Al-Quran

Jangan Tunda Pekerjaan!!! Karena Allah dan Rasul Tidak Suka Itu

Menunda pekerjaan adalah salah satu alasan kita gagal dalam banyak hal, karena dengan menunda pekerjaan akan menyebabkan pekerjaan itu menumpuk dan membuat kita lebih malas lagi untuk melakukannya hingga akhirnya kita gagal mengerjakannya. Lantas bagaimana pendapat islam dalam tentang hal ini ?

Islam adalah agama yang sempurna, islam adalah agama yang tidak meninggalkan satu kebaikanpun dalam kehidupan ini kecuali dia menganjurkan dan mengajarkannya. Begitupun dengan masalah menunda pekerjaan, Allah Ta’ala berfirman :

 فَإِذَا فَرَغْتَ فَانْصَبْ 

Artinya : apabila kamu telah selesai mengerjakan suatu urusan maka kerjakanlah dengan sungguh-sungguh urusan yang lain.

Dalam ayat ini kita paham bahwa Allah tidak ingin kita terjebak pada suatu keadaan yang tidak mendatangkan manfaat bagi kita sendiri dan orang lain, dari ayat ini juga kita paham bahwa islam sangat tidak menganjurkan manusia terutama umat muslim untuk menunda pekerjaan, dan dari ayat ini juga kita belajar bahwa islam adalah agama yang mengajarkan kedisiplinan waktu.

Ada beberapa alasan yang menyebabkan dilarangnya menunda pekerjaan. Pertama, kita tidak dapat menjamin untuk hidup pada esok hari. Kedua, tidak ada jaminan esok kita masih diberi nikmat kesehatan, memiliki waktu luang seperti hari ini. Ketiga, menunda pekerjaan yang baik menyebabkan seseorang terbiasa melakukannya, sehingga kemudian menjadi suatu kebiasaan buruk yang sulit dihilangkan.

Dalam kehidupan ini tidak ada yang mampu mengontrol perputaran  waktu dan membuatnya tunduk sesuai dengan keinginan kita. Waktu berjalan sesuai dengan sunatullah. Detik menjadi menit, menit menjadi jam, dan jam menjadi hari, begitu seterusnya. Siang dan malam pun datang silih berganti. Allah SWT berfirman,

وَهُوَ ٱلَّذِى جَعَلَ ٱلَّيْلَ وَٱلنَّهَارَ خِلْفَةً لِّمَنْ أَرَادَ أَن يَذَّكَّرَ أَوْ أَرَادَ شُكُورًا

”Dan Dialah yang menjadikan malam dan siang silih berganti bagi orang yang ingin mengambil pelajaran atau orang yang ingin bersyukur.” (QS 25:62)

Orang yang paling rugi adalah yang membiarkan waktu itu berlalu dan dia masih memiliki pekerjaan yang harus dituntaskan. Karena seiring berjalan waktu pekerjaan itu akan menjadi beban untuk dirinya dan tidak ada yang bisa memprediksi hari esok. Oleh sebab itu Nabi Shalallahu Alaihi Wasallam menegaskan kepada umatnya untuk selalu memanfaatkan dan memaksimalkan kenikmatan yang ada saat ini, hari ini bahkan detik ini sebelum kenikmatan itu diambil oleh Allah Subhanahu Wata’ala.

Nabi Shalallahu Alaihi Wasallam bersabda :

اغْتَنِمْ خَمْسًا قَبْلَ خَمْسٍ : شَبَابَكَ قَبْلَ هَرَمِكَ ، وَصِحَّتَكَ قَبْلَ سَقَمِكَ ، وَغِنَاكَ قَبْلَ فَقْرِكَ ، وَفَرَاغَكَ قَبْلَ شُغْلِكَ ، وَحَيَاتِكَ قَبْلَ مَوْتِكَ

Artinya : “Gunakan 5 perkara sebelum 5; masa mudamu sebelum masa tuamu, masa sehatmu sebelum masa sakitmu, masa kayamu sebelum masa kefakiranmu, masa luangmu sebelum masa sibukmu, dan masa hidupmu sebelum kematianmu.” (HR. Hakim)

Ayo kita tinggalkan kebiasaan menunda pekerjaan dan kita niatkan  karena Allah Ta’ala.

Semoga bermanfaat

Penulis : Ustadz Faisal Alhabsyi (Bidang Kurikulum dan Akademik Pesantren MAQI)

Facebook Comments

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.