Urgensi Mempelajari Sirah Nabawiyah
Pendahuluan
Sirah Nabawiyah merupakan perjalanan hidup Nabi Muhammad ﷺ yang penuh dengan pelajaran, hikmah, dan keteladanan. Mempelajari sirah bukan sekadar mengetahui sejarah, tetapi juga meneladani Rasulullah ﷺ dalam aqidah, ibadah, akhlak, dan perjuangan dakwah. Allah ﷻ memerintahkan umat Islam untuk menjadikan beliau sebagai teladan terbaik.
Allah ﷻ berfirman:
لَقَدْ كَانَ لَكُمْ فِي رَسُوْلِ اللّٰهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِّمَنْ كَانَ يَرْجُو اللّٰهَ وَالْيَوْمَ الْاٰخِرَ وَذَكَرَ اللّٰهَ كَثِيْرًا
“Sungguh, telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu, (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) Hari Kiamat serta yang banyak mengingat Allah.” (Al-Ahzab: 21)
Ayat ini menegaskan bahwa teladan terbaik dalam kehidupan seorang Muslim adalah Nabi Muhammad ﷺ, dan teladan itu tidak bisa dipahami tanpa mempelajari sirah beliau.
Menguatkan Iman dan Cinta kepada Rasulullah ﷺ
Dengan mempelajari sirah, seorang Muslim akan lebih mengenal Rasulullah ﷺ secara utuh. Dari masa kecil hingga wafatnya, semua perjalanan beliau mengajarkan makna kesabaran, keteguhan, dan ketaatan kepada Allah ﷻ.
Rasulullah ﷺ bersabda dari Anas bin Malik رضي الله عنه:
لَا يُؤْمِنُ أَحَدُكُمْ حَتَّى أَكُونَ أَحَبَّ إِلَيْهِ مِنْ وَالِدِهِ وَوَلَدِهِ وَالنَّاسِ أَجْمَعِينَ
“Tidak sempurna iman salah seorang di antara kalian hingga aku lebih ia cintai daripada orang tuanya, anaknya, dan seluruh manusia.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Hadits ini menunjukkan bahwa cinta kepada Rasulullah ﷺ adalah syarat kesempurnaan iman. Cinta itu tidak akan lahir tanpa mengenal beliau, dan cara terbaik mengenalnya adalah melalui Sirah Nabawiyah.
Menjadi Pedoman Dakwah dan Kehidupan
Sirah Nabawiyah memberikan gambaran nyata tentang metode dakwah yang dilakukan Rasulullah ﷺ. Bagaimana beliau berdakwah dengan kelembutan, menghadapi penentangan Quraisy, membina generasi sahabat, hingga membangun masyarakat Islam di Madinah.
Setiap fase kehidupan Nabi ﷺ adalah pedoman:
-
Fase Mekkah: mengajarkan kesabaran, keteguhan aqidah, dan perjuangan menghadapi penindasan.
-
Fase Madinah: memberikan contoh kepemimpinan, ukhuwah Islamiyah, serta strategi membangun umat dan negara.
Menumbuhkan Semangat Perjuangan
Sirah Nabawiyah mengajarkan semangat pengorbanan dan perjuangan di jalan Allah ﷻ. Para sahabat rela meninggalkan harta, keluarga, bahkan nyawa demi menegakkan agama Islam.
Allah ﷻ berfirman:
مُحَمَّدٌ رَسُوْلُ اللّٰهِۗ وَالَّذِيْنَ مَعَهٗٓ أَشِدَّآءُ عَلَى الْكُفَّارِ رُحَمَآءُ بَيْنَهُمْۗ تَرٰىهُمْ رُكَّعًا سُجَّدًا يَبْتَغُوْنَ فَضْلًا مِّنَ اللّٰهِ وَرِضْوَانًا
“Muhammad itu adalah utusan Allah, dan orang-orang yang bersamanya bersikap keras terhadap orang-orang kafir, tetapi berkasih sayang sesama mereka. Kamu melihat mereka rukuk dan sujud mencari karunia Allah dan keridaan-Nya.” (Al-Fath: 29)
Ayat ini menunjukkan bagaimana pribadi Nabi ﷺ dan sahabatnya menjadi teladan dalam keberanian sekaligus kelembutan, yang hanya dapat dipahami secara mendalam melalui sirah.
Penutup
Mempelajari Sirah Nabawiyah adalah kebutuhan setiap Muslim. Dari sirah, kita memperoleh teladan, memperkuat iman, menumbuhkan cinta kepada Rasulullah ﷺ, serta mendapatkan pedoman hidup dalam dakwah dan perjuangan. Dengan demikian, sirah bukan hanya sejarah, tetapi juga cahaya bagi kehidupan umat Islam sepanjang zaman.
Penulis : Ustadz Kurnia Lirahmat, B.A., Lc
![]() |
|


