Rezeqi Memburu Hamba
Rasulullah SAW bersabda:
“Sesungguhnya rezeqi memburu hamba, lebih banyak dari kejaran ajal terhadapnya.” (HR. Ath-Thabrani dan Ibn Hibban)
Maka Imam Al-Ghazali berpesan:
“Boleh jadi kamu tidak tahu dimana rezeqimu. Tetapi rezeqimu tahu dimana dirimu:
Jika ia ada dilangit, Allah akan memerintahkannya turun untuk mencurahimu.
Jika ia ada di bumi, Allah akan menyuruhnya muncul untuk menjumpaimu.
Dan jika ia berada di lautan, Allah akan memerintahkannya timbul untuk menemuimu.”
Ikhwan fillah,…
Betapa jarang kita mentafakuri rezeqi yang diberikan Allah kepada kita.
Sehingga kita tak pernah berpikir, bagaimana misalnya: perjalanan panjang sebutir nasi hingga bisa sampai terhidang dihadapan kita dan masuk kedalam perut kita.
Maha Suci Allah, yang telah memberi perintah kepada sebutir nasi untuk menjadi rezeqi kita, walaupun kita tidak menanam padinya, bahkan kita tidak kenal siapa yg menanam dan dimana ditanamnya.
Namun ironisnya, kita seringkali beranggapan bahwa yg kita terima setiap hari adalah hanya hasil jerih payah kita sendiri, dan itu hak diri yang tak boleh dikurangi.
Padahal, sebutir nasi pun adalah rezeqi dari Allah yg akan menuntut untuk disyukuri.
Sehingga, jemputlah rezeqi dengan cara yang haq, bukan dengan cara yang bathil.
Karena demi Allah…., Dia lah Yang Mencipta, dan Dia lah Yang Menjamin rezeqi bagi ciptaan-Nya.
Semoga, kita termasuk hamba-hamba Allah yang pandai bersyukur, sebab sebesar apapun upaya kita dalam mencari rezeqi, belum seberapa dibandingkan cara Allah mengirimkan rezeqi-Nya kepada kita.
@moch_fadlani_salam
Penulis : Ustadz Moch Fadlani Salam, S.Pd.I, M.MPd (Staff Pengajar Pesantren MAQI)