Manusia dan Sifat-Sifatnya
Manusia dan Sifat-Sifatnya
(Ragam Term Manusia dalam Alquran)
Term Basyar
Term basyar secara leksikal mempunyai arti fisik manusia. Makna ini diabstraksikan dari berbagai uraian tentang makna basyar itu sendiri. Misalnya, al-Al-asfahani yang menyatakan bahwa term basyar digunakan untuk seseorang yang kulitnya nampak jelas. M. Quraish Shihab menyatakan bahwa manusia disebut basyar karena kulitnya nampak dengan jelas dan berbeda dengan kulit binatang yang ditutupi bulu-bulu. Secara lebih luas, Ibnu Mandūr menyebutkan bahwa term basyar digunakan untuk menyebut manusia laki-laki atau perempuan, baik satu atau banyak. Menurutnya, term ini terambil dari kata basyarah yang berarti permukaan kulit kepala, wajah, dan tubuh yang menjadi tempat tumbuhnya rambut. Ia juga mengartikan basyar dengan permukaan kulit kepala atau permukaan kulit pada wajah dan seluruh tubuh manusia.
Dalam AlQuran, term basyar disebutkan sebanyak 36 kali dalam bentuk tunggal dan hanya sekali dalam bentuk dual (tatsniyah), basyarain. Dari penyebutan tersebut, term basyar dapat diklasifikasikan dalam beberapa kelompok arti pemakaian:
- 1 kali digunakan untuk menyebutkan bagian lahir manusia/kulit manusia (al-Muddatsir [74] : 29).
- 23 kali digunakan untuk menyebutkan manusia dalam kaitannya dengan kenabian (al-Anbiya [21] : 3, ali -Imran [3] : 79, al-Maidah [5] : 18, al-An’am [6] : 91, Ibrahim [14] : 10 dan 11, al-Kahf [18] : 110, al-Mu’minūn [23] : 24, 33, dan 34, asy-Syu’ara [26]: 154 dan 186, Yasin [36] : 15, Fushilat [41] : 6, asy-Syūra [42] : 51, at-Tagabun [64] : 6, al-Muddatsir [74] : 25, Hūd [11] : 27, Yūsuf [12] : 31, al-Isra [17] : 93 dan 94, dan al-Qamar [54] : 24).
- 2 kali digunakan dalam kaitannya dengan persentuhan laki-laki dengan perempuan karena secara biologis manusia membutuhkan hubungan seksual untuk mengembangkan keturunan (Ali-Imran [3] : 47 dan Maryam [19] : 20)
- 4 kali digunakan dalam pengertian sosok manusia pada umumnya (Maryam [19] : 17 dan 26, al-Muddatsir [74] : 25 dan 36).
- 4 kali digunakan dalam kaitannya dengan penjelasan tentang tahapan-tahapan penciptaan manusia yang bermula dari tanah (shad [38] : 71, al-Furqan [25] : 54, ar-Rūm [30] : 20, dan al-hijr [15] : 28).
- 1 kali lagi menjelaskan bahwa basyar, manusia, akan mengalami kematian (al-anbiya [21] : 34-35)
Penulis : Ustadz Wildan Risalat (Staff Pengajar Pesantren MAQI)