Kelahiran Nabi ﷺ dan Peristiwa Tahun Gajah
Pendahuluan
Kelahiran Nabi Muhammad ﷺ merupakan peristiwa agung yang mengubah sejarah dunia. Allah ﷻ memilih waktu yang penuh hikmah, yaitu pada tahun terjadinya peristiwa besar yang dikenal sebagai Tahun Gajah (‘Āmul Fīl). Tahun itu menjadi penanda kebesaran Allah ﷻ dalam menjaga Ka’bah dari kehancuran, sekaligus tahun kelahiran manusia termulia yang membawa cahaya risalah Islam.
Peristiwa Tahun Gajah
Sebelum kelahiran Nabi ﷺ, seorang raja dari Yaman bernama Abrahah Al-Asyram membangun gereja megah di San’a. Ia ingin menarik perhatian bangsa Arab agar meninggalkan Ka’bah dan beribadah di gerejanya. Namun, rencananya gagal, sehingga ia marah dan berniat menyerang Ka’bah dengan pasukan besar yang dipimpin oleh seekor gajah besar.
Ketika pasukan Abrahah sampai di Makkah, Allah ﷻ menunjukkan kekuasaan-Nya dengan mengirim burung-burung Ababil yang membawa batu dari neraka untuk menghancurkan mereka.
Allah ﷻ berfirman:
أَلَمْ تَرَ كَيْفَ فَعَلَ رَبُّكَ بِأَصْحَابِ الْفِيلِۗ ١ أَلَمْ يَجْعَلْ كَيْدَهُمْ فِي تَضْلِيلٍۙ ٢ وَأَرْسَلَ عَلَيْهِمْ طَيْرًا أَبَابِيلَۙ ٣ تَرْمِيهِمْ بِحِجَارَةٍ مِّنْ سِجِّيْلٍۙ ٤ فَجَعَلَهُمْ كَعَصْفٍ مَّأْكُوْلٍ ٥
“Tidakkah engkau (Muhammad) memperhatikan bagaimana Tuhanmu telah bertindak terhadap tentara bergajah? Bukankah Dia telah menjadikan tipu daya mereka itu sia-sia? Dan Dia mengirim kepada mereka burung-burung yang berbondong-bondong, yang melempari mereka dengan batu dari tanah yang terbakar, lalu Dia menjadikan mereka seperti daun-daun yang dimakan (ulat).” (Al-Fil: 1–5)
Peristiwa ini menjadi bukti nyata penjagaan Allah ﷻ terhadap rumah-Nya, Ka’bah, dan juga menjadi pertanda akan lahirnya sosok yang kelak menegakkan kalimat tauhid di seluruh dunia.
Kelahiran Nabi Muhammad ﷺ
Nabi Muhammad ﷺ lahir pada hari Senin, tanggal 12 Rabi‘ul Awwal, di Mekkah Al-Mukarramah, tepat pada Tahun Gajah. Ibunda beliau adalah Aminah binti Wahb, dan ayahnya adalah Abdullah bin Abdul Muthalib yang wafat sebelum Nabi ﷺ lahir.
Dalam hadits sahih dari Abu Qatadah رضي الله عنه, Rasulullah ﷺ bersabda:
سُئِلَ عَنْ صَوْمِ يَوْمِ الِاثْنَيْنِ فَقَالَ: ذَاكَ يَوْمٌ وُلِدْتُ فِيهِ وَأُنْزِلَ عَلَيَّ فِيهِ
“Beliau ditanya tentang puasa hari Senin, lalu beliau menjawab: ‘Itulah hari aku dilahirkan dan hari diturunkannya wahyu kepadaku.’” (HR. Muslim)
Hadits ini menunjukkan bahwa kelahiran beliau ﷺ adalah peristiwa yang penuh keberkahan dan menjadi hari yang mulia dalam sejarah Islam.
Keadaan Makkah Saat Kelahiran Nabi ﷺ
Kelahiran Nabi ﷺ terjadi di tengah masyarakat yang masih hidup dalam kesyirikan dan kezaliman. Namun, Allah ﷻ menjadikan kelahiran beliau sebagai cahaya yang menandai akan berakhirnya masa jahiliyyah.
Menurut sebagian riwayat yang kuat, ketika Nabi ﷺ lahir, sejumlah tanda keagungan tampak:
-
Api yang disembah oleh kaum Majusi padam setelah ribuan tahun menyala.
-
Istana Kisra (raja Persia) retak.
-
Dan bintang-bintang tampak lebih terang di langit Makkah.
Meskipun sebagian riwayat ini tidak bersumber dari hadits sahih, para ulama menyebutkan bahwa kelahiran Nabi ﷺ memang disertai dengan keberkahan dan tanda-tanda kemuliaan.
Hikmah dari Peristiwa Tahun Gajah dan Kelahiran Nabi ﷺ
-
Bukti penjagaan Allah ﷻ terhadap rumah-Nya (Ka’bah).
Allah ﷻ tidak membutuhkan manusia untuk melindungi rumah-Nya; Dia sendiri yang menjaganya. -
Pertanda akan lahirnya Nabi terakhir.
Tahun Gajah menjadi pembuka zaman baru bagi umat manusia. -
Kelahiran pembawa rahmat bagi seluruh alam.
Rasulullah ﷺ membawa risalah tauhid yang menghapus kesyirikan dan menegakkan keadilan.
Penutup
Kelahiran Nabi Muhammad ﷺ pada Tahun Gajah adalah peristiwa besar yang penuh hikmah dan kemuliaan. Allah ﷻ menunjukkan kekuasaan-Nya melalui kehancuran pasukan Abrahah, lalu menghadirkan Rasul terakhir yang membawa cahaya Islam. Dari tanah Makkah inilah cahaya wahyu menyinari seluruh dunia hingga hari ini.
Penulis : Ustadz Kurnia Lirahmat, B.A., Lc
![]() |
|