Islam Agama yang Benar
Allah subhanahu wa ta’ala menutup risalahnya kepada Rasulullah shallallahu alaihi wasallam dengan menetapkan bahwa agama islam telah sempurna dan hanya agama satu yang diterima di sisiNya. Hal ini berarti bahwa kebaikan dan keluhuran budi seseorang tak dapat diterima bila dia tidak bersyahadat dan tidak mengakui bahwa agama islamlah yang benar.
إِنَّ الدِّينَ عِنْدَ اللَّهِ الْإِسْلَامُ
Sesungguhnya agama di sisi Allah hanyalah Islam, (Ali Imran: 19)
وَمَنْ يَبْتَغِ غَيْرَ الْإِسْلَامِ دِينًا فَلَنْ يُقْبَلَ مِنْهُ وَهُوَ فِي الْآخِرَةِ مِنَ الْخَاسِرِينَ
Dan siapa saja yang mencari agama selain Islam, dia tidak akan diterima, dan di akhirat dia termasuk orang yang merugi. (Ali Imran: 85)
Keridhoan, keselamatan dan kebahagiaan akan selalu datang pada pemeluk agama islam, maka barang siapa yang hendak keluar dari agama islam maka dia senantiasa akan merugi diakhirat dan akan kehilangan kebahagiaan dalam hidupnya.
Meski begitu, ada sebagian orang yang rela keluar dari agama islam karena alasan-alasan yang tak berdasar demi sekardus mie instan, dan ada pula yang keluar darinya seraya mengolok-olok hukum syariat islam, seperti qishos, hukum cambuk bagi pezina dan juga poligami.
Padahal ketentuan hukum tersebut bukanlah berdasarkan campur tangan hawa nafsu manusia maupun makhluq-makhluq lainnya melainkan Allah lah yang memberikan ketentuan-ketentuan tersebut sebagai jalan terbaik demi kemaslahatan ummat, keseimbangan hidup dan juga pengekang hawa nafsu yang selalu condong kearah yang salah.
Adapun hikmah mengapa hanya agama islam yang diterima disisi Allah? Karena agama islam adalah agama tauhid yang menjunjung tinggi pengesaan (tauhid) Allah dan menghinakan seluruh bentuk amalan syirik.
Sebagaimana ajaran islam yang ada sejak penciptaan manusia pertama dan dibawa oleh para nabi terdahulu yaitu beribadah hanya kepada Allah subhanahu wa ta’la.
وَلَقَدْ بَعَثْنَا فِي كُلِّ أُمَّةٍ رَّسُولًا أَنِ اعْبُدُوا اللَّهَ وَاجْتَنِبُوا الطَّاغُوتَ ۖ فَمِنْهُم مَّنْ هَدَى اللَّهُ وَمِنْهُم مَّنْ حَقَّتْ عَلَيْهِ الضَّلَالَةُ ۚ فَسِيرُوا فِي الْأَرْضِ فَانظُرُوا كَيْفَ كَانَ عَاقِبَةُ الْمُكَذِّبِينَ
Dan sungguh, Kami telah mengutus seorang rasul untuk setiap umat (untuk menyerukan), “Sembahlah Allah, dan jauhilah tagut”, (An Nahl: 36)
Wallahu A’lam bis Showab
Penulis : Ustadz A. Muslim Nurdin, S.Pd (Mudir Pesantren MAQI)