Devinisi ‘Abd dan ‘Ibad secara Etimologi dan Terminologi

Secara Etimologi kata ‘Abd atau Al-‘Abd (العبد أو عبد ) Secara etimologi mempunyai makna ar-raqiq (الرقيق ) artinya budak, hamba. Sedangakan ‘Ibad (العباد ) adalah bentuk jamak dari ‘Abd. Keduanya berasal dari ‘abada-ya’budu-‘ibadatan-‘ubudiayatan (عبد-يعبد_عبادة و عبودية) artinya beribadah dan menyembah. (A.W. Munawir, 1997:886)

Secara Terminologi Selain kata ‘ibad ada juga istilah ‘abid (العبيد) dengan akar yang sama dari ‘abd. keduanya mempunyai makna yang spesifik, kalau ‘ibad pemaknaanya lebih bersifat aktif yaitu yang senantiasa beribadah kepada Allah dan mengingat Allah dalam segala keadaan. Penisbatan kata ini hanya diberikan kepada yang menyembah Allah.(Syahrin Harahaf, 2003:1) atau secara ringkasnya ‘ibad ini adalah seorang hamba yang tidak diambil manfaat darinya oleh tuannya sedangakan ‘abid adalah seorang hamba yang diambil manfaat darinya oleh tuannya. Makanya Allah menggunakan kata ‘ibad ketika dinisbahkan kepadaNya karena Allah tidak butuh atau tidak mengambil manfaat dari ibadahnya seorang hamba.

Suarning Said dalam jurnalnya yang ia kutip dari tafsir al-Amanah karya Quraish Shihab. Di dalamnya terdapat keterangan sumber yang dijadikan sebagai rujukan Quraish Shihab dalam menafsirkan kata ‘ibad. Syekh Muhammad Abduh yang menyatakan: “Al-Qur’an menggunakan kata ‘ibad untuk makhluk Allah yang taat dan tunduk kepada-Nya dan atau yang menyadari keagungan-Nya serta dosa-dosa atau kelalaian, sehingga ia selalu berusaha untuk mendekatkan diri kepada-Nya, Kemudian Syekh Muhammad Abduh mengungkapkan kata ‘abid bahwa kata itu digunakan untuk menggambarkan manusia yang bergelimang dosa, sehingga mereka  wajar untuk menerima murka-Nya.”

Sumber:

Munawir, Ahmad Warson. Al-Munawwir Kamus Arab Indonesia, (Surabaya: Pusat  Bahasa, 2008)

Said, Suarning. Wawasan al-Qur‟an Tentang Ibadah, Jurnal Syari‟ah dan Hukum Diktum, Volume 15, Nomor 1, Juni 2017, hlm. 48.

Penulis: Paisal Ahmad Akbar (Web Administrator)