Bahasa Arab

Maf’ul fih / dzarf

Maf’ul fih / dzarf  (المَفْعُوْلُ فِيْهِ / الظَّرْفُ   )

 

اسم يبين المكان أو الزمان اللذان حدث فيهما الفعل

Isim yang menjelaskan tentang tempat atau waktu terjadinya suatu peristiwa.

 

  • Dzorf terbagi menjadi dua jenis :

 

  • Dzorf zaman, seperti:

 

Sepanjang خِلَالَ Ketika حِيْنًا
Di tengah أَثْنَاءَ Di sore hari مَسَاءً
Setahun سَنَةً Di pagi hari صَبَاحًا
Sebulan شَهْرًا Di waktu dzuhur ظُهْرًا
Seminggu أُسْبُوْعًا Di waktu وَقْتَ
Sebelum قَبْلَ Di malam hari لَيْلًا
Setelah بَعْدَ Di siang hari نَهَارًا
Selamanya أَبَدًا Di pagi hari غُدْوَةً
Di batas waktu tertentu أَمَدًا Di pagi hari بُكْرَةً

 

  • Dzorf makan seperti:

 

Utara شَمَالَ Di bawah تَحْتَ
Selatan جَنُوْبَ Di bawah / selain /  bukan دُوْنَ
Barat غَرْبَ Di depan أَمَامَ
Timur شَرْقَ Di depan قُدَّامَ
Dari sisi نَاحِيَةَ Di belakang خَلْفَ
Di dekat قُرْبَ Di belakang وَرَاءَ
Bersama مَعَ Sebelah kanan يَمِيْنَ
Ke arah نَحْوَ Sebelah kiri شِمَالَ

 

Catatan :

  • Pada dzorf zaman dan dzorf makan di-taqdir- kan harf في
  • I’rob dari dzorf adalah nashob
  • Ada dzarf yang mabni dan menempati mahal nashob seperti kalimahأَمْسِ artinya kemarin . Contoh: ذَهَبْتُ إِلى شَاطِئِ البَحْرِ أَمْسِ
  • Ada juga dzarf yang selalu punya mudhof ilayh seperti kalimah قَبْلَ dan بَعْدَ contoh : صَارَ زَيْدٌ عَالِمًا بَعْدَ مُلَازَمَةِ الشَّيْخِ
  • Terkadang mudhof ilayh pada قَبْلَ dan بَعْدَ dibuang, dan kalimahnya menjadi mabni dhommah, seperti ungkapan: أَمَّا بَعْدُ aslinya adalah:
  • أَمَّا بَعْدَ البَسْمَلَةِ وَ الحَمْدَلَةِ وَ الصَلَاةِ وَ السَّلَامِ

Kemudian mudhof ilayh berupa  البَسْمَلَةِ وَ الحَمْدَلَةِ وَ الصَلَاةِ وَ السَّلَامِ dibuang, kemudian kalimah بَعْدَ menjadi mabni dhomah أَمَّا بَعْدُ  menempati mahal nashob.

  • Ada juga dzarf yang mudhof ilayh-nya berupa jumlah seperti kalimah حَيْثُ contohnya :
  • أَعْمَلُ حَيْثُ مُحَمَّدٌ يَعْمَلُ

Pada contoh di atas,  مُحَمَّدٌ يَعْمَلُ adalah mubtada dan khobar yang menempati mahal jar, sebagai mudhof ilayh dari حَيْثُ . Kalimah حَيْثُ adalah dzorof makan mabni dhomah menempati mahal nashob.

Penulis : Ustadz Ja’far Shiddiq (Wakil Mudir Pesantren MAQI)

Facebook Comments

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Advertisment ad adsense adlogger