AN-NAKIROH DAN AL-MA’RIFAH
AN-NAKIROH DAN AL-MA’RIFAH
Dalam ilmu nahwu kita sering mendengar istilah ”kalimah” yang memiliki arti ”kata”.
Dan kalimah terbagi kedalam tiga bagian, yaitu : isim; fi’il; huruf.
Nah, sekarang kita akan mempelajari an-nakiroh dan al-ma’rifah. Kedua istilah ini adalah pembagian dari isim.
Perlu kita ketahui, bahwa pembagian isim bisa ditinjau dari beberapa tinjauan. Isim ditinjau dari apakah isimnya terbentuk dari kata lain atau bukan; isim ditinjau dari jumlah; isim ditinjau dari jenisnya; isim ditinjau dari, apakah berubah atau tetap; isim ditinjau dari tertentu atau tidaknya.
Nakiroh dan ma’rifah adalah pembagian isim ditinjau dari, apakah isim itu tertentu (khusus), atau tidak tertetentu (umum).
Pembahasan pertama : nakiroh
Nakiroh adalah isim yang menunjukan kepada sesuatu yang tidak tertentu.
Contoh :
كتاب satu buku
رجل seorang laki-laki
Kedua contoh ini adalah nakiroh, karna menunjukan sesuatu yang tidak tertentu. Tanda bahwa kedua kalimah diatas itu nakiroh adalah, kedua-duanya tidak didahului ”alif dan lam”.
Pembahasan ke-dua : ma’rifah
Ma’rifah adalah isim yang menunjukan kepada sesuatu yang tertentu atau khusus.
Contoh :
الكتاب buku itu
الرجل itu laki-laki
Kedua contoh diatas adalah ma’rifah karna menunjukan arti yang tertentu. Dan terlihat dari kedua terjemahannya menggunakan kata ”itu”, hal itu menjadi tanda bahwa kedua kata diatas adalah ma’rifah. Dan ke-ma’rifahannya ditandai dengan didahului alif dan lam.
Pembagian-pembagian ma’rifah :
dhomir (kata ganti)
هو – هما – هم
‘alam (nama)
محمد – احمد
Isim isyaroh (kata tunjuk)
هذا – هذه
Isim maushul (kata sambung)
الذي – الذين
Didahului alif dan lam
الكتاب – القلم
Yang di idhofahkan kepada salah satu dari yang lima.
قلم محمد
Oleh : Ustadz Nurfalah