Thaharah: Makna, Hukum, dan Kedudukannya
Makna Thaharah
Secara bahasa, thaharah berarti bersih atau suci. Dalam istilah syariat, thaharah adalah menghilangkan hadats dan najis agar seseorang bisa melaksanakan ibadah kepada Allah ﷻ dengan sah.
Thaharah terbagi menjadi dua:
-
Thaharah dari hadats, yaitu bersuci dengan wudhu, mandi, atau tayammum.
-
Thaharah dari najis, yaitu membersihkan pakaian, badan, dan tempat dari najis yang menghalangi sahnya ibadah.
Dengan demikian, thaharah bukan sekadar kebersihan lahir, tetapi juga persyaratan penting agar ibadah diterima oleh Allah ﷻ.
Hukum Thaharah
Thaharah adalah syarat sah ibadah, khususnya shalat. Seorang muslim tidak boleh mengabaikannya karena tanpa thaharah ibadah tidak diterima.
Allah ﷻ berfirman:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِذَا قُمْتُمْ إِلَى الصَّلَاةِ فَاغْسِلُوا وُجُوهَكُمْ وَأَيْدِيَكُمْ إِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوا بِرُءُوسِكُمْ وَأَرْجُلَكُمْ إِلَى الْكَعْبَيْنِ وَإِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوا وَإِنْ كُنْتُمْ مَرْضَى أَوْ عَلَى سَفَرٍ أَوْ جَاءَ أَحَدٌ مِنْكُمْ مِنَ الْغَائِطِ أَوْ لَامَسْتُمُ النِّسَاءَ فَلَمْ تَجِدُوا مَاءً فَتَيَمَّمُوا صَعِيدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوا بِوُجُوهِكُمْ وَأَيْدِيكُمْ مِنْهُ مَا يُرِيدُ اللَّهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِنْ حَرَجٍ وَلَكِنْ يُرِيدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهُ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ
“Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan shalat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, sapulah kepalamu, dan basuhlah kedua kakimu sampai ke mata kaki. Jika kamu junub maka mandilah, dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan, atau kembali dari tempat buang air, atau menyentuh perempuan, lalu kamu tidak memperoleh air, maka bertayammumlah dengan tanah yang baik; usaplah wajahmu dan tanganmu dengan tanah itu. Allah tidak hendak menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu supaya kamu bersyukur.” (Al-Ma’idah: 6)
Ayat ini menegaskan bahwa thaharah adalah syarat wajib untuk menegakkan shalat.
Kedudukan Thaharah dalam Islam
Thaharah memiliki kedudukan yang sangat tinggi dalam Islam karena menjadi kunci utama sahnya ibadah. Rasulullah ﷺ bersabda dari sahabat Abu Malik Al-Asy’ari رضي الله عنه:
الطُّهُورُ شَطْرُ الْإِيمَانِ
“Kesucian adalah separuh dari iman.” (HR. Muslim no. 223)
Hadits ini menunjukkan bahwa menjaga thaharah adalah bagian dari iman seorang muslim. Tanpa thaharah, seorang hamba tidak bisa melaksanakan ibadah shalat yang merupakan tiang agama.
Selain itu, Rasulullah ﷺ juga bersabda dari sahabat Abu Hurairah رضي الله عنه:
لَا تُقْبَلُ صَلَاةٌ بِغَيْرِ طُهُورٍ
“Tidak diterima shalat tanpa bersuci.” (HR. Muslim no. 224)
Hadits ini menegaskan bahwa thaharah adalah syarat mutlak bagi sahnya ibadah shalat.
Hikmah Thaharah
Thaharah tidak hanya membersihkan secara lahir, tetapi juga memiliki hikmah yang agung, di antaranya:
-
Menjaga kebersihan tubuh dan lingkungan agar terhindar dari penyakit.
-
Melatih disiplin dan keteraturan karena setiap ibadah selalu dimulai dengan thaharah.
-
Meningkatkan kesadaran spiritual karena seorang muslim selalu berusaha mendekatkan diri kepada Allah ﷻ dalam keadaan suci.
Penulis : Ustadz Kurnia Lirahmat, B.A., Lc
![]() |
|