Keutamaan Syahadat
Teks Hadits
عَنْ عُثْمَانَ بْنِ عَفَّانَ رضي الله عنه قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ ﷺ: «مَنْ مَاتَ وَهُوَ يَعْلَمُ أَنَّهُ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ دَخَلَ الْجَنَّةَ» (رواه مسلم)
Dari Utsman bin ‘Affan رضي الله عنه ia berkata: Rasulullah ﷺ bersabda: “Barangsiapa mati dalam keadaan mengetahui bahwa tiada ilah yang berhak disembah selain Allah, maka ia akan masuk surga.” (HR. Muslim)
Pendahuluan
Syahadat Lā ilāha illallāh adalah kunci masuk Islam dan inti dari ajaran tauhid. Kalimat ini bukan sekadar ucapan di lisan, tetapi mengandung makna yang dalam: pengakuan bahwa hanya Allah ﷻ yang berhak disembah dan segala bentuk ibadah harus ditujukan kepada-Nya semata.
Makna Syahadat
Syahadat terdiri dari dua kalimat agung: Lā ilāha illallāh (tiada ilah yang berhak disembah selain Allah) dan Muhammadur Rasūlullāh (Muhammad adalah utusan Allah).
Makna kalimat pertama adalah meniadakan semua sesembahan selain Allah ﷻ dan menetapkan bahwa hanya Dia satu-satunya yang berhak disembah. Sedangkan kalimat kedua adalah pembuktian bahwa segala bentuk ibadah harus sesuai dengan tuntunan Rasulullah ﷺ.
Allah ﷻ berfirman:
فَاعْلَمْ أَنَّهُ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَاسْتَغْفِرْ لِذَنْبِكَ (محمد: 19)
“Maka ketahuilah bahwa tiada ilah yang berhak disembah selain Allah, dan mohonlah ampunan atas dosamu.” (Muhammad: 19)
Ayat ini menunjukkan bahwa syahadat harus didasari ilmu dan keyakinan, bukan sekadar pengucapan lisan.
Keutamaan Syahadat
1. Sebagai Kunci Surga
Rasulullah ﷺ bersabda:
«مَنْ قَالَ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ دَخَلَ الْجَنَّةَ» (رواه البخاري)
“Barangsiapa mengucapkan ‘Lā ilāha illallāh’ maka ia akan masuk surga.” (HR. Bukhari)
Namun para ulama menjelaskan bahwa syaratnya adalah syahadat tersebut diucapkan dengan ilmu, keyakinan, keikhlasan, dan amal yang sesuai dengan konsekuensinya.
2. Menghapus Dosa
Allah ﷻ berfirman:
قُلْ لِلَّذِينَ كَفَرُوا إِنْ يَنْتَهُوا يُغْفَرْ لَهُمْ مَا قَدْ سَلَفَ (الأنفال: 38)
“Katakanlah kepada orang-orang kafir: Jika mereka berhenti (dari kekafirannya), niscaya akan diampuni dosa-dosa mereka yang telah lalu.” (Al-Anfal: 38)
Masuk Islam dengan kalimat syahadat menghapus seluruh dosa sebelumnya.
3. Menjadi Pembeda Antara Iman dan Kufur
Syahadat adalah pembeda antara seorang Muslim dan kafir. Barang siapa mengucapkannya dengan hati yang ikhlas, maka darah dan hartanya terjaga dalam hukum Islam.
Rasulullah ﷺ bersabda:
أُمِرْتُ أَنْ أُقَاتِلَ النَّاسَ حَتَّى يَقُولُوا لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ، فَمَنْ قَالَهَا عَصَمَ مِنِّي نَفْسَهُ وَمَالَهُ إِلَّا بِحَقِّهِ وَحِسَابُهُ عَلَى اللهِ (رواه البخاري ومسلم)
“Aku diperintahkan untuk memerangi manusia hingga mereka mengucapkan ‘Lā ilāha illallāh’. Barangsiapa mengucapkannya, maka ia telah melindungi jiwa dan hartanya dariku kecuali dengan hak Islam, dan perhitungannya di sisi Allah.” (HR. Bukhari dan Muslim)
4. Menjadi Penyelamat dari Neraka
Rasulullah ﷺ bersabda:
«فَإِنَّ اللهَ حَرَّمَ عَلَى النَّارِ مَنْ قَالَ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ يَبْتَغِي بِذَلِكَ وَجْهَ اللهِ» (رواه البخاري ومسلم)
“Sesungguhnya Allah mengharamkan neraka atas orang yang mengucapkan ‘Lā ilāha illallāh’ dengan mengharap wajah Allah.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Ucapan ini menyelamatkan seorang Muslim dari azab jika ia menjaganya dengan keikhlasan dan tidak mencampurinya dengan syirik.
Penutup
Syahadat adalah kalimat agung yang menjadi awal dan akhir kehidupan seorang Muslim. Ia adalah kunci surga, penghapus dosa, dan pembeda antara iman dan kufur. Seorang mukmin hendaknya menjaga syahadatnya dengan ilmu, amal, dan istiqamah, agar memperoleh keselamatan dunia dan akhirat.
Penulis : Ustadz Kurnia Lirahmat, B.A., Lc
![]() |
|