Lam Muzahlaqah (Huruf Lam Yang Mengalah)
اللام المزحلقة
Pada I’rab surat Al-Ashr yaitu pada ayat :
إِنَّ ٱلۡإِنسَٰنَ لَفِي خُسۡر
Huruf Lam pada لَفِيْ خُسْرٍ disebut sebagai Lam muzahlaqah apa yang dimaksud dengan Lam muzahlaqah itu? Mari kita tela’ah kajiannya pada tulisan berikut ini.
Lam muzahlaqah adalah Lam taukid/Lam ibtida’ yang digelindingkan/tergeser posisinya.
Cirinya antara lain pada huruf Lam terdapat harakat fathah dan sebelumnya terdapat huruf إِنَّ / Inna
Penjelasan :
Awalnya huruf Lam ini adalah Lam taukid yakni huruf untuk menguatkan makna kalimat. Ia disebut juga sebagai Lam ibtida’ karena berada di awal kalimat. Dikarenakan ada huruf إِنَّ / Inna, maka Lam ibtida’ harus mengalah dan digeser keberadaannya sehingga ia bertempat ke isim setelahnya (yakni khobar inna).
Untuk itulah, huruf ini dinamakan Lam muzahlaqah (Lam yang bergeser). Hal ini karena Inna tidak mungkin bersatu dengan Lam. Dalam hal ini, huruf Lam ibtida’ “mengalah” sehingga Inna menggantikan posisinya di awal kalimat.
Proses Metamorfosis Tarkib
Jika tanpa Lam taukid/Lam ibtida’
اَلْإِنْسَانُ فِيْ خُسْرٍ
Manusia itu berada dalam kerugian
Susunannya = Mubtada’ + khabar (jar majrur)
Setelah dimasuki Lam taukid/Lam ibtida’
لَلْإِنْسَانُ فِيْ خُسْرٍ
Benar-benar manusia itu berada dalam kerugian
Susunannya = Lam taukid/Lam ibtida’ + Mubtada’ + khabar (jar majrur)
Setelah dimasuki إِنَّ / Inna
Masuknya إنَّ merubah Mubtada’ menjadi Isim إنَّ /Inna dan khabar menjadi Khabar إنَّ /Inna
Masuknya إنَّ pada kalimah لَلْإِنْسَانُ menggeser posisi Huruf Lam ke kata في خسر
إِنَّ ٱلۡإِنسَٰنَ لَفِي خُسۡرٍ
Sesungguhnya manusia itu benar-benar berada dalam kerugian
Susunannya = Inna + isim Inna (berupa dhamir) + Lam muzahlaqah + khabar inna (jar majrur)
Dengan adanya Inna dan Lam taukid dalam satu kalimat, maka makna kalimatnya menjadi sangat kuat. Makna taukidnya lebih kuat daripada hanya dimasuki Lam ibtida’/Lam taukid atau Inna secara sendiri sendiri.
Kaidah-kaidah
Huruf Lam Ibtida’/Lam Taukid status i’rabnya selalu mabni di atas fathah
Huruf Lam ibtida’/Lam Taukid bisa mendahului/berada pada :
- Sebelum Mubtada’ jika ia berada sebelum khabar, misalnya :
لَأَنْتُمْ أَشَدُّ رَهْبَةً فِي صُدُورِهِمْ مِنَ اللَّهِ
Sesungguhnya kamu dalam hati mereka lebih ditakuti daripada Allah (Al Hasyr 13) - Sebelum Khabar, jika ia muqaddam/mendahului mubtada’, misalnya :
لَذَكِيٌّ خَالِدٌ
Benar-benar cerdas si Kholid itu_
Keterangan : Khabar yakni ذَكِيٌّ didahulukan dari mubtada’ untuk menonjolkan makna khabar - Sebelum Fi’il mudhari’ misalnya :
لَيُحِبُّ اللهُ الْمُحْسِنِنِيْنَ
Allah benar-benar mencintai para pelaku kebaikan - Fi’il madhi jamid/ghairu mutasharrif (yang bentuknya tetap/tidak bisa ditashrif), kecuali لَيْسَ misalnya :
فَلَبِئْسَ مَثْوَى الْمُتَكَبِّرِينَ
Maka amat buruklah tempat orang-orang yang menyombongkan diri itu (QS An-Nahl : 29) - Sebelum huruf قَدْ yang mendahului fi’il madhi dan bermakna taukid, misalnya :
لَقَدْ جَاءَكُمْ رَسُولٌ مِّنْ أَنفُسِكُمْ
Sungguh telah datang kepadamu seorang rasul dari kaummu (QS At-Taubah : 128)
Huruf Lam ibtida’/Lam taukid merupakan huruf Lam yang tidak beramal sehingga ia tidak mengubah status i’rab maupun harakat akhir/perubahan huruf suatu kata sebagaimana contoh di atas.
Ada jenis huruf Lam yang menjadi ‘amil jar/memajrurkan isim seperti Lam Tamalluk (kepemilikan) & Lam Ta’lil (menunjukkan sebab).
Ada jenis huruf Lam yang menjadi ‘amil penjazm/memajzumkan fi’il mudhori’ yakni Lam ‘Amr (menunjukkan perintah)
Penulis : Ustadz Kurnia Lirahmat (Musyrif Aam Pesantren MAQI)