Aqidah

Bahaya Berdoa kepada Selain Allah ﷻ

Pendahuluan

Doa adalah ibadah yang paling mulia dalam Islam. Ia merupakan bentuk penghambaan yang menunjukkan ketundukan seorang hamba kepada Tuhannya. Karena kedudukannya yang sangat tinggi, doa hanya boleh dipanjatkan kepada Allah ﷻ semata. Meminta kepada selain-Nya—baik kepada manusia, jin, malaikat, wali yang telah wafat, atau makhluk lainnya—termasuk kesyirikan dalam Uluhiyyah dan merupakan dosa terbesar yang dapat menghapus seluruh amal.

Doa Adalah Ibadah yang Harus Dipersembahkan kepada Allah ﷻ

Allah ﷻ berfirman:

وَقَالَ رَبُّكُمُ ادْعُوْنِيْٓ اَسْتَجِبْ لَكُمْۗ اِنَّ الَّذِيْنَ يَسْتَكْبِرُوْنَ عَنْ عِبَادَتِيْ سَيَدْخُلُوْنَ جَهَنَّمَ دَاخِرِيْنَ

“Dan Tuhanmu berfirman: Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Aku kabulkan. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari beribadah kepada-Ku akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina” (Ghafir: 60).

Ayat ini menunjukkan bahwa doa adalah ibadah, dan ibadah hanya boleh ditujukan kepada Allah ﷻ.

Larangan Berdoa kepada Selain Allah

Allah ﷻ berfirman:

فَلَا تَدْعُ مَعَ اللّٰهِ اِلٰهًا اٰخَرَ فَتَكُوْنَ مِنَ الْمُعَذَّبِيْنَ

“Maka janganlah engkau berdoa kepada ilah lain selain Allah, sehingga engkau termasuk orang-orang yang diazab” (Asy-Syu’ara: 213).

Ayat ini memberikan peringatan keras bahwa berdoa kepada selain Allah ﷻ adalah perbuatan yang mengundang azab.

Doa kepada Selain Allah Termasuk Syirik Besar

Allah ﷻ berfirman:

وَمَنْ اَضَلُّ مِمَّنْ يَّدْعُوْا مِنْ دُوْنِ اللّٰهِ مَنْ لَّا يَسْتَجِيْبُ لَهٗٓ اِلٰى يَوْمِ الْقِيٰمَةِ وَهُمْ عَنْ دُعَآىِٕهِمْ غٰفِلُوْنَ

“Siapakah yang lebih sesat daripada orang yang berdoa kepada selain Allah, yang tidak dapat menjawabnya hingga hari kiamat, dan mereka (yang didoakan) lalai dari doa orang-orang itu.” (Al-Ahqaf: 5).

Tidak ada makhluk yang mampu mendengar, menjawab, atau mengabulkan doa, kecuali Allah ﷻ.

Doa kepada Makhluk yang Sudah Meninggal

Meminta pertolongan gaib kepada orang yang telah wafat—seperti wali, kiai, atau orang saleh—termasuk kesyirikan besar.

Allah ﷻ berfirman:

وَالَّذِيْنَ تَدْعُوْنَ مِنْ دُوْنِهٖ مَا يَمْلِكُوْنَ مِنْ قِطْمِيْرٍۙ اِنْ تَدْعُوْهُمْ لَا يَسْمَعُوْا دُعَآءَكُمْ وَلَوْ سَمِعُوْا مَا اسْتَجَابُوْا لَكُمْ

“Dan orang-orang yang kamu seru selain Allah tidak memiliki (kekuasaan) sebesar kulit tipis biji kurma. Jika kamu berdoa kepada mereka, mereka tidak mendengar doamu; dan kalaupun mereka mendengar, mereka tidak mampu memperkenankan permintaanmu.” (Fathir: 13–14).

Ayat ini sangat jelas bahwa makhluk mati tidak bisa mendengar, apalagi mengabulkan doa.

Hadits tentang Larangan Doa kepada Selain Allah

Rasulullah ﷺ bersabda dari Abdullah bin Mas’ud رضي الله عنه:

مَنْ مَاتَ وَهُوَ يَدْعُو مِنْ دُونِ اللَّهِ نِدًّا دَخَلَ النَّارَ

“Barang siapa mati dalam keadaan menyeru selain Allah sebagai tandingan, maka ia masuk neraka.” (HR. Al-Bukhari).

Hadits ini menegaskan bahwa berdoa kepada selain Allah ﷻ adalah syirik besar yang dapat menjerumuskan pelakunya ke dalam neraka.

Mengapa Doa kepada Selain Allah Sangat Berbahaya?

1. Menghapus Seluruh Amal

Syirik adalah dosa yang membatalkan amal. Allah ﷻ berfirman:

لَئِنْ اَشْرَكْتَ لَيَحْبَطَنَّ عَمَلُكَ

“Jika kamu mempersekutukan Allah, niscaya akan terhapuslah amalmu” (Az-Zumar: 65).

2. Tidak Akan Diampuni Jika Tidak Ditaubati

Allah ﷻ berfirman:

اِنَّ اللّٰهَ لَا يَغْفِرُ اَنْ يُشْرَكَ بِهٖ

“Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik” (An-Nisa: 48).

3. Menghina Kemuliaan Allah ﷻ

Berdoa kepada selain Allah berarti menganggap makhluk setara atau lebih berkuasa daripada Allah ﷻ.

4. Menjadi Jalan Masuknya Jimat, Kufur, dan Praktik Syirik Lain

Doa kepada selain Allah sering diikuti praktik perdukunan, meminta bantuan jin, ritual mistik, dan keyakinan batil lainnya.

Penutup

Doa adalah ibadah tertinggi yang hanya boleh dipersembahkan kepada Allah ﷻ. Berdoa kepada selain-Nya termasuk syirik besar yang dapat menghapus seluruh amal dan menyebabkan seseorang kekal di neraka jika tidak bertaubat. Seorang Muslim wajib menjaga tauhid, memurnikan doa dan ibadah hanya kepada Allah ﷻ, serta menjauhi segala bentuk kesyirikan agar selamat dunia dan akhirat.

Penulis : Ustadz Kurnia Lirahmat, B.A., Lc

Facebook Comments

Pesantren MAQI

Lembaga Bahasa Arab dan Studi Islam

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses

Advertisment ad adsense adlogger