Ayat-ayat tentang Uluhiyyah Allah
Pengertian Uluhiyyah Allah
Tauhid Uluhiyyah adalah mengesakan Allah ﷻ dalam segala bentuk ibadah. Seorang hamba tidak boleh mempersembahkan ibadah apa pun kepada selain Allah ﷻ, baik berupa doa, shalat, sujud, penyembelihan, maupun bentuk ibadah lainnya. Uluhiyyah menegaskan bahwa hanya Allah ﷻ yang berhak disembah.
Perintah Beribadah Hanya kepada Allah
Allah ﷻ berfirman:
وَاعْبُدُوا اللّٰهَ وَلَا تُشْرِكُوْا بِهٖ شَيْـًٔا
“Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatu apa pun.” (An-Nisa’: 36)
Ayat ini merupakan dalil utama yang menegaskan bahwa ibadah adalah hak Allah ﷻ semata dan larangan untuk menyekutukan-Nya.
Ibadah adalah Hak Allah
Allah ﷻ menegaskan bahwa hanya Dia yang berhak disembah.
وَقَضٰى رَبُّكَ اَلَّا تَعْبُدُوْٓا اِلَّآ اِيَّاهُ وَبِالْوَالِدَيْنِ اِحْسَانًا
“Dan Tuhanmu telah memerintahkan agar kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah berbuat baik kepada ibu bapakmu.” (Al-Isra’: 23)
Ayat ini mengajarkan bahwa tauhid uluhiyyah adalah kewajiban pertama seorang hamba, bahkan sebelum berbakti kepada kedua orang tua.
Larangan Menyembah Selain Allah
Allah ﷻ mengingkari orang yang berdoa dan menyembah selain-Nya.
وَمَنْ يَّدْعُ مَعَ اللّٰهِ اِلٰهًا اٰخَرَ لَا بُرْهَانَ لَهٗ بِهٖ فَاِنَّمَا حِسَابُهٗ عِنْدَ رَبِّهٖ ۗ اِنَّهٗ لَا يُفْلِحُ الْكٰفِرُوْنَ
“Dan barang siapa menyeru tuhan yang lain di samping Allah, padahal tidak ada dalil baginya tentang itu, maka perhitungannya di sisi Tuhannya. Sesungguhnya orang-orang kafir itu tidak akan beruntung.” (Al-Mu’minun: 117)
Ayat ini menegaskan bahwa beribadah kepada selain Allah ﷻ adalah kebinasaan dan tidak akan membawa keberuntungan.
Seruan Universal kepada Tauhid
Allah ﷻ menyeru seluruh umat manusia untuk menyembah hanya kepada-Nya.
يٰٓاَيُّهَا النَّاسُ اعْبُدُوْا رَبَّكُمُ الَّذِيْ خَلَقَكُمْ وَالَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُوْنَ
“Wahai manusia! Sembahlah Tuhanmu yang telah menciptakan kamu dan orang-orang yang sebelum kamu, agar kamu bertakwa.” (Al-Baqarah: 21)
Ayat ini menunjukkan bahwa ibadah kepada Allah ﷻ adalah jalan menuju ketakwaan dan keselamatan.
Hadits tentang Hak Allah dalam Ibadah
Rasulullah ﷺ bersabda dari Mu’adz bin Jabal رضي الله عنه:
حَقُّ اللَّهِ عَلَى الْعِبَادِ أَنْ يَعْبُدُوهُ وَلَا يُشْرِكُوا بِهِ شَيْئًا وَحَقُّ الْعِبَادِ عَلَى اللَّهِ أَنْ لَا يُعَذِّبَ مَنْ لَا يُشْرِكُ بِهِ شَيْئًا
“Hak Allah atas hamba-Nya adalah mereka beribadah kepada-Nya dan tidak mempersekutukan-Nya dengan sesuatu apa pun. Dan hak hamba atas Allah adalah Dia tidak akan mengazab orang yang tidak mempersekutukan-Nya dengan sesuatu apa pun.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Hadits ini menegaskan pentingnya tauhid uluhiyyah sebagai hak Allah ﷻ yang wajib ditunaikan oleh seluruh hamba-Nya.
Penutup
Ayat-ayat tentang uluhiyyah Allah ﷻ menegaskan bahwa hanya Dia yang berhak disembah. Semua bentuk ibadah, baik kecil maupun besar, harus ditujukan hanya kepada Allah ﷻ. Uluhiyyah menjadi inti dakwah para rasul dan menjadi syarat utama keselamatan seorang hamba di dunia dan akhirat.
Penulis : Ustadz Kurnia Lirahmat, B.A., Lc
![]() |
|