Istighfar, Kunci Penghapus Dosa dan Penarik Rezeki
Khutbah Pertama
الحمد لله غافر الذنب وقابل التوب شديد العقاب ذي الطول، لا إله إلا هو إليه المصير. وأشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له، وأشهد أن محمداً عبده ورسوله، صلى الله عليه وعلى آله وصحبه أجمعين.
Ma’asyiral muslimin rahimakumullah,
Marilah kita tingkatkan ketakwaan kepada Allah ﷻ dengan menjalankan segala perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya. Ketakwaan adalah sebaik-baik bekal menuju akhirat dan penolong dalam menjalani hidup di dunia.
Jamaah Jum’at yang dimuliakan Allah,
Khutbah kita hari ini berjudul “Istighfar, Kunci Penghapus Dosa dan Penarik Rezeki.”
Keutamaan Istighfar dalam Al-Qur’an
Istighfar adalah ibadah yang sangat agung. Ia menjadi sebab terhapusnya dosa, turunnya rahmat, dan datangnya keberkahan dari segala arah. Lihatlah nasihat Nabi Nuh ‘alaihissalam kepada kaumnya. Allah ﷻ berfirman:
فَقُلْتُ اسْتَغْفِرُوا رَبَّكُمْ إِنَّهُ كَانَ غَفَّارًا يُرْسِلِ السَّمَاءَ عَلَيْكُمْ مِدْرَارًا وَيُمْدِدْكُمْ بِأَمْوَالٍ وَبَنِينَ وَيَجْعَلْ لَكُمْ جَنَّاتٍ وَيَجْعَلْ لَكُمْ أَنْهَارًا
“Maka aku berkata kepada mereka: ‘Beristighfarlah kepada Tuhanmu, sungguh Dia Maha Pengampun. Niscaya Dia akan menurunkan hujan yang lebat untukmu, memperbanyak harta dan anak-anakmu, serta menjadikan untukmu kebun-kebun dan sungai-sungai.’” (Nuh: 10–12)
Ayat ini sangat jelas: istighfar mendatangkan ampunan dan rezeki. Ia bukan hanya ibadah hati, tetapi juga sebab turunnya berkah dalam kehidupan.
Istighfar Menghapus Dosa
Manusia tidak lepas dari dosa. Tetapi Allah ﷻ selalu membuka pintu taubat. Rasulullah ﷺ bersabda dalam hadits shahih riwayat Anas bin Malik رضي الله عنه:
كُلُّ ابْنِ آدَمَ خَطَّاءٌ، وَخَيْرُ الْخَطَّائِينَ التَّوَّابُونَ
“Setiap anak Adam pasti banyak berbuat dosa, namun sebaik-baik orang yang berdosa adalah yang bertaubat.” (HR. Tirmidzi, hasan shahih menurut Al-Albani)
Tidak ada amalan yang membersihkan noda dosa seperti istighfar. Sebanyak apa pun dosa seseorang, selama ia bertaubat dengan sungguh-sungguh, Allah ﷻ pasti mengampuni.
Rasulullah ﷺ Banyak Beristighfar
Padahal beliau adalah manusia terbaik, dijamin masuk surga, dan diampuni dosanya. Namun beliau ﷺ tetap memperbanyak istighfar setiap hari. Dalam hadits shahih riwayat Abu Hurairah رضي الله عنه, Rasulullah ﷺ bersabda:
وَاللَّهِ إِنِّي لَأَسْتَغْفِرُ اللَّهَ وَأَتُوبُ إِلَيْهِ فِي الْيَوْمِ أَكْثَرَ مِنْ سَبْعِينَ مَرَّةً
“Demi Allah, sesungguhnya aku beristighfar dan bertaubat kepada Allah lebih dari tujuh puluh kali dalam sehari.” (HR. Bukhari)
Jika Rasulullah ﷺ — yang maksum — saja memperbanyak istighfar, maka bagaimana dengan kita yang penuh kekurangan dan dosa?
