Kepemimpinan Amanah yang Tidak Boleh Disia-siakan
Khutbah Pertama
الحمد لله الذي أمر بالعدل والإحسان، ونهى عن الظلم والعدوان، أحمده سبحانه وتعالى وأشكره، وأتوب إليه وأستغفره. وأشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له، وأشهد أن محمدا عبده ورسوله، صلوات ربي وسلامه عليه وعلى آله وصحبه أجمعين.
Ma’asyiral muslimin rahimakumullah,
Marilah kita senantiasa meningkatkan ketakwaan kepada Allah ﷻ dengan menjalankan semua perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya. Karena dengan ketakwaan itulah kita akan mendapatkan pertolongan Allah ﷻ di dunia dan akhirat.
Jamaah Jum’at yang dimuliakan Allah,
Tema khutbah kita hari ini adalah “Kepemimpinan Amanah yang Tidak Boleh Disia-siakan.”
Allah ﷻ berfirman:
إِنَّ اللَّهَ يَأْمُرُكُمْ أَنْ تُؤَدُّوا الْأَمَانَاتِ إِلَىٰ أَهْلِهَا وَإِذَا حَكَمْتُمْ بَيْنَ النَّاسِ أَنْ تَحْكُمُوا بِالْعَدْلِ إِنَّ اللَّهَ نِعِمَّا يَعِظُكُمْ بِهِ إِنَّ اللَّهَ كَانَ سَمِيعًا بَصِيرًا
“Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya, dan apabila kamu menetapkan hukum di antara manusia, hendaklah kamu menetapkannya dengan adil. Sungguh, Allah memberikan pengajaran yang sebaik-baiknya kepadamu. Sungguh, Allah Maha Mendengar, Maha Melihat.” (An-Nisa: 58)
Ayat ini menegaskan bahwa kepemimpinan adalah amanah besar yang harus dijalankan dengan penuh tanggung jawab, keadilan, dan kejujuran.
Rasulullah ﷺ bersabda dalam hadits riwayat Abdullah bin Umar رضي الله عنهما:
كُلُّكُمْ رَاعٍ وَكُلُّكُمْ مَسْئُولٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ، فَالْإِمَامُ رَاعٍ وَمَسْئُولٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ…
“Setiap kalian adalah pemimpin dan setiap kalian akan dimintai pertanggungjawaban atas kepemimpinannya. Seorang imam (pemimpin) adalah pemimpin dan ia akan dimintai pertanggungjawaban atas rakyatnya…” (HR. Bukhari dan Muslim)
Hadits ini menunjukkan bahwa kepemimpinan bukanlah kehormatan semata, tetapi sebuah tanggung jawab yang berat di hadapan Allah ﷻ.
Amanah dalam Kepemimpinan
-
Amanah dalam keadilan – Pemimpin wajib menegakkan hukum tanpa pilih kasih.
-
Amanah dalam kesejahteraan rakyat – Pemimpin bertanggung jawab atas kebutuhan dan keamanan rakyatnya.
-
Amanah dalam akhlak dan keteladanan – Pemimpin harus menjadi contoh yang baik dalam ucapan dan perbuatan.
Ma’asyiral muslimin,
Bila amanah kepemimpinan disia-siakan, maka yang terjadi adalah kerusakan, kezhaliman, dan kesengsaraan rakyat. Rasulullah ﷺ telah mengingatkan dalam hadits riwayat Abu Hurairah رضي الله عنه:
إِذَا ضُيِّعَتِ الْأَمَانَةُ فَانْتَظِرِ السَّاعَةَ قِيلَ: كَيْفَ إِضَاعَتُهَا؟ قَالَ: إِذَا وُسِّدَ الْأَمْرُ إِلَى غَيْرِ أَهْلِهِ فَانْتَظِرِ السَّاعَةَ
“Apabila amanah telah disia-siakan, maka tunggulah kiamat.” Ditanyakan kepada beliau: “Bagaimana cara menyia-nyiakannya?” Beliau menjawab: “Apabila suatu urusan diserahkan kepada orang yang bukan ahlinya, maka tunggulah kehancurannya.” (HR. Bukhari)
Penutup Khutbah Pertama
Oleh karena itu, marilah kita berdoa agar para pemimpin kita senantiasa amanah, adil, dan takut kepada Allah ﷻ. Dan marilah kita sebagai umat juga menjalankan amanah masing-masing dengan baik.
أقول قولي هذا وأستغفر الله لي ولكم ولسائر المسلمين من كل ذنب فاستغفروه إنه هو الغفور الرحيم.
Khutbah Kedua
الحمد لله رب العالمين، والعاقبة للمتقين، ولا عدوان إلا على الظالمين. وأشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له، وأشهد أن محمدا عبده ورسوله، صلى الله عليه وعلى آله وصحبه أجمعين.
Jamaah Jum’at yang dimuliakan Allah,
Marilah kita jadikan khutbah hari ini sebagai pengingat agar kita semua, baik pemimpin maupun rakyat, tidak menyepelekan amanah. Karena setiap amanah akan dimintai pertanggungjawaban di hadapan Allah ﷻ pada hari kiamat.
Rasulullah ﷺ bersabda dalam hadits shahih riwayat Abu Ya’la Ma’qil bin Yasar رضي الله عنه:
مَا مِنْ عَبْدٍ يَسْتَرْعِيهِ اللَّهُ رَعِيَّةً، يَمُوتُ يَوْمَ يَمُوتُ وَهُوَ غَاشٌّ لِرَعِيَّتِهِ، إِلَّا حَرَّمَ اللَّهُ عَلَيْهِ الْجَنَّةَ
“Tidaklah seorang hamba yang diberi amanah oleh Allah untuk memimpin rakyat, lalu ia mati dalam keadaan menipu rakyatnya, melainkan Allah haramkan surga baginya.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Betapa besar ancaman bagi pemimpin yang berkhianat terhadap amanah. Maka marilah kita berdoa agar diberikan pemimpin yang shalih, adil, dan membawa rahmat bagi umat.
اللهم أصلح ولاة أمورنا، وولِّ علينا خيارنا، ولا تولِّ علينا شرارنا. اللهم ارزقهم البطانة الصالحة التي تدلهم على الخير وتحذرهم من الشر.
عباد الله،
إِنَّ اللَّهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْإِحْسَانِ وَإِيتَاءِ ذِي الْقُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالْبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُونَ
“Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku adil, berbuat kebajikan, memberi kepada kaum kerabat, dan Allah melarang dari perbuatan keji, kemungkaran dan permusuhan. Dia memberi pengajaran kepadamu agar kamu dapat mengambil pelajaran.” (An-Nahl: 90)
فاذكروا الله العظيم يذكركم واشكروه على نعمه يزدكم، ولذكر الله أكبر، والله يعلم ما تصنعون.
Penulis : Ustadz Kurnia Lirahmat, B.A., Lc
![]() |
|