Obat Kuat Bagi yang Lemah Iman
Akhirat adalah waktu dan tempat dimana setiap amalan manusia dan jin akan dihisab, hari dimana setiap tipu muslihat akan nampak dengan jelas diperlihatkan dihadapan setiap manusia, pembicaraan dan perbuatan akan diminta pertanggung jawabannya. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman :
ٱلْيَوْمَ نَخْتِمُ عَلَىٰٓ أَفْوَٰهِهِمْ وَتُكَلِّمُنَآ أَيْدِيهِمْ وَتَشْهَدُ أَرْجُلُهُم بِمَا كَانُوا يَكْسِبُونَ
“Pada hari ini Kami tutup mulut mereka; dan berkatalah kepada Kami tangan mereka dan memberi kesaksianlah kaki mereka terhadap apa yang dahulu mereka usahakan,” (Qs. Yasin : 65).
Ayat diatas merupakan ayat yang sudah seharusnya direnungkan oleh kita semua, karena sejatinya apabila ayat ini direnungkan oleh setiap manusia yang ada di dunia, niscaya semua orang tidak akan melalaikan setiap perintah Allah dan dan niscaya menjauhi setiap laranganNya.
Setiap individu akan berfikir 100 kali untuk hendak berbuat kejahatan, karena konsekwensinya, sepintar apapun lidah berbohong dan sedalam apapun suatu kejahatan dilakukan dia tidak dapat melepaskan diri dari kesaksian tangan dan kaki.
Untuk itu lah, sangat penting sekali bagi seorang muwahhid atau muslim untuk merenungi setiap perbuatannya, menyempatkan dirinya untuk bermuhasabah dan itropeksi dalam perkara akhiratnya. Sebagaimana Allah memerintahkan kita untuk muhasabah diri,
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَلْتَنْظُرْ نَفْسٌ مَا قَدَّمَتْ لِغَدٍ وَاتَّقُوا اللَّهَ إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ (18) وَلَا تَكُونُوا كَالَّذِينَ نَسُوا اللَّهَ فَأَنْسَاهُمْ أَنْفُسَهُمْ أُولَئِكَ هُمُ الْفَاسِقُونَ -19
“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat); dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan. Dan janganlah kamu seperti orang-orang yang lupa kepada Allah, lalu Allah menjadikan mereka lupa kepada mereka sendiri. Mereka itulah orang-orang yang fasik.” (QS. Al-Hasyr: 18-19)
Dengan bermuhasabah seseorang akan lebih dekat dengan Allah SWT, karena barang siapa yang jauh dari mengingat Allah maka hidupnya akan diselimuti kekosongan dan kesempitan, semakin dia lupa terhadapan Allah maka semakin buta hatinya dan diakhirat akan dibangkitkan dalam kondisi yang sangat memprihatinkan.
“Dan barang siapa berpaling dari peringatan-Ku, maka sesungguhnya baginya penghidupan yang sempit, dan Kami akan menghimpunkannya pada hari Kiamat dalam keadaan buta.” Berkatalah ia: “Ya Rabbku, mengapa Engkau menghimpunkan aku dalam keadaan buta, padahal aku dahulunya adalah seorang yang melihat?” Allah berfirman: “Demikianlah, telah datang kepadamu ayat-ayat Kami, maka kamu melupakannya, dan begitu (pula) pada hari ini kamupun dilupakan.” (QS. Thaha/20:124-126).
Untuk memenuhi amalan muhasabah, Rasulullah SAW memberikan petunjuk pada umatnya bahwa bermuhasabah atau intrpeksi perkara akhirat dapat dipicu dengan kita menjenguk orang sakit dan mengiringi orang sudah meninggal.
قَالَ النَّبِيُّ عَلَيْهِ السَّلَامُ: {عُوْدُوا الْمَرِيْضَ وَاَتْبَعُوا الْجَنَازَةَ تُذَكِّرْكُمُ الْآخِرَةَ
Nabi Shallallahu alaihi wa sallam, bersabda, “Jenguklah orang sakit dan iringilah jenazah, maka hal itu akan mengingatkan kalian pada akhirat.” (HR. Ahmad, Ibnu Hibban dan Al-Baihaqi dari sahabat Abu Sa’id Al-Khudri.
Muhasabah Bag.1
Penulis : Ustadz A. Muslim Nurdin, S.Pd (Mudir Pesantren MAQI)