Pembagian Kalām
Pengantar
Bahasa Arab memiliki struktur yang sangat teratur. Salah satu dasar dalam ilmu nahwu adalah memahami kalām (ucapan). Kalām adalah susunan kata yang memiliki makna sempurna. Dari sinilah kalimat bahasa Arab terbentuk. Para ulama membagi kalām menjadi dua jenis utama, yaitu jumlah ismiyyah (kalimat nominal) dan jumlah fi‘liyyah (kalimat verbal).
Definisi Kalām
Secara bahasa, kalām berarti ucapan. Secara istilah, kalām adalah rangkaian kata yang tersusun dari dua kata atau lebih dan memberikan makna yang sempurna. Jika susunan kata tidak memberikan makna sempurna, maka itu disebut lafadz, bukan kalām.
Contoh kalām:
-
جاء زيد Zaid telah datang
-
زيد قائم Zaid berdiri
Kedua contoh ini memberikan makna yang jelas dan lengkap.
Dalil Pentingnya Kalām dalam Al-Qur’an
Allah ﷻ berfirman:
وَكَلَّمَ اللَّهُ مُوسَى تَكْلِيمًا
“Dan Allah telah berbicara kepada Musa dengan langsung.” (An-Nisa: 164)
Ayat ini menunjukkan bahwa kalām adalah sarana untuk menyampaikan makna secara sempurna.
1. Jumlah Ismiyyah
Jumlah ismiyyah adalah kalimat yang dimulai dengan isim (kata benda). Struktur utamanya terdiri dari mubtada’ dan khabar.
Contoh Jumlah Ismiyyah
-
اللهُ غفورٌ Allah Maha Pengampun
-
الطالبُ مجتهدٌ Murid itu rajin
Ciri-Ciri Jumlah Ismiyyah
-
Selalu dimulai dengan isim.
-
Mubtada’ biasanya marfū‘, khabar juga marfū‘.
-
Menunjukkan makna yang tetap dan stabil.
2. Jumlah Fi‘liyyah
Jumlah fi‘liyyah adalah kalimat yang dimulai dengan fi‘il (kata kerja). Struktur dasarnya terdiri dari fi‘il dan fa‘il (atau nā’ibul fa‘il jika fi‘ilnya majhūl).
Contoh Jumlah Fi‘liyyah
-
ذهب محمدٌ Muhammad pergi
-
كُتِبَ الكتابُ Kitab itu telah ditulis
Ciri-Ciri Jumlah Fi‘liyyah
-
Selalu dimulai dengan fi‘il.
-
Fi‘il bisa māḍī, muḍāri‘, atau amr.
-
Biasanya menunjukkan perbuatan yang terjadi pada waktu tertentu.
Perbedaan Jumlah Ismiyyah dan Jumlah Fi‘liyyah
Jenis Kalām | Struktur | Contoh | Makna Utama |
---|---|---|---|
Jumlah Ismiyyah | Mubtada’ + Khabar | زيدٌ قائمٌ | Menunjukkan keadaan tetap |
Jumlah Fi‘liyyah | Fi‘il + Fa‘il | جاء زيدٌ | Menunjukkan peristiwa atau kejadian |
Atsar Ulama
Imam Sibawaih رحمه الله dalam Al-Kitab menegaskan bahwa ucapan dalam bahasa Arab tidak lepas dari dua bentuk utama, yaitu jumlah ismiyyah dan jumlah fi‘liyyah. Dengan memahami keduanya, seseorang dapat menganalisis struktur kalimat Arab secara benar.
Kesimpulan
Kalām adalah susunan kata yang memiliki makna sempurna. Ia terbagi menjadi dua: jumlah ismiyyah (dimulai dengan isim) dan jumlah fi‘liyyah (dimulai dengan fi‘il). Memahami pembagian kalām menjadi fondasi penting dalam belajar nahwu, karena seluruh kalimat bahasa Arab tidak lepas dari dua bentuk ini.
Penulis : Ustadz Kurnia Lirahmat, B.A., Lc
![]() |
|