Dzikir Sebagai Amalan Mudah Namun Ganjaran Berlimpah
Dzikir Sebagai Amalan Mudah Namun Ganjaran Berlimpah
Sebagai manusia yang beriman, seorang hamba diharuskan untuk senantiasa berdzikir atau mengingat Allah swt agar segala sesuatu tetap ada dalam koridor dan ketentuan yang telah ditetapkan dalam rangka mengharap ridha-Nya. Di sisi lain, dzikir disyari’atkan sebagaimana termaktub dalam surat al-Baqarah ayat 152 :
فَاذْكُرُوْنِي أَذْكُرْكُمْ
“Maka ingatlah kepada-Ku, akuu pun akan ingat kepada kalian”.
Secara umum setiap ibadah yang dilakukan dapat dikategorikan sebagai dzikir, jika mangacu pada arti kata ذكر (dzakara) yaitu mengingat. Setiap ibadah akan dilakukan oleh seorang hamba jika dia ingat bahwa dia berkewajiban untuk melaksanakan ibadah atau meyembah Allah swt, oleh sebab itu shalat, puasa, zakat dan lainnya dapat dikatakan dzikir, karena seseorang tidak akan melaksanakan semua jenis ibadah jika dia tidak dzikir atau tidak ingat kepada Allah swt.
Namun yang dimaksud dzikir di sini adalah dzikir yang berupa ucapa lisan, dzikir ini dapat dikatakan salah satu ibadah yang plexibel dan mudah untuk diamalkan. Namun demikian, pahala yang disediakan sangat Istimewa dan berlimpah. Satu di antara contohnya adalah sabda Rasulullah saw bagi siapa saja yang menguncapkan dua kaliamat mulia yaitu subhanallah wa bihamdih subhanallah al-‘azhim yaitu irang tersebut akan diberatkan timbangan amal kebaikannya
كَلِمَتَانِ خَفِيْفَتَانِ عَلَى اللِّسَانِ ثَقِيْلَتَانِ فِي الْمِيْزَانِ حَبِيْبَتَانِ إِلَى الرَّحْمَانِ: سُبْحَانَ اللهِ وَبِحَمْدِهِ سَبْحَانَ اللهِ الْعَظِيْمِ
Dua kalimat yang ringan di lisan, berat dalam timbangan dan dicintai oleh Ar-Rahman “mahasuci Allah dan segala puji baginya” dan Mahasuci Allah yang maha agung”.
Bahkan dalam keterangan yang lain, hanya dengan mengucapkan subhanallah wa bihamdihi sebanyak serratus kali maka kesalahan-kesalahan akan dihapus walaupun kesalahan tersebut banyak seperti buih di lautan sebagaimana yang termaktub dalam kibat shahih bukhary
مَنْ قَالَ: سُبْحَانَ اللهِ وَ بِحَمْدِه, فِي يَوْمٍ مِائَةَ مَرَّةٍ حُطَّتْ خَطَايَاهُ وَ إِنْ كَانَتْ مِثْلَ زَبَدَ الْبَحْرِ
“Barangsiapa mengucapkan : subhanallah wa bihamdihi sebanyak serratus kali dalam sehari maka kesalahan-kesalahannya dihapus walaupun seperti buih di lautan”.
Penulis : Ustadz Wildan Risalat (Mudir Pesantren MAQI)