Hal-Hal yang Berkaitan dengan Haid, Nifas, dan Istihadhah
Pengertian Haid, Nifas, dan Istihadhah
Haid
Haid secara bahasa berarti mengalir. Secara istilah, haid adalah darah alami yang keluar dari rahim seorang wanita dalam keadaan sehat pada waktu-waktu tertentu, bukan karena sakit atau melahirkan.
Nifas
Nifas adalah darah yang keluar dari rahim seorang wanita setelah melahirkan. Hukumnya sama dengan haid dalam hal larangan-larangan ibadah.
Istihadhah
Istihadhah adalah darah yang keluar di luar kebiasaan haid atau nifas, baik karena penyakit atau sebab lain. Wanita yang istihadhah tetap berkewajiban melaksanakan ibadah seperti shalat dan puasa setelah bersuci.
Dalil Disyariatkannya Hukum Haid
Allah ﷻ berfirman:
وَيَسْأَلُونَكَ عَنِ الْمَحِيضِ قُلْ هُوَ أَذًى فَاعْتَزِلُوا النِّسَاءَ فِي الْمَحِيضِ وَلَا تَقْرَبُوهُنَّ حَتَّىٰ يَطْهُرْنَ فَإِذَا تَطَهَّرْنَ فَأْتُوهُنَّ مِنْ حَيْثُ أَمَرَكُمُ اللَّهُ إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ التَّوَّابِينَ وَيُحِبُّ الْمُتَطَهِّرِينَ
“Mereka bertanya kepadamu tentang haid. Katakanlah: Haid itu adalah kotoran, maka jauhilah wanita ketika haid dan janganlah kamu mendekati mereka hingga mereka suci. Apabila mereka telah bersuci, maka campurilah mereka sesuai dengan ketentuan yang diperintahkan Allah kepadamu. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang tobat dan menyukai orang-orang yang menyucikan diri.” (Al-Baqarah: 222)
Ayat ini menunjukkan bahwa haid adalah hal yang alami, namun memiliki aturan khusus dalam syariat Islam.
Masa dan Ciri Darah Haid
Mayoritas ulama menyebutkan bahwa:
-
Minimal masa haid adalah satu hari satu malam.
-
Maksimal masa haid adalah lima belas hari.
-
Umumnya wanita haid enam atau tujuh hari, sesuai kebiasaan masing-masing.
Ciri-ciri darah haid adalah berwarna hitam, kental, berbau khas, dan keluar dengan sendirinya tanpa sebab sakit.
Rasulullah ﷺ bersabda dari sahabat Fathimah binti Abi Hubaisy رضي الله عنها:
إِذَا كَانَ دَمُ الْحَيْضِ فَإِنَّهُ دَمٌ أَسْوَدُ يُعْرَفُ فَإِذَا كَانَ ذَلِكَ فَأَمْسِكِي عَنِ الصَّلَاةِ وَإِذَا كَانَ الْآخَرُ فَتَوَضَّئِي وَصَلِّي
“Apabila darah haid, maka darah itu berwarna hitam yang dapat dikenali. Jika demikian, maka tinggalkan shalat. Dan jika darahnya berbeda, maka berwudhulah dan shalatlah.” (HR. Abu Dawud no. 304 dan An-Nasa’i no. 216, dishahihkan Al-Albani)
Hal-Hal yang Diharamkan Saat Haid
-
Melaksanakan shalat.
-
Melakukan puasa.
-
Menyentuh mushaf dan membaca Al-Qur’an.
-
Masuk masjid kecuali dalam keadaan darurat.
-
Thawaf di sekitar Ka’bah.
-
Melakukan hubungan suami istri.
Rasulullah ﷺ bersabda dari sahabat Aisyah رضي الله عنها:
اصْنَعُوا كُلَّ شَيْءٍ إِلَّا النِّكَاحَ
“Lakukanlah segala sesuatu (dengan istri yang haid) kecuali jima’ (hubungan suami istri).” (HR. Muslim no. 302)
Nifas dan Batasannya
Darah nifas keluar setelah melahirkan, dan masa maksimalnya menurut jumhur ulama adalah empat puluh hari.
Ummu Salamah رضي الله عنها berkata:
كَانَتِ النِّسَاءُ يَقْعُدْنَ عَلَى عَهْدِ النَّبِيِّ ﷺ أَرْبَعِينَ يَوْمًا فِي النِّفَاسِ
“Kaum wanita pada masa Rasulullah ﷺ berdiam diri (tidak shalat dan puasa) selama empat puluh hari ketika nifas.” (HR. Abu Dawud no. 311 dan At-Tirmidzi no. 139, dishahihkan Al-Albani)
Jika darah berhenti sebelum empat puluh hari, maka wanita wajib mandi dan boleh kembali beribadah.
Istihadhah dan Hukumnya
Wanita yang mengalami istihadhah tidak termasuk haid. Ia tetap wajib shalat, puasa, dan boleh berhubungan dengan suaminya setelah bersuci dengan tayammum atau wudhu sesuai kondisi.
Rasulullah ﷺ bersabda kepada Fatimah binti Abi Hubaisy رضي الله عنها:
إِنَّمَا ذَلِكِ عِرْقٌ وَلَيْسَ بِالْحَيْضَةِ فَإِذَا أَقْبَلَتِ الْحَيْضَةُ فَدَعِي الصَّلَاةَ فَإِذَا ذَهَبَ قَدْرُهَا فَاغْسِلِي عَنْكِ الدَّمَ ثُمَّ صَلِّي
“Sesungguhnya itu adalah darah penyakit, bukan darah haid. Maka apabila datang haid, tinggalkan shalat. Dan apabila masa haidmu telah selesai, mandilah dan shalatlah.” (HR. Al-Bukhari no. 326 dan Muslim no. 333)
Tata Cara Bersuci Setelah Haid dan Nifas
-
Menunggu darah berhenti sepenuhnya.
-
Mandi wajib dengan niat mengangkat hadats besar.
-
Membersihkan tubuh dan memastikan tidak ada sisa najis.
-
Boleh beribadah kembali seperti shalat, puasa, dan membaca Al-Qur’an.
Aisyah رضي الله عنها menceritakan:
كَانَتْ إِحْدَانَا إِذَا أَصَابَ ثَوْبَهَا مِنْ دَمِ الْحَيْضِ غَسَلَتْهُ ثُمَّ صَلَّتْ فِيهِ
“Apabila pakaian salah seorang dari kami terkena darah haid, maka ia mencucinya lalu shalat dengan pakaian itu.” (HR. Al-Bukhari no. 307 dan Muslim no. 291)
Hikmah Disyariatkannya Hukum Haid dan Nifas
-
Menjaga kebersihan dan kesehatan wanita.
-
Memberikan waktu istirahat fisik dan emosional.
-
Menunjukkan kemudahan dan kasih sayang Allah ﷻ terhadap hamba-Nya.
-
Menjadi pembeda antara ibadah yang wajib dan yang dilarang dalam kondisi tertentu.
Penulis : Ustadz Kurnia Lirahmat, B.A., Lc
![]() |
|

