Aqidah

Bentuk Kesyirikan dalam Rububiyyah

Pendahuluan

Tauhid Rububiyyah adalah keyakinan bahwa Allah ﷻ adalah satu-satunya Pencipta, Pemilik, dan Pengatur seluruh alam semesta. Namun dalam sejarah manusia, banyak yang menyimpang dari pemahaman ini dengan melakukan kesyirikan dalam Rububiyyah. Padahal, mengakui adanya sekutu bagi Allah ﷻ dalam kekuasaan-Nya termasuk dosa besar yang meniadakan keimanan dan merusak aqidah seseorang.

Pengertian Syirik dalam Rububiyyah

Syirik dalam Rububiyyah berarti menyekutukan Allah ﷻ dalam hal penciptaan, pengaturan, pemberian rezeki, atau dalam kekuasaan-Nya atas makhluk. Dengan kata lain, seseorang meyakini bahwa selain Allah ﷻ juga memiliki andil dalam mengatur alam, menentukan nasib, atau memberikan kehidupan.

Allah ﷻ berfirman:

اَمْ خَلَقُوْا مِنْ غَيْرِ شَيْءٍ اَمْ هُمُ الْخٰلِقُوْنَۚ اَمْ خَلَقُوا السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضَۚ بَلْ لَا يُوْقِنُوْنَ

“Apakah mereka diciptakan tanpa sesuatu pun ataukah mereka yang menciptakan (diri mereka sendiri)? Ataukah mereka yang menciptakan langit dan bumi? Sebenarnya mereka tidak meyakini (apa yang mereka katakan)” (Ath-Thur: 35–36).

Ayat ini menjadi hujjah bahwa tidak ada pencipta selain Allah ﷻ. Menisbatkan penciptaan atau kekuasaan kepada selain-Nya termasuk kesyirikan besar.

Bentuk-Bentuk Syirik dalam Rububiyyah

1. Meyakini Ada Pencipta Selain Allah ﷻ

Sebagian manusia menyembah benda-benda langit seperti matahari, bulan, atau bintang karena meyakini bahwa benda-benda tersebut memiliki kekuatan menciptakan atau memberi pengaruh pada kehidupan. Padahal Allah ﷻ menegaskan:

اَللّٰهُ خَالِقُ كُلِّ شَيْءٍ وَّهُوَ عَلٰى كُلِّ شَيْءٍ وَّكِيْلٌ

“Allah adalah Pencipta segala sesuatu, dan Dia Maha Pemelihara atas segala sesuatu” (Az-Zumar: 62).

Meyakini adanya pencipta selain Allah ﷻ berarti menentang hakikat Rububiyyah yang murni.

2. Meyakini Ada yang Mengatur Alam Selain Allah ﷻ

Sebagian orang percaya bahwa roh, dewa, atau jin memiliki kekuasaan untuk mengatur kehidupan manusia, menentukan takdir, atau mengendalikan nasib. Ini termasuk syirik besar, karena hanya Allah ﷻ yang mengatur seluruh urusan makhluk-Nya.

Allah ﷻ berfirman:

يُدَبِّرُ الْاَمْرَ مِنَ السَّمَآءِ اِلَى الْاَرْضِ ثُمَّ يَعْرُجُ اِلَيْهِ

“Dia mengatur segala urusan dari langit ke bumi, kemudian (urusan itu) naik kepada-Nya” (As-Sajdah: 5).

Tidak ada satu makhluk pun yang dapat mengatur alam tanpa izin dan kehendak Allah ﷻ.

3. Meyakini Bahwa Ada yang Menentukan Rezeki Selain Allah ﷻ

Sebagian manusia menganggap bahwa rezeki datang dari selain Allah ﷻ, seperti kekuatan supranatural, benda pusaka, atau tempat keramat. Ini termasuk bentuk kesyirikan dalam Rububiyyah karena rezeki hanyalah milik Allah ﷻ.

وَمَا مِنْ دَآبَّةٍ فِى الْاَرْضِ اِلَّا عَلَى اللّٰهِ رِزْقُهَا

“Dan tidak ada suatu makhluk melata pun di bumi melainkan Allah-lah yang memberi rezekinya” (Hud: 6).

Ayat ini menegaskan bahwa seluruh makhluk bergantung kepada Allah ﷻ dalam hal rezeki.

4. Meyakini Bahwa Ada yang Dapat Menghidupkan dan Mematikan Selain Allah ﷻ

Kepercayaan bahwa makhluk bisa memberi kehidupan, menyembuhkan dengan kekuatan gaib, atau menunda kematian tanpa izin Allah ﷻ adalah bentuk kesyirikan. Allah ﷻ berfirman:

اَلَّذِيْ يُحْيٖ وَيُمِيْتُ فَاِذَا قَضٰٓى اَمْرًا فَاِنَّمَا يَقُوْلُ لَهٗ كُنْ فَيَكُوْنُ

“Dialah yang menghidupkan dan mematikan; apabila Dia menetapkan sesuatu, Dia hanya berkata kepadanya: Jadilah! Maka jadilah ia” (Ghafir: 68).

Hanya Allah ﷻ yang memiliki kekuasaan penuh atas kehidupan dan kematian.

5. Meyakini Bahwa Alam Berjalan Sendiri Tanpa Campur Tangan Allah ﷻ

Sebagian orang berfaham naturalis dan ateis, meyakini bahwa alam berjalan dengan sendirinya tanpa adanya Pencipta dan Pengatur. Inilah bentuk kekufuran paling berat yang meniadakan eksistensi Allah ﷻ. Padahal Allah ﷻ berfirman:

اِنَّ رَبَّكُمُ اللّٰهُ الَّذِيْ خَلَقَ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضَ فِيْ سِتَّةِ اَيَّامٍ ثُمَّ اسْتَوٰى عَلَى الْعَرْشِ

“Sesungguhnya Tuhanmu ialah Allah yang telah menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, kemudian Dia bersemayam di atas ‘Arsy” (Al-A’raf: 54).

Ayat ini menjadi bukti bahwa alam semesta tidak mungkin ada tanpa kehendak dan kekuasaan Allah ﷻ.

Hadits tentang Kesyirikan dalam Rububiyyah

Rasulullah ﷺ bersabda dari sahabat Abdullah bin Mas’ud رضي الله عنه:

مَنْ مَاتَ وَهُوَ يَدْعُو مِنْ دُونِ اللَّهِ نِدًّا دَخَلَ النَّارَ

“Barang siapa mati dalam keadaan berdoa kepada selain Allah, maka ia akan masuk neraka” (HR. Al-Bukhari).

Hadits ini menegaskan bahwa mempersekutukan Allah ﷻ dalam bentuk apa pun, termasuk dalam Rububiyyah, menyebabkan seseorang terancam neraka.

Penutup

Kesyirikan dalam Rububiyyah adalah bentuk penyimpangan aqidah yang paling berbahaya karena menafikan keesaan Allah ﷻ sebagai Pencipta, Pengatur, dan Pemilik seluruh alam. Seorang Muslim wajib meyakini bahwa hanya Allah ﷻ yang memiliki kendali penuh atas segala sesuatu, serta menjauhkan diri dari segala bentuk keyakinan yang mengandung syirik.

Penulis : Ustadz Kurnia Lirahmat, B.A., Lc

Facebook Comments

Pesantren MAQI

Lembaga Bahasa Arab dan Studi Islam

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses

Advertisment ad adsense adlogger