Keutamaan Seputar Adzan
Keutamaan Seputar Adzan
Adzan merupakan penanda masuknya waktu shalat yang Allah swt wajibkan kepada setiap hambanya, adzan juga menjadi syi’ar kebesaran agama umat islam bahkan Rasulullah saw sampai memerintahkan untuk mengeraskan atau meninggikan suara adzan walapun berada di lembah atau tempat yang tidak ada penduduknya:
إِنِّي أَرَاكَ تُحَبُّ الْغَنَمَ وَ الْبَادِيَةَ فَإِذَا كُنْتَ فِي غَنَمِكَ –أَوْ فِي بَادِيَتِكَ- فَأَذَّنْتَ لِلصَّلَاةِ فَارْفَعْ صَوْتَكَ بِالنِّدَاءِ فَإِنَّهُ لَايَسْمَعُ مَدَى صَوْتِ الْمُؤَذِّنِ جِنٌّ وَ لَا إِنْسٌ وَ لَا شَيْئٌ إِلَّا شَهِدَ لَهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ قَالَ أَبُوْ سَعِيْدٍ: سَمِعْتُهُ مِنْ رَّسُوْلِ الله صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ
Sesungguhnya aku melihatmu menyukai kambing dan daerah pedalaman, maka apbila kamu sedang mengembalakan kambingmu –atau berada di daerah pedalamanmu- kemudian kamu adzan untuk shalat, maka keraskanlah suara adzanmu karena tidak ada jin, manusia dan segala sesuatu yang mendengar suara orang yang mengumandangkan adzan, melainkan ia akan bersaksi untuknya pada hari kiamat. [Bukhari]
Adzan yang dikumandangkan mampu membuat setan lari terbirit-birit sampai tempat yang tidak terdengar lagi suara adzan dalam keadaan kentut
إِذَا نُوْدِيَ بِالصَّلَاةِ أَدْبَرَ الشَّيْطَانُ وَ لَهُ ضُرَاطٌ حَتَّى لَايَسْمَعَ التَّأْذِيْنَ …
Apabila adzan shalat dikumandangkan, setan lari menjauh sambil menegeluarkan kentut hingga dia tidak mendengar adzan… [Bukhari dan Muslim]
Bahkan Rasulullah saw menjanjikan bagi siapa saja yang membaca doa sesuai dengan yang beliau ajarkan, maka dia berhak mendapatkan syafa’at atau pertolongan pada hari kiamat
مَنْ قَالَ حِيْنَ يَسْمَعُ النِّدَاءَ : اللَّهُمَّ رَبَّ هَذِهِ الدَّعْوَةِ التَّامَّة ِوَ الصَّلاَةِ الْقَائِمَةِ آتِ مُحَمَّدًا الوَسِيْلَةَ وَ الْفَضِيْلَةَ وَ ابْعَثْهُ مَقَامًا مَحْمُوْدًا الَّذِي وَعَدْتَهُ, حَلَّتْ لَهُ شَفَاعَتِي يَوْمَ الْقِيَامَةِ
Barangsiapa yang mengucapkan sewaktu mendengar adzan “Yaa Allah pemilik seruan yang sempurna ini dan shalat yang akan didirikan ini, berikanlah kepada Muhammad wasilah dan fadhilah dan bangkitkanlah dia pada maqam yang terpuji yang telah engkau janjikan kepadanya” maka dia (berhak) meraih syafa’atku pada hari kiamat [Bukhari]
Penulis : Ustadz Wildan Risalat (Staff Pengajar Pesantren MAQI)