Badal
- Badal secara bahasa adalah Misalnya kita mengatakan kepada orang yang kehilangan sesuatu: أَبْدَلَكَ اللهُ خَيْرًا مِنْهُ semoga Allah mengganti untuknmu dengan sesuatu yang lebih baik darinya. Sebagaimana dalam firman Allah:
] عَسَى رَبُنَا أَنْ يُبْدِلَنَا خَيْرًا مِنْهَا [ ( القلم : ٣٢ )v
- Adapun menurut istilah ilmu nahwu, badal adalah:
التابع المقصود وحده بالحكم و يسبقه مبدل منه غير المقصو
“ Tabi’ yang di maksudkan untuk di hukumi, sebelumnya di dahului oleh mubdal minhu. Mubdal minhu ini bukanlah yang di maksud untuk di hukumi.”
Contoh:
(( جَاءَ الأُسْتَاذُ عَبْدُ اللهِ ))
Pada contoh diatas, عَبْدُ اللهِ adalah badal, sedangkan الأُسْتَاذُ adalah mubdal minhu. Badal ini yang di maksudkan untuk di hukumi, karenanya kita dapat membuang mubdal minhu, dan di gantikan posisinya oleh badal, menjadi:
(( جَاءَ عَبْدُ اللهِ ))
- Badal dapat berupa isim jika mubdal minhu nya isim, seperti contoh diatas, bisa juga badal berupa fi’il jika mubdal minhu nya pun fi’il, seperti:
(( إِنْ تُخْلِصْ فِى عَمَلِكَ تَجِدْ خَيْرًا تَدْخُلْ جَنَّةَ اللهِ ))
Kalimah تَدْخُلْ menjadi badal yang majzum, mengikuti mubdal minhu yang majzum yaitu kalimah تَجِدْ yang majzum karena menjadi jawab syarat keduanya adalah fi’il. Seperti dalam ayat:
] وَ مَنْ يَفْعَلْ ذلِكَ يَلْقَ أَثَامًا ٦٨ يُضَاعَفْ لَهُ العَذَابُ يَوْمَ القِيَامَةِ …. الخ [
Kalimah يُضَاعَفْ adalah badal dari kalimah يَلْقَ
- Badal terbagi tiga bagian :
- Badal kul min kul ( بَدَلُ الكُلِّ مِنْ الكُلِّ)
Disebut juga badal muthobiqالمطابق , badal ini menggantikan mubdal minhu (( مبدل منه sepenuhnya. Contoh :
بدل كل من كل | المثال |
أَخَاكَ | ضَرَبَ زَيْدٌ عَمْرًا أَخَاكَ |
مُحَمَّدٍ ﷺ | اللّٰهُمَّ صَلِّ عَلى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ ﷺ |
الكِتَابُ | هذَا الكِتَابُ مُفِيْدٌ |
- Contoh badal kul min kul dalam al-qur’an:
- ] اِهْدِنَا الصِّرَاطَ المُسْتَقِيْمَ صِرَاطَ الَّذِيْنَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ [
- ] جَعَلَ اللهُ الكَعْبَةَ البَيْتَ الحَرَامَ قِيَامًا لِلنَّاسِ [ ( المائدة : ٩٧ )
Kalimah صِرَاطَ الَّذِيْنَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ dan kalimah البَيْتَ الحَرَامَ adalah badal kul min kul.
- Isim isyaroh apabila diikuti oleh kalimah setelahnya berupa isim yang di ma’rifatkan dengan ال maka isim tersebut adalah badal kul min kul, dan isim isyaroh nya menjadi mubdal minhu. Contohnya:
- هذَا الرَّجُلُ جَمِيْلٌ
- رَأَيْتُ هذَا الرَّجُلَ
- مَرَرْتُ بِهذَا الرَّجُلِ
- Badal ba’dh min kull ( بَدَلُ البَعْضِ مِنَ الكُلِّ )
Badal ini menyebutkan sebagian dari keseluruhan mubdal minhu nya .
بدل بعض من كل | المثال |
ثَلُثَ | أَكَلْتُ الخُبْزَ ثُلُثَهُ |
عِشْرُوْنَ | جَاءَ الطُّلَّابُ عِشْرُوْنَ مِنْهُمْ |
نِصْفَ | شَرِبْتُ القَهْوَةَ نِصْفَهَا |
- Contoh lain yang dapat di kategorikan badal ba’dh min kul adalah:
- الكَلَامُ ثَلَاثَةٌ : اِسْمٌ وَ فِعْلٌ وَ حَرْفٌ
Kalimah اِسْمٌ وَ فِعْلٌ وَ حَرْفٌ adalah badal dari ثَلَاثَةٌ . Pada contoh ini, tidak perlu ada dhomir yang kembali kepada mubdal minhu.
- Badal isytimal ( بَدَلُ الإِشْتِمَالِ )[1]
Badal ini menyebutkan cakupan yang terdapat pada mubdal minhu.
Contoh :
البدل | المثال |
عِلْمُ | أَعْجَبَنِيْ شَيْخِيْ عِلْمُهُ |
رَحْمَةُ | يَنْزِلُ اللهُ رَحْمَتُهُ إِلى سَمَاءِ الدُّنْيَا فِى ثُلُثِ الآخِرِ مِنَ اللَّيْلِ |
حِلْمُ | أَعْجِبَنِيْ زَيْدٌ حِلْمُهُ |
Contoh i’rob nya :
أَعْجَبَنِيْ شَيْخِيْ عِلْمُهُ
علم : بدل مرفوع و علامة رفعه ضمة ظاهرة لأنه اسم المفرد و مضاف
الهاء : ضمير متصل مبني على الضم فى محل جرّ مضاف إليه
[1] Untuk badal ba’dh min kull dan isytimal, disyaratkan bersambung dengan dhomir yang kembali kepada mubdal minhu nya.
Penulis : Ustadz Ja’far Shiddiq (Wakil Mudir Pesantren MAQI)