Tertawa Yang Mematikan Hati ?
Setiap individu yang hidup didunia pasti selalu mengharapkan kebahagiaan, adapun realisasi kebahagian itu mereka curahkan dengan berbagai bentuk, seperti halnya tertawa, bentuk rasa bahagia yang selalu diungkapkan setiap orang terutama di indonesia. Karena faktanya banyak orang-orang indonesia lebih cenderung menyukai atau mencari sosok publik speaker yang dapat membuat para pendengarnya tertawa.
Namun walaupun benar demikian, tertawa sampai mengeluarkan suara yang terbahak-bahak, atau mengandung unsur mengejek antar sesama maka tidak dibenarkan di dalam ajaran islam, yakni terlarang. Bahkan ada beberapa ayat dan hadits yang mengungkapkan larangan tersebut. Sebagaimana yang tertulis pada sebuah hadis:
كان لا يضحك الا تبسما ولا يلتفت الا جميعا
“ Adalah beliau (Nabi Muhammad SAW.) tidak tertawa melainkan hanya tersenyum, dan tidak pula beliau menoleh kecuali dengan seluruh (tubuhnya) (H.R. Hakim).
Hadis ini menjelaskan bahwa, tersenyum merupakan amalan yang lebih dicintai ketika seseorang menyaksikan peristiwa lucu atau kesenangan, dari pada mengexpresikannya dengan tertawa.
Maka dari itu, alangkah baiknya bagi seorang Muslim untuk tidak mengeluarkan suaranya ketika tertawa, lebih dalam lagi islam sangat membenci ketika seseorang melakukan sesuatu dengan berlebihan. karena siapa saja yang tertawa di dunia tanpa melihat amalan-amalannya didunia hingga tertawa itu mematikan hatinya, maka kelak di akhirat akan banyak menangis.
وَلَا تُكْثِرِ الضَّحِكَ، فَإِنَّ كَثْرَةَ الضَّحِكِ تُمِيتُ القَلْبَ
“Dan janganlah terlalu banyak tertawa. Sesungguhnya terlalu banyak tertawa dapat mematikan hati.” [HR. Tirmidzi 2/50, Dishahihkan Syaikh Al-Albani]
Allah Swt. Berfirman:
فَلْيَضْحَكُوْا قَلِيْلًا وَّلْيَبْكُوْا كَثِيْرًاۚ جَزَاۤءًۢ بِمَا كَانُوْا يَكْسِبُوْنَ
“ Maka biarkanlah mereka tertawa sedikit dan menangis yang banyak, sebagai balasan terhadap apa yang selalu mereka perbuat” (Q.S. At-Taubah : 82).
Penulis : Ustadz A. Muslim Nurdin, S.Pd (Mudir Pesantren MAQI)