Penyiksaan Kaum Muslimin dan Keteguhan Iman
Pendahuluan
Ketika Rasulullah ﷺ mulai berdakwah secara terang-terangan, kaum Quraisy merespons dengan penolakan keras. Penolakan itu berubah menjadi penyiksaan fisik dan mental terhadap kaum Muslimin, khususnya mereka yang lemah secara sosial. Namun, di tengah penderitaan tersebut, tampak jelas keteguhan iman para sahabat yang tidak tergoyahkan oleh ancaman dan siksaan.
Bentuk-bentuk Penyiksaan Kaum Quraisy
Kaum Quraisy menggunakan berbagai cara untuk menghentikan dakwah Islam. Mereka menyiksa kaum Muslimin agar kembali kepada kekufuran. Penyiksaan itu antara lain:
-
Pukulan dan cambukan di hadapan umum.
-
Penjemuran di bawah terik matahari dengan tubuh terikat.
-
Tekanan psikologis, hinaan, dan ancaman.
-
Pemboikotan ekonomi dan sosial.
Allah ﷻ menggambarkan tabiat orang-orang zalim:
وَكَذٰلِكَ جَعَلْنَا لِكُلِّ نَبِيٍّ عَدُوًّا شَيَاطِينَ الْإِنْسِ وَالْجِنِّ يُوحِي بَعْضُهُمْ إِلٰى بَعْضٍ زُخْرُفَ الْقَوْلِ غُرُورًا
“Dan demikianlah Kami jadikan bagi setiap nabi itu musuh, yaitu setan-setan dari (jenis) manusia dan jin, sebagian mereka membisikkan kepada sebagian yang lain perkataan-perkataan indah untuk menipu.” (Al-An‘am: 112)
Kisah Bilal bin Rabah رضي الله عنه
Salah satu sahabat yang paling berat menerima siksaan adalah Bilal bin Rabah رضي الله عنه. Ia disiksa oleh tuannya, Umayyah bin Khalaf, dengan dijemur di bawah matahari Makkah dan ditindih batu besar di dadanya. Namun, Bilal tetap mengucapkan kalimat tauhid:
أَحَدٌ أَحَدٌ
Keteguhan Bilal menjadi simbol keimanan yang kokoh. Hingga akhirnya, Allah ﷻ memberikan jalan keluar melalui Abu Bakar Ash-Shiddiq رضي الله عنه yang membelinya dan memerdekakannya.
Keluarga Yasir: Keteguhan hingga Syahid
Keluarga Yasir رضي الله عنه adalah contoh paling jelas tentang pengorbanan demi iman. Yasir, istrinya Sumayyah, dan putranya Ammar disiksa dengan sangat kejam. Sumayyah رضي الله عنها bahkan gugur sebagai syahidah pertama dalam Islam.
Rasulullah ﷺ bersabda ketika melewati mereka:
صَبْرًا آلَ يَاسِرٍ فَإِنَّ مَوْعِدَكُمُ الْجَنَّةُ
“Bersabarlah wahai keluarga Yasir, sesungguhnya tempat yang dijanjikan bagi kalian adalah surga.” (HR. Ahmad dan Al-Hakim; dinyatakan hasan oleh Syaikh Al-Albani)
Hadits ini menegaskan bahwa kesabaran mereka dibalas dengan jaminan surga dari Rasulullah ﷺ.
Siksaan terhadap Sahabat Lainnya
Selain Bilal dan keluarga Yasir, banyak sahabat lain yang mengalami penyiksaan, di antaranya:
-
Khabbab bin Al-Aratt رضي الله عنه, yang disiksa dengan besi panas.
-
Ammar bin Yasir رضي الله عنه, yang dipaksa mengucapkan kekufuran di bawah ancaman, lalu Allah ﷻ menurunkan ayat sebagai penghibur baginya.
Allah ﷻ berfirman:
مَنْ كَفَرَ بِاللّٰهِ مِنْ بَعْدِ إِيْمَانِهِ إِلَّا مَنْ أُكْرِهَ وَقَلْبُهُ مُطْمَئِنٌّ بِالْإِيْمَانِ
“Barang siapa kafir kepada Allah setelah beriman, kecuali orang yang dipaksa sementara hatinya tetap tenang dalam keimanan.” (An-Nahl: 106)
Ayat ini menunjukkan keadilan dan kasih sayang Allah ﷻ kepada hamba-Nya yang berada dalam keterpaksaan.
Keteguhan Iman Kaum Muslimin
Meski disiksa, kaum Muslimin tidak meninggalkan iman mereka. Mereka yakin bahwa pertolongan Allah ﷻ pasti datang.
Allah ﷻ berfirman:
اَحَسِبَ النَّاسُ اَنْ يُتْرَكُوْٓا اَنْ يَّقُوْلُوْٓا اٰمَنَّا وَهُمْ لَا يُفْتَنُوْنَ
“Apakah manusia mengira bahwa mereka akan dibiarkan hanya dengan mengatakan, ‘Kami telah beriman,’ sedangkan mereka belum diuji?” (Al-‘Ankabut: 2)
Ayat ini menegaskan bahwa ujian adalah bagian dari iman, dan keteguhan dalam ujian adalah tanda keimanan yang sejati.
Hikmah di Balik Penyiksaan
-
Penyaringan iman — hanya orang-orang yang tulus yang bertahan.
-
Penguatan aqidah — iman para sahabat semakin kokoh.
-
Teladan bagi umat — bahwa kebenaran memerlukan pengorbanan.
-
Janji pertolongan Allah ﷻ — kemenangan akan datang setelah kesabaran.
Penutup
Penyiksaan terhadap kaum Muslimin pada masa awal Islam adalah ujian berat yang memperlihatkan keteguhan iman para sahabat. Dengan kesabaran, keyakinan, dan tawakal kepada Allah ﷻ, mereka tetap berdiri teguh di atas tauhid. Kisah ini menjadi pelajaran berharga bagi umat Islam sepanjang zaman bahwa iman sejati diuji dengan pengorbanan, dan balasannya adalah kemuliaan di dunia dan akhirat.
Penulis : Ustadz Kurnia Lirahmat, B.A., Lc
![]() |
|