Istighfar sebagai Penarik Rezeki
Jamaah Jum’at rahimakumullah,
Rezeki tidak hanya berupa harta, tetapi mencakup kesehatan, ketenangan jiwa, keberkahan waktu, persahabatan yang baik, dan rumah tangga yang sakinah.
Semuanya dapat dipermudah oleh Allah ﷻ melalui istighfar. Bahkan sebagian salaf berkata:
“Aku mendapati istighfar menjadi sebab datangnya segala kebaikan.”
Penutup Khutbah Pertama
Ma’asyiral muslimin,
Perbanyaklah istighfar setiap saat: ketika bangun pagi, dalam perjalanan, ketika selesai beribadah, dan menjelang tidur. Istighfar adalah cahaya bagi hati, ketenangan bagi jiwa, dan keberkahan bagi hidup kita.
أقول قولي هذا وأستغفر الله لي ولكم ولسائر المسلمين من كل ذنب وخطيئة، فاستغفروه إنه هو الغفور الرحيم.
Khutbah Kedua
الحمد لله على إحسانه، والشكر له على توفيقه وامتنانه، وأشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له، وأشهد أن محمداً عبده ورسوله، صلى الله عليه وعلى آله وصحبه أجمعين.
Jamaah Jum’at rahimakumullah,
Istighfar bukan sekadar ucapan di lisan, tetapi harus disertai hati yang menyesal dan tekad untuk tidak mengulangi dosa.
Rasulullah ﷺ bersabda dalam hadits shahih riwayat Abdullah bin Abbas رضي الله عنهما tentang keagungan doa istighfar, yakni Sayyidul Istighfar:
اللَّهُمَّ أَنْتَ رَبِّي لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ، خَلَقْتَنِي وَأَنَا عَبْدُكَ، وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ، أَعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ، أَبُوءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَيَّ، وَأَبُوءُ لَكَ بِذَنْبِي، فَاغْفِرْ لِي فَإِنَّهُ لَا يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلَّا أَنْتَ
“Ya Allah, Engkaulah Rabbku, tidak ada ilah selain Engkau. Engkau telah menciptakanku dan aku adalah hamba-Mu. Aku berada dalam perjanjian-Mu sesuai kemampuanku. Aku berlindung kepada-Mu dari keburukan yang kuperbuat. Aku mengakui nikmat-Mu kepadaku dan aku mengakui dosaku. Maka ampunilah aku, karena tidak ada yang mengampuni dosa selain Engkau.” (HR. Bukhari)
Rasulullah ﷺ bersabda:
مَنْ قَالَهَا مِنَ النَّهَارِ مُوقِنًا بِهَا فَمَاتَ مِنْ يَوْمِهِ قَبْلَ أَنْ يُمْسِيَ فَهُوَ مِنْ أَهْلِ الْجَنَّةِ
“Barang siapa mengucapkannya pada siang hari dengan penuh keyakinan lalu ia meninggal sebelum petang, maka ia termasuk penghuni surga.” (HR. Bukhari)
Marilah kita membiasakan istighfar, baik dengan lisan, hati, maupun amal nyata berupa taubat nasuha.
اللهم اجعلنا من التوابين، واجعلنا من المستغفرين بالليل والنهار، واغفر لنا ولوالدينا ولجميع المسلمين والمسلمات.
عباد الله،
إِنَّ اللَّهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْإِحْسَانِ وَإِيتَاءِ ذِي الْقُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالْبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُونَ
“Sesungguhnya Allah menyuruh berlaku adil, berbuat kebajikan, memberi kepada kaum kerabat, dan Allah melarang dari perbuatan keji, kemungkaran dan permusuhan. Dia memberi pengajaran kepadamu agar kamu dapat mengambil pelajaran.” (An-Nahl: 90)
فاذكروا الله العظيم يذكركم واشكروه على نعمه يزدكم، ولذكر الله أكبر، والله يعلم ما تصنعون.
Penulis : Ustadz Kurnia Lirahmat, B.A., Lc
![]() |
|


