Hadits

Dilarangnya Mengacungkan Senjata atau Semacamnya Kepada Sesama Muslim

Dilarangnya Mengacungkan Senjata atau Semacamnya Kepada Sesama Muslim

Agama islam memberikan pedoman kehidupan bagi setiap penganutnya agar selamat di dunia ataupun di akhirat melalui kitab suci yang turunkan kepada rasulnya yang berupa Alquran.  Secara garis bessar Alquran memberikan pedoman terkait bagaimana bersikap kepada sang pencipta dan bagaimana bersikap kepada ciptaanya. Satu diantara sikap terhadap ciptaan Allah subhanahu wa ta’ala adalah pedoman terkait bagaimana bersikap terhadap sesama manusia khususnya sesama muslim.

Rasulullah sallallahu ‘alaihi wa sallama memberikan petunjuk bagi setiap yang beriman kepadanya untuk tidak mengacungkan senjata atau alat yang berbahaya kepada seorang muslim yang lain. Sebagaimana sebuah riwayat yang berbunyi

لَايُشِرْ أَحَدُكُمْ عَلَى أَخِيْهِ بِالسِّلَاحِ فَإِنَّهُ لَايَدْرِيْ لَعَلَّ الشَّيْطَانَ يَنْزِعُ فِي يِدِهِ فَيَقَعُ فِي حُفْرَةٍ مِنَ النَّارِ

Janganlah salah seorang di antara kalian mengacungkan senjata kepada saudaranya karena iya todak tahu barangkali setang mencabut senjata itu dari tangannya lalu ia jatuh kedalam salah satu lubang nerakan [Imam Bukhari dan Muslim]

Dalam hadits tersebut seorang muslim dilarang untuk mengacungkan senjata seperti pedang, pisau, senjata api, celurit atau alat lain yang berpotensi mencelakai muslim lainnya baik hanya sekedar bercanda apalagi dalam keadaan seirus. Karena bisa saja syaithan mengambil alih senajata tersebut sehingga bisa membuat muslim yang lain terluk dan membuat orang yang mengacungkan senjata masuk ke dalam lubang neraka.

Ini merupakan salah satu cara atau jalan yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad agar diamalkan oleh umatnya sehingga tercipta keamanan, keharmonisan dalam menjalani interaksi sosial. Hal ini juga merupakan salah satu bentuk perhatian Allah subhanahu wa ta’ala bagi setiap orang yang beriman dan mengamalkan perintahnya agar selamat dari segala mara bahaya.

Jika hadits di atas dilihat lebih jauh maka terdapat kesimpualan agar senantiasa berhati-hati dalam melakukan interaksi terhadap segala ciptaan-Nya seperti hewan, tumbuhan atau yang laiinya agar tidak memunculkan kerugian pada makhluk yang sedang dibangun interaksi yang mana kerugian itu bisa saja kembali kepada pelaku yang membuat kerugian tersebut.

Penulis : Ustadz Wildan Risalat (Mudir Pesantren MAQI)

Facebook Comments

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses

Advertisment ad adsense adlogger