Tadabbur Harian : QS An-Naba Ayat 21-22
📖 Firman Allah ﷻ:
إِنَّ جَهَنَّمَ كَانَتْ مِرْصَادًا (٢١)
لِلطَّاغِينَ مَآبًا (٢٢)
“Sesungguhnya neraka Jahannam itu (padanya) ada tempat pengintai (21),
lagi menjadi tempat kembali bagi orang-orang yang melampaui batas (22).”
(QS. An-Naba’: 21–22)
Makna dan Tadabbur Ayat
Neraka Jahannam: Tempat Mengintai Para Pendosa
Dalam ayat ini, Allah ﷻ menegaskan bahwa Neraka Jahannam adalah “mirṣād” (مِرْصَاد), yaitu tempat mengintai atau pos pengintai yang telah dipersiapkan dengan sangat teliti dan tak pernah lengah. Ini adalah gambaran betapa neraka bukanlah tempat yang datang tiba-tiba, melainkan ia selalu mengintai, menunggu dengan pasti, dan siap menelan siapa saja yang telah ditakdirkan masuk ke dalamnya.
Setelah hari hisab selesai, dan para hamba telah melihat catatan amal mereka, maka tibalah waktu pembalasan. Di hadapan mereka terbentang neraka Jahannam yang sejak lama mengintai setiap maksiat, kekufuran, dan pembangkangan terhadap perintah Allah ﷻ. Seakan-akan Jahannam berkata, “Inilah aku, tempat kembalimu yang telah lama menunggu.”
Siapa yang Diintai Jahannam?
Pada ayat berikutnya (ayat 22), Allah ﷻ menyebut bahwa orang-orang yang diintai itu adalah “ṭāghīn” (الطَّاغِينَ), yaitu orang-orang yang melampaui batas. Mereka adalah orang-orang yang telah keluar dari garis ketentuan yang telah ditetapkan oleh Allah ﷻ, baik dalam hal aqidah, ibadah, maupun akhlak.
Syaikh Abu Bakar Al-Jazairi dalam kitab Aisarut Tafasir menjelaskan bahwa batasan yang telah ditetapkan oleh Allah ﷻ mencakup:
-
Beriman kepada-Nya ﷻ
-
Beribadah hanya kepada-Nya ﷻ saja, tanpa menyekutukan-Nya
-
Mendekat kepada-Nya dengan amal shalih
-
Menjauhi segala hal yang dibenci dan dimurkai-Nya
Mereka yang melampaui batas itu adalah:
-
Orang-orang kafir yang menolak beriman kepada Allah ﷻ
-
Mereka yang menyekutukan-Nya dengan selain-Nya
-
Mereka yang mendustakan Rasulullah ﷺ
-
Mereka yang meninggalkan ketaatan dan amal shalih
-
Mereka yang berpaling dari cinta kepada Allah ﷻ dan Rasul-Nya ﷺ
Jahannam: Tempat Kembali Bagi Mereka yang Durhaka
Allah ﷻ menyebut Jahannam sebagai “ma’āb” (مَآبًا), yaitu tempat kembali yang abadi bagi para pelampau batas itu. Tempat kembali yang penuh dengan siksaan, kegelapan, dan penyesalan. Bukan sekadar tempat tinggal, tetapi tempat yang disiapkan sebagai hukuman kekal bagi mereka yang memilih jalan kufur.
Dalam hadits shahih dari Abu Hurairah رضي الله عنه, Rasulullah ﷺ bersabda:
قَالَ النَّبِيُّ ﷺ: يُوقَدُ عَلَى النَّارِ أَلْفَ سَنَةٍ حَتَّى احْمَرَّتْ، ثُمَّ يُوقَدُ عَلَيْهَا أَلْفَ سَنَةٍ حَتَّى ابْيَضَّتْ، ثُمَّ يُوقَدُ عَلَيْهَا أَلْفَ سَنَةٍ حَتَّى اسْوَدَّتْ، فَهِيَ سَوْدَاءُ مُظْلِمَةٌ
“Neraka dinyalakan selama seribu tahun hingga memerah, kemudian dinyalakan seribu tahun lagi hingga memutih, lalu dinyalakan lagi selama seribu tahun hingga menjadi hitam. Maka Jahannam itu hitam dan gelap gulita.”
(HR. at-Tirmidzi, dihasankan oleh Syaikh Al-Albani dalam Shahih al-Jami’ no. 3111)
Ini menggambarkan betapa mengerikan dan tidak terbayangkan kengerian Jahannam, bahkan warnanya pun menjadi hitam legam karena kedahsyatan apinya.
Pelajaran Penting dari Ayat Ini
-
Jahannam bukan mitos, ia nyata dan menanti dengan pengawasan yang sempurna.
-
Jahannam diperuntukkan bagi mereka yang melampaui batas yang telah Allah ﷻ tetapkan.
-
Allah ﷻ telah memberi kita batasan dan jalan petunjuk, tinggal kita taat atau membangkang.
-
Setiap kemaksiatan dan penolakan terhadap kebenaran akan mengantar pada tempat kembali yang mengerikan.
-
Iman, tauhid, dan ketaatan adalah pelindung terbaik dari intaian neraka.
Penutup: Lindungi Diri dari Intaian Neraka
Neraka Jahannam tidak tertidur. Ia terus mengintai siapa saja yang menjauh dari cahaya tauhid, menolak untuk beribadah kepada Allah ﷻ, dan melampaui batasan syariat. Mari kita jaga diri, keluarga, dan umat ini dari intaian neraka dengan menghidupkan iman, menjaga tauhid, dan mencintai sunnah Rasulullah ﷺ.
Sebagaimana sabda Nabi ﷺ dalam hadits yang diriwayatkan oleh ‘Abdullah bin Mas’ud رضي الله عنه:
قَالَ رَسُولُ اللهِ ﷺ: مَا مِنْكُمْ مِنْ أَحَدٍ إِلَّا وَقَدْ كُتِبَ مَقْعَدُهُ مِنَ الْجَنَّةِ وَمَقْعَدُهُ مِنَ النَّارِ
“Tidak seorang pun dari kalian melainkan telah dituliskan tempat duduknya di surga dan di neraka.”
(HR. al-Bukhari dan Muslim)
Maka mari kita berlindung kepada Allah ﷻ, agar tempat kembali kita adalah surga, bukan Jahannam yang mengintai.
Penulis : Ustadz Kurnia Lirahmat, B.A., Lc
![]() |
|