Anak Sholeh Bukan Sekedar Perhiasan
Keluarga adalah anugerah yang paling berharga yang diberikan kepada umat manusia, sumber kebahagiaan yang senantiasa selalu dirasakan dalam hati setiap insan dimuka bumi. Karena seberapa besar harta yang dimiliki seseorang tak dapat memberinya kebahagiaan bila keluarganya harus dikorbankan.
Setiap individu dalam keluarga memiliki perannya masing-masing, sebagaimana seorang istri tak dapat memikul beban nafkah keluarga sampai datang pertolongan daripada suaminya, begitupun seorang suami tidak akan mendapatkan kebahagiaan atas pendapatan yang diterimanya sampai istrinya dapat menemani dan menjaga kehormatannya.
Namun kedua pasangan tersebut pun tak dapat bertahan sampai mereka dikaruniakan seorang anak yang sholih, yang dapat menghapus segala rasa lelah lesu gundah gulanah yang selama ini mereka rasakan. Begitupun sebaliknya seorang anak tak dapat bertahan hidup dari pada kerasnya dunia sampai kedua orang tuanya melindunginya. Dan begitulah jejak ikatan yang selalu berputar silih berganti tanpa henti sampai hari akhir.
وَاعْتَصِمُوْا بِحَبْلِ اللّٰهِ جَمِيْعًا وَّلَا تَفَرَّقُوْا ۖوَاذْكُرُوْا نِعْمَتَ اللّٰهِ عَلَيْكُمْ اِذْ كُنْتُمْ اَعْدَاۤءً فَاَلَّفَ بَيْنَ قُلُوْبِكُمْ فَاَصْبَحْتُمْ بِنِعْمَتِهٖٓ اِخْوَانًاۚ….
“Dan berpegang teguhlah kamu semuanya pada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai, dan ingatlah nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu bermusuhan, lalu Allah mempersatukan hatimu, sehingga dengan karunia-Nya kamu menjadi bersaudara” (Ali Imran:103)
Allah yang mempersatukan hati setiap manusia satu dengan yang lainnya, dan Dia pula yang dapat mencerai beraikannya pula. Maka bagi siapa saja yang melindungi keluarganya dan membimbing keluarganya agar senantiasa berjalan diatas jalan yang di ridhoi Allah maka sungguh dia telah diberikan tali pengikat yang tak dapat diputus oleh seorang pun dimuka bumi.
Sebagaimana peran dari pada orang tua terhadap anak memiliki peran yang sangat penting, namun jangan dilupakan bahwa peran anak untuk kedua orang tuanya pun tak kalah penting dari mereka.
Sebagaimana sabda Nabi Muhammad shollahu alai’hi wa sallam bahwa seorang anak sholeh masih dapat memberikan pertolongan kepada orang tuanya meski keduanya telah tiada,
إِذَا مَاتَ الْإِنْسَانُ انْقَطَعَ عَمَلُهُ إِلَّا مِنْ ثَلَاثَةٍ مِنْ صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ وَعِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ وَوَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُو لَهُ
“Jika seseorang meninggal dunia, maka terputuslah amalannya kecuali tiga perkara (yaitu): sedekah jariyah, ilmu yang dimanfaatkan, atau do’a anak yang sholeh” (HR. Muslim no. 1631)
Hadits diatas merupakan bentuk rahmat yang Allah berikan kepada segenap muslim, meskipun kematian merupakan pemutus segala kenikmatan dan kenangan, namun Allah masih memberikan kesempatan kepada seorang anak untuk berbakti kepada orang tuanya, meski dia ditinggal mati oleh kedua orang tuanya dihari pertamanya hidup ke dunia.
رَبِّ اغْفِرْ لِيْ وَلِوَالِدَيَّ وَارْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيَانِيْ صَغِيْرَا
“Ya Allah, ampunilah dosaku dan (dosa) kedua orang tuaku. Sayangilah mereka sebagaimana mereka menyayangiku di waktu aku kecil.”
Semoga do’a kita dibulan Ramadhan ini tersampaikan untuk orangtua kita yang masih hidup maupun yang telah lama meninggal, Aamiin.
Wallahu A’lam bis Showab
Penulis : Ustadz A. Muslim Nurdin, S.Pd (Mudir Pesantren MAQI)