Sejarah Jazirah Arab
Sejarah jazirah arab, tempat lahirnya Nabi Muhammad
Bismillahirrohmaanirrohim.
Tulisan singkat ini penulis rangkum dan ambil dari buku, karya syaikh shafiyyurahman al-mubarokfury yang berjudul Ar-rahiqul makhtum, Bahtsun fis-shiratin Nabawiyah Ala Shahibiha Afdhalish Shalati was-salam. yang telah diterjemahkan kedalam bahasa indonesia. Juga dari buku silsilatu ta’liim al-lughotil arobiyyah, mustawa al-roobi’ min suwari al-taarikh al-islaamii.
Setiap nama yang melekat pada suatu tempat, seringkali memiliki hubungan erat dengan kondisi atau sejarah tempat tersebut. Saya ambil contoh, misalnya “Bandung”. Bandung adalah ibu kota jawa barat, kenapa daerah itu disebut bandung ?. konon, karna daerah itu dikelilingi oleh gunung, sehingga seperti bendungan.sehingga (bendungan bandungan – bandung). Seperti itu kira-kira. Begitu pula dengan nama arab (jazirah arab). Kata arab secara etimologis artinya tanah yang gersang, panas terik, kering. Arti tersebut, memang sangat mewakili kondisi dari jazirah arab.
Seperti yang telah dijelaskan, bahwa daerah arab adalah daerah yang gersang. Tidak ada sungai, yang kita temui disana. Untuk memenuhi kebutuhan hidupnya (dulu), mereka, menampung air hujan untuk dimanfaatkan. Itupun tidak sering terjadi, karna dari-satu hujan kehujan yang lain terdapat jarak yang lama. Dan tidak setiap daerah dijazirah arab dapat kucuran air hujan, kecuali di daerah selatan, yaitu daerah Yaman. Sehingga (dulu), pernah ada satu kerajaan yang terkenal didaerah tersebut, yaitu kerajaan saba. Rakyatnya makmur. karna mereka memiliki persediaab air yang melimpah, yang mereka tampung di bendungan ma’rib. sehingga kebutuhan mereka terhadap air dapat terpenuhi, seperti intuk minum, memasak, mengairi kebun, dan memberi minum hewan ternak.
Jazirah arab adalah daerah yang terletak di ujung barat daya dari benua asia. Daerah ini mencakup daerah yang membentang luas. Panjang daerah ini. dari utara ke selatan, lebih dari 2000 KM, dan luasnya lebih dari 1500 KM (ada perbedaan pendapat). Yang dibatasi disebelah barat oleh laut merah. sebelah timur dibatasi oleh teluk arab dan teluk oman. sebelah utaranya dibatasi oleh syam sebagian dari irak, dan sebelah selatannya dibatasi oleh samudra hindia dan laut arab.
Jazirah arab ini telah lama dihuni penduduk. Ahli sejarah mengkategorikan penduduk arab zaman dulu kedalam beberapa bagian. Ada yang membaginya kedalam dua bagian ; yaitu, arab baidah dan baqiyyah. Ada pula yang mengkategorikan kedalam 3 kelompok ; yaitu, arab baidah, aribah dan musta’ribah. Namun, pada intinya sama-sama saja, yang membedakan hanya istilah. Karna yang membagi kedalam dua kategoripun, untuk kategori kedua nya, dibagi dua, dan yang dimaksud itu sama seperti yang membaginya kepada tiga.
Yang pertama. Arab baidah, yaitu mereka yang pernah menduduki jazirah arab, namun semuanya telah musnah, tak ada yang tersisa. Mereka adalah yang sebagian besarnya diceritakan dalam Al-quran, seperti kaum ‘ad, tsamud, thasm, ‘amlaq, umaim, jurhum, hadlur, wabar, ‘abil, jasim, hadramaut.
Yang kedua adalah kaum aribah atau dalam istilah lainnya disebut arab qohthoniyyah. Mereka adalah orang arab yang penisbatannya disandarkan kepada seorang bernama yasjub bib ya’rub bin qohthon. Dan asal mereka adalah Yaman. yang selanjutnya berketurunan, dan menyebarlah ke wilayah didaerah jazirah arab. Diantara kabilahnya adalah uzdu dan kindah.
Yang ketiga adalah arab musta’ribah atau arab adnaniyyah. Mereka adalah orang arab yang merupakan anak keturunan nabi ismail dengan istrinya hajar. Dan diantara mereka ada yang menempati hijaz dan tihamah. Kabilah yang masyhur diantaranya adalah tamim dan quraisy, yang mana nabi terakhir yaitu nabi muhammad lahir dari kabilah quraisy ini.
Penulis: Ustadz Nur Falah (Staff Pengajar Pesantren MAQI)