Al Qur’an dan Malam Lailatul Qodr
Siang, malam, hari, bulan dan tahun adalah siklus waktu yang Allah ciptakan didunia ini. Setiap waktu-waktu tersebut Allah memberikan keutamaannya masing-masing, khususnya waktu untuk beribadah, sebagaimana sholat dzuhur dilaksanakan pada siang hari, dan ibadah-ibadah sholat lainnya yang dikerjakan pada waktu tertentu pula.
Dari sekian keutamaan besar yang Allah turunkan, ada satu waktu yang melebihi keutamaannya dari pada waktu-waktu yang lain, yaitu malam lailatul qodr, yaitu malam yang Allah datangkan pada bulan suci Ramadhan, satu malam yang nilainya menyamai nilai kebaikan pada seribu bulan. Sebagaimana yang telah tercatat dalam Al Qur’an.
شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِيْٓ اُنْزِلَ فِيْهِ الْقُرْاٰنُ هُدًى لِّلنَّاسِ وَبَيِّنٰتٍ مِّنَ الْهُدٰى وَالْفُرْقَانِۚ فَمَنْ شَهِدَ مِنْكُمُ الشَّهْرَ فَلْيَصُمْهُ ۗ وَمَنْ كَانَ مَرِيْضًا اَوْ عَلٰى سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِّنْ اَيَّامٍ اُخَرَ ۗ يُرِيْدُ اللّٰهُ بِكُمُ الْيُسْرَ وَلَا يُرِيْدُ بِكُمُ الْعُسْرَ ۖ وَلِتُكْمِلُوا الْعِدَّةَ وَلِتُكَبِّرُوا اللّٰهَ عَلٰى مَا هَدٰىكُمْ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Ramadan adalah (bulan) yang di dalamnya diturunkan Al-Qur’an, sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang benar dan yang batil). Karena itu, barangsiapa di antara kamu ada di bulan itu, maka berpuasalah. Dan barangsiapa sakit atau dalam perjalanan (dia tidak berpuasa), maka (wajib menggantinya), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. Hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, agar kamu bersyukur (Al Baqarah:185).
Pada ayat diatas serta pada ayat yang tertulis pada surat (Al qadr :1-5) telah jelas bahwa, malam lailatul qodr adalah waktu diturunkannya Al quran.
Namun demikian, Allah mendatangkan malam lailatul qodr diwaktu yang tidak diketahui kapan pastinya dia akan datang. Hikmah menyembunyikan waktu pasti terjadinya malam lailatul qadar di antaranya adalah agar terbedakan antara orang yang sungguh-sungguh untuk mencari malam tersebut dengan orang yang malas.
Karena orang yang benar-benar ingin mendapatkan sesuatu tentu akan bersungguh-sungguh dalam mencarinya. Hal ini juga sebagai rahmat Allah agar hamba memperbanyak amalan pada hari-hari tersebut dengan demikian mereka akan semakin bertambah dekat dengan-Nya dan akan memperoleh pahala yang amat banyak.
Hingga Nabi Muhammad SAW menyeru agar umatnya senantiasa bersemangat kembali dan mencari dimana malam lailatul qodr itu akan datang.
تَحَرَّوْا لَيْلَةَ الْقَدْرِ فِى الْعَشْرِ الأَوَاخِرِ مِنْ رَمَضَانَ
“Carilah lailatul qadar pada sepuluh malam terakhir dari bulan Ramadhan.” (HR. Bukhari).
Malam lailatul qodr mendapatkan kemuliaan atas sebab waktu turunnya Al Qur’an, dalam hal ini dapat menjadi sebuah pembuktian bahwa, siapa pun makhluq Allah didunia, yang dikaruniai berupa keutamaan yang berkaitan dengan Al Qur’an maka akan mendapatkan kemuliaan dari Al qur’an itu sendiri, sebagaimana Nabi Muhammad yang mendapatkan Mukjizat Al Qur’an beliau pun mendapatkan kemuliaan yang tidak didapati nabi-nabi yang lainnya, begitu pula Kota Makkah dan Madinah sebagai tempat Nabi Muhammad tempat dimana Al quran diwahyukan keduanya mendapatkan kemuliaan tidak seperti kota-kota yang lainnya.
Kesimpulannya adalah barang siapa yang menghendaki sebuah kemuliaan dari Allah maka muliakanlah Al Qur’an dan barang siapa yang ingin memuliakan Al qur’an maka muliakanlah dimalam lailatul qodr.
Walhamdulillah
Penulis : Ustadz A. Muslim Nurdin, S.Pd (Mudir Pesantren MAQI)