang lain tanpa izin & salam
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ لَا تَدۡخُلُواْ بُيُوتًا غَيۡرَ بُيُوتِكُمۡ حَتَّىٰ تَسۡتَأۡنِسُواْ وَتُسَلِّمُواْ عَلَىٰٓ أَهۡلِهَاۚ ذَٰلِكُمۡ خَيۡرٞ لَّكُمۡ لَعَلَّكُمۡ تَذَكَّرُونَ
Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu memasuki rumah yang bukan rumahmu sebelum meminta izin dan memberi salam kepada penghuninya. Yang demikian itu lebih baik bagimu, agar kamu (selalu) ingat. (QS. An-Nur: 27)
….. فَإِذَا دَخَلۡتُم بُيُوتٗا فَسَلِّمُواْ عَلَىٰٓ أَنفُسِكُمۡ تَحِيَّةٗ مِّنۡ عِندِ ٱللَّهِ مُبَٰرَكَةٗ طَيِّبَةٗۚ كَذَٰلِكَ يُبَيِّنُ ٱللَّهُ لَكُمُ ٱلۡأٓيَٰتِ لَعَلَّكُمۡ تَعۡقِلُونَ
….. Maka apabila kamu memasuki (suatu rumah dari) rumah-rumah (ini) hendaklah kamu memberi salam kepada (penghuninya yang berarti memberi salam) kepada dirimu sendiri, salam yang ditetapkan dari sisi Allah, yang diberi berkat lagi baik. Demikianlah Allah menjelaskan ayat-ayatnya(Nya) bagimu, agar kamu memahaminya. (QS. An-Nur: 61)
Dari beberapa ayat tersebut dapat disimpulkan bahwa:
- Hendaklah menjawab salam, minimalnya sama atau dengan yang lebih baik dari pada yang memberi salam. Sebagai contoh; Jika ada yang memberi salam dengan lafadz;
السلام عليكم , maka balaslah dengan jawaban;
السلام عليكم atau
ورحمة الله السلام عليكم atau lebih baik dari itu. - Hendaklah mengucapkan salam terlebih dahulu ketika mau masuk ke rumah orang lain sekalipun didalamnya tidak ada penghuni rumah.
- Hendaklah mengucapkan salam ketika masuk ke rumah sendiri sekalipun didalamnya tidak ada siapa-siapa.
Keterangan:
Salam yaitu; Lafadz Assalamu’alaikum, mempunyai beberapa fungsi, diantaranya:
- Li at-Ta’abbudi: ialah salam yang diucapkan sesuai dengan contoh yang diberikan. Kita tidak bisa bertanya mengapa demikian dan apa sebabnya. Seperti mengucapkan salam diakhir shalat. Baik imam atau ma’mum, shalat munfarid atau berjama’ah, semuanya mengucapkan salam dengan ucapan yang sama tanpa harus dijawab.
- Li ad-Du’a: ialah ucapan salam yang pada dasarnya ditujukan untuk mendo’akan orang lain, yaitu salam kepada ahli kubur yang muslim.
- Li al-Isti’dzan: ialah salam yang diucapkan ketika hendak memasuki rumah orang lain, sekalipun belum tentu bertemu dengan penghuni rumahnya atau kemungkinan sedang tidak ada orang di dalam rumah. Kita tetap mengucapkan salam, dengan Batasan maksimal sampai tiga kali.
- Li at-Tahiyyat: ialah ucapan salam sebagai bentuk penghormatan terhadap sesama muslim ketika bertemu satu sama lainnya.
- Li al-Firaq: ialah salam yang diucapkan ketika hendak berpisah. Salam ini juga sama diperintahkan oleh agama.
Penulis : Ustadz Fairuuz Faatin (Bidang Perkantoran & Bendahara Pesantren MAQI